Eve mengintip di balik pintu ruangan khusus untuk mempelai wanita dan keluarganya menunggu. Dia tengah memperhatikan sekitarnya dan perlahan masuk ke dalam.
"Ka Cindy."
Panggil Eve.Cindy menoleh dan seketika tersenyum melihat Eve. Rasanya seperti tidak pernah melihat Eve berminggu minggu.
"Sini."
Eve mendekati Cindy dan memperhatikan calon mamanya yang begitu cantik dalam balutan kebaya berwarna crem.
"Ka Cindy cantik."
Ujar Eve."Makasih sayang. Kamu juga cantik."
Cindy memeluk Eve karena dia merindukan Eve beberapa hari ini."Kalau nanti ka Cindy sama papa udah nikah, aku boleh ngga panggil ka Cindy dengan sebutan mama ?."
Tanya Eve dalam pelukannya."Boleh dong. Ka Cindy malah pengen kamu panggil mama ke kaka mulai dari sekarang."
"Mama. Mama Cindy."
Ucap Eve.Cindy hanya tersenyum mendengarnya. Ini kah rasanya punya anak ?. Di panggil mama oleh anak tiri pun serasa di panggil oleh anak sendiri. Terharu dan kena di hati.
"Kamu juga boleh panggil om dengan sebutan opa atau kakek atau...."
"Opi!!."
Ucap Eve semangat. Dia melepaskan pelukan Cindy untuk menoleh ke arah Nabil."Opi ?.'
Ulang Nabil."Iya. Opi buat om Nabil dan omi buat tante Gaby. Mau kan ip panggil opi dan omi ?."
Tanya Eve. Panggilan ini sudah dia persiapkan setelah papanya melamar Cindy minggu lalu."Opi rasa ngga keberatan. Sini peluk opi."
Nabil merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Eve. Eve pun berlari menuju nabil dan menyambut pelukan hangatnya."Opi seneng banget punya cucu kayak Eve."
Ujar Nabil benar benar bahagia. Rasanya dia telah memiliki cucu kandung saat memeluk Eve."Peluk omi juga dong." pinta Gaby yang duduk di sebelah suaminya.
"Sayang omi juga."
Kini Eve memeluk Gaby.Cindy hanya mampu tersenyum. Bahagia. Itulah yang Cindy rasakan.
Pukul 10 siang. Jinan sudah mulai di arahkan menuju tempat ijab kabul bersama keluarga besarnya. Eve pun tak ketinggalan. Dia yang membawa mas kawin berupa cicin berlian yang harganya fantastis.
Jinan duduk di hadapan Nabil yang akan menikahkan dia dengan Cindy. Dan beberapa saksi sudah datang dan duduk di sebelah Jinan dan ada penghulu yang duduk di sebelah Nabil.
Kini semua orang telah duduk di kursi yang tersedia. Keluarga Jinan dan keluarga Cindy, semua sudah bersatu di tempat itu.
Penghulu mulai membuka acara dengan berdoa bersama. Lalu pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh santri yang khusus di undang oleh Shami.
Begitu merdu dan syahdu. Menambah kesan luar biasa pada pernikahan ini.
Untuk pernikahan Jinan kali ini Cindy tidak disandingkan saat Jinan mengucapkan ijab kabul, ini sesuai syiar agama dan mereka mencoba menyanggupinya.
Setelah Jinan membaca isi buku nikah, Jinan di persilakan untuk latihan sebentar dan setelah waktu baik akan tiba, penghulu mulai mengarahkan Jinan untuk mengucapkan ijab kabul.
Dengan berkaca kaca, Nabil melepaskan putri satu satunya pada pelukan Jinan. Dia menyerahkan Cindy dengan segenap hati, dan cinta agar Jinan bisa meneruskan menjaga dan melindungi Cindy melebihi dirinya sebelumnya.
Nabil sampai tak kuasa menahan tangis saat para tamu mengucapkan kata sah! Setelah Jinan mengucap ijab kabul.
Kini Jinan dan Cindy resmi menjadi pasangan suami dan istri.