17. NYAMAN

2.8K 390 46
                                    

IMPERFECTION

Chapter 17. NYAMAN

JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung

***

Sudah cukup lama Jaehyun tidak melihat Doyoung mengalami morning sickness-nya lagi. Maka ketika pagi itu sekali lagi dia terbangun karena suara muntahan dari kamar mandi, dia cukup heran. Tahu tidak bisa melakukan apa-apa dia hanya dia menunggu, tahu percuma mencoba tidur lagi walau jika menilik sinar sama yang menembus gorden tipis, hari masih terlalu pagi.

Menyibukkan diri dia merapikan tempat tidurnya, sehingga saat beberapa menit kemudian Doyoung keluar dari kamar mandi, kasur lipat dan selimutnya sudah tertata rapi di sudut ruangan.

Doyoung membaringkannya tubuhnya di tempat tidur. Memang biasa setelah selesai dengan ritual morning sickness-nya ini, Doyoung akan merasa sangat lelah dan kepalanya berat. Sebelah tangannya disilangkan menutup mata, tapi dari nafasnya yang memburu Jaehyun tahu pemuda itu tidak sedang tidur.

"Bukannya harusnya sudah tidak begini lagi?" Jaehyun bertanya, memecah keheningan.

"Seharusnya." Jawab Doyoung masih sambil berbaring tak bergerak. "Mungkin aku terlalu capek saja."

Jaehyun ingin menanggapi, tapi berakhir mengurungkan niatnya. Ia tahu Doyoung hanya jujur menjawab tanpa bermaksud menyindirnya. Tapi dia juga sadar betul sumber kelelahan Doyoung, tahu bagaimana pemuda itu sering tidur malam beberapa hari terakhir.

Tak perlu bertanya Jaehyun sudah bisa menduga alasan Doyoung masih terjaga sampai selarut itu dan hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri.

Seandainya dia bisa melakukan lebih. Seandainya dia menghasilkan lebih. Seandainya dia tidak selemah ini, maka Doyoung tidak perlu bersusah payah dengan segala macam pekerjaan sambilan.

Tikaman rasa bersalah menusuk hatinya, disusul rasa ingin melakukan sesuatu untuk meringankan penderitaan.

"Ehmmm.." ia berdehem canggung.

"Apa ada yang aku lakukan? Untuk mengurangi mualmu?"

..

Doyoung tidak tidur. Bagaimana dia bisa tidur ketika perutnya terasa tak nyaman dan ada rasa yang begitu mengganggu indra penciumannya. Padahal taka da bau-bauan menyengat, tapi mual ini tak bisa dienyahkannya.

Ditengah penderitaannya, ia cukup terkejut Jaehyun menawarkan bantuan. Doyoung menurunkan lengannya yang menutup mata agar bisa melihat ke arah Jaehyun, setengah mengira itu hanya halusinasinya semata. Tapi pria itu menatapnya lekat seakan menunggu jawaban.

Doyoung sudah hendak mengatakan tak ada. Sebelumnya dia sudah bisa mencoba berbagai cara, dan terbukti tak satupun mampu membantu di saat-saat ini, biasanya hanya akan menunggu hingga mual ini akan hilang dengan sendirinya.

Tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu. Hal-hal yang dirasakannya tapi belum memiliki bukti berdasar.

Tak tahu dari mana asal keberanian itu yang membuat Doyoung ingin mencoba membuktikan teorinya.

Dengan bantuan tangan untuk menopang tubuh dia mendudukkan badannya lalu menatap Jaehyun sesaat, mencoba memantapkan hati.

"Kemarilah!" perintahnya, lirih tapi yakin.

Mata Jaehyun sedikit membola karena tak menyangka. "Aku?" Tanyanya.

Doyoung mengangguk. Tangannya bergerak memberi gestur memanggil. "Ya kemarilah."

IMPERFECTION [END] | JaeDo VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang