19

1.1K 216 23
                                        

Jinan sibuk sendiri di meja belajar Eve. Entah apa yang dia lakukan di meja dan kursi yang minim itu. Dirinya sudah seperti raksasa saat duduk di kursi kecil milik Eve. Tapi Jinan tidak sadar diri dan anteng duduk disana.

Ceklek.

"Papa!!. Lagi apa ?."
Eve muncul dari luar setelah bermain di taman samping rumah bersama nenek kakeknya.

"Eh, kamu. Buat kaget papa aja."
Jinan lekas melipat kertas yang tengah dia tulis.

"Apa itu, Pa ?."

"Bukan apa apa. Kamu ngga perlu tahu."

Eve hanya memperhatikan Jinan memasukan lipatan kertas itu ke dalam saku celananya.

"Kenapa ? Mau tidur ?."
Tanya Jinan.

"Engga. Oma panggil papa. Di tunggu di kolam ikan."

"Oh. Ya udah. Yuk keluar lagi."
Ajak Jinan.

Eve hanya mengikuti Jinan keluar kamarnya.

Jinan menyusul Gracia di kolam ikan. Dia penasaran kenapa mamanya memanggilnya.

"Ma, mama panggil Jinan ?."

Jinan duduk di sebelah Gracia.

"Eh, iya. Kamu dari mana ?."

"Aku dari tadi di kamar Eve kok."

"Lah, ngapain disana? Semua orang lagi sibuk di luar malah kamu ngurung diri di kamar Eve."

"Ada yang lagi Jinan kerjain."

"Penting ya ? Sampai tamu kamu biarin aja."

"Tamu ? Siapa ?."

"Chika dan Vian. Mereka tadi dateng."

"Tadi ? Terus sekarang mereka dimana ?."

"Udah pulang. Mereka dateng niatnya mau jenguk Eve. Chika sempat sakit karena katanya lagi hamil muda jadi ngga sempat mampir kesini buat jenguk Eve. Dan tadi mereka kesini buat bawa Eve tapi Eve nya ngga mau karena pengen liat kamu nikah dulu. Jadi mereka mutusin buat pulang."

"Lah, kenapa mama ngga panggil Jinan aja."

"Mama cari cari kamu ngga ada dimana mana, terus Chika bilang ngga perlu mama panggil kamu. Orang dia cuma perlu sama Eve. Ya udah mama yang temui dia."

"Yah. Kalau tadi Jinan ketemu Chika, mau Jinan undang sekalian."

"Mama udah bilang kok ke Chika buat dateng besok. Dia kaget pas dateng kesini dan lihat rumah rame dan banyak karangan bunga ucapan pernikahan. Dia sempat tanya juga, dan mama sekalian deh bilang kalau kamu mau nikah sama Cindy besok."

"Terus respon dia gimana ?."

"Ya, kaget lah. Kata mereka buru buru banget. Sampai mereka baru tahu sehari sebelum pernikahan kamu. Ya, mama jawab aja kalau kamu ngga sabar buat resmiin hubungan kamu sama Cindy. Dan dia cuma ngangguk aja."

"Oh."

"Kenapa ? Ngga suka dengan respon dia ? Kamu masih berharap dia sedih denger kamu nikah ?."

"Yaa, ngga sih. Terus, mama cuma mau bilang itu aja ?."

"Ada yang lebih penting." kata Gracia sumringah.

"Apa ?."

"Oma Bella dan opa Andre kasih kamu dan Cindy tiket liburan kemana pun kalian mau. Bebas pilih negara dan destinasi. Pokoknya mereka kasih kamu uang buat kalian honeymoon."
Ucap Gracia sumringah. Dia yang mengusulkan agar mama dan papanya yang memberikan uang sebagai hadiah pernikahan Jinan. Dulu dia tidak sama sekali mengusulkan hadiah untuk Jinan saat Jinan menikah dengan Chika karena dia sendiri pun tidak setuju Jinan menikah dengan Chika. Bahkan Gracia melarang mama dan papanya datang.

Will You Be My Mother ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang