Cindy dan Jinan tiba di restoran tepat pada pukul 7 malam. Mereka mendapat undangan khusus dari pemilik villa sekaligus pemilik restoran ini. Keluarga Jinan dan Cindy juga tengah makan malam bersama di restoran yang berbeda karena mereka tidak ikut dalam agenda bertemu WO yang akan menangani pesta pernikahan Cindy dan Jinan.
Sebenarnya mereka sempat bertemu sekali di jakarta dan semua urusan pesta juga sudah beres. Namun untuk pertemuan kedua kali ini mereka hanya bertemu sebagai teman sesama pembisnis saja dan sedikit membahas tentang acara besok malam yang masih menjadi rahasia bahkan keluarga Jinan belum tahu konsep apa yang Jinan usung untuk pesta pernikahan dia dan Cindy.
"Selamat datang di restoran kami."
Ujar pemilik restoran ramah.Jinan dan Cindy sama sama tersenyum. Lalu ketiganya saling berjabat tangan.
"Cindy, kenalin. Beliau pemilik restoran namanya mr. Made I Wayan dan villa kebetulan milik istrinya Mrs. Ranita Ningtara."
Kedua orang yang Jinan kenalkan pada Cindy juga melempar senyum pada Cindy.
"Hallo."
Sapa Cindy sedikit menunduk."Mr Made dan mrs Ranita, kenalin istri saya. Namanya Cindy Hapsari Kim."
Ujar Jinan memperkenalkan istrinya pada dua rekan bisnisnya."Senang bertemu dengan anda kembali."
Ujar perempuan bernama Ranita. Perempuan yang kemarin sempat membuat Cindy iri."Saya juga."
"Mari kita masuk. Kita lanjut di dalam saja."
Ajak mr. Made.Ke empat orang itu masuk ke dalam restoran dan duduk di tempat yang sudah di sediakan. Mereka terlebih dahulu memesan makan malam mereka sebelum memulai obrolan.
"Jadi bagaimana villanya ? Apa memuaskan kalian ?."
Tanya si pemilik villa. Sepasang suami dan istri itu sama sama salah satu pengusaha sukses di Bali. Dan kebetulan rekan bisnis Jinan. Keduanya sama sama menggeluti bisnis sejak lama dan sukses bersama."Bagi saya sangat memuaskan. Bersih dan rapi. Kami paling suka tempat yang bersih dan rapi. Villa kalian terbaik lah. Terima kasih sudah memberikan kami kesempatan untuk menikmati villa kalian yang luar biasa itu."
Jawab Jinan."Kami senang mendengar ulasan langsung dari kalian."
"Next nya kalau kalian mau honeymoon kemari lagi atau liburan keluarga tinggal kabari kami saja. Kami pasti akan kosongkan tempat mana pun yang kalian inginkan."
"Terima kasih atas tawarannya. Pasti kami akan kesini lagi."
Jinan merangkul bahu Cindy mesra."Oh iya. Tadi WO yang menangani pesta kalian akan terlambat datang, jadi lebih baik kita makan malam dahulu."
"Baiklah."
Mereka mulai makan malam bersama. Dalam acara ini mereka terlihat akrab seperti kawan lama. Cindy baru pertama kali makan bersama rekan bisnis suaminya. Rasanya aneh menjadi seorang istri dari seorang pengusaha terkenal.
Selepas makan malam dan sedikit membahas tentang acara besok malam bersama WO yang terlambat datang, mereka memutuskan untuk pulang.
Jinan dan Cindy menyempatkan datang ke restoran dimana keluarga mereka makan malam. Meski mereka juga akan pulang, Jinan ingin menghampiri mereka saja.
"Udah ? Pertemuan nya udah ?."
Tanya Gracia yang pertama kali melihat kedatangan Jinan dan Cindy."Udah. Kok kalian belum pulang ?. Yang lainnya udah di villa semua."
Tanya Jinan yang memakan sisa makanan mamanya."Ihh. Ambil lagi aja, Nan. Itu kan sisa makan mama."
Ujar Gracia. Jinan memakan kentang goreng yang Gracia sisakan."Udah biarin. Masih layak makan kok."
Jinan sibuk mengunyah.