24. BOLEH

2.9K 447 133
                                    

IMPERFECTION

Chapter 24. BOLEH

JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung

***

Pertama kali Jaehyun pindah ke apartemen Doyoung, dia tidur di lantai, hanya berbalut selimut tipis dan sebuah bantal. Punggungnya sakit sekali keesokan harinya. Hari kedua rasa sakit merambat ke kaki dan tangannya. Belum lagi rasa dingin dari lantai, membuat tidur Jaehyun tidak bisa nyenyak.

Saat itu Doyoung masih sangat membencinya yang memaksa menerobos masuk begitu saja ke dalam hidup pemuda itu, kelihatan begitu tak peduli pada keadaan apalagi kesehatan tulang punggung Jaehyun.

Untung penderitaan itu tidak berlangsung terlalu lama. Setelah Doyoung mengajaknya membantu di kegiatan amal untuk para gelandangan di tanah lapang, satu lembar selimut ditambahkan oleh Doyoung. Jaehyun menggunakannya untuk mengalasi tidurnya. Masih keras, tapi paling tidak cukup mengurangi rasa dingin.

Jaehyun mencoba menikmati tidur beralas selimut selama beberapa minggu. Suatu hari, Jaehyun tidak terlalu ingat kapan, tapi kurang lebih setelah Ten menghajarnya, Jaehyun pulang dan menemukan sebuah kasur lipat. Kata Doyoung dipinjamkan oleh Qian Kun.

Tipis sih, paling hanya empat centimeter tebalnya. Tapi Jaehyun sangat mensyukuri punggungnya yang sudah tidak terasa sakit lagi dan rasa dingin yang juga berkurang. Apalagi mengingat hawa yang semakin dingin seiring datangnya musim dingin bersalju.

Pada hari di mana Jaehyun pulang dalam keadaan luka parah setelah dipukuli oleh tukang pukul ayahnya, itulah pertama kalinya dalam dua bulan Jaehyun merasakan punggungnya menyentuh tempat tidur. Itupun karena dia dalam keadaan tidak sadar, sehingga dia tidak bisa menolak  Doyoung memindahkannya ke sana.

Pun saat itu dia berpikir itu hanyalah kejadian langka sesaat. Apalagi paginya setelah dia mengabaikan Doyoung sehingga membuat yang disebut kemudian pergi dari apartemen kelihatan sangat marah. Namun kenyataan jauh berbanding terbalik dari terkaan Jaehyun.

Doyoung justru menjadi semakin baik padanya. Dan malam itu pertama kalinya mereka bertengkar besar. Permasalahannya sepele mengenai pengaturan tempat tidur. Doyoung memaksa Jaehyun harus tidur di atas ranjang, sedangkan Jaehyun merasa seharusnya Doyounglah yang tidur di sana.

Doyoung sedang hamil, hampir tujuh bulan pula. Mana tega Jaehyun menyuruh Doyoung tidur di lantai. Mereka sama-sama keras kepala. Mereka sama-sama tak mau mengalah. Tak ada jalan damai yang disepakati.

Kalaupun malam itu Jaehyun yang tidur di lantai, itu karena dia memaksa dengan kekuatannya. Besoknya Doyoung membalas dengan akal-akalan tidur terlebih dahulu. Begitu bergantian hingga akhir pekan tiba.

Karena itu, pada hari Sabtu Jaehyun bangun sepagi mungkin, pergi ke toko furniture DIY terdekat dan menguras seluruh tabungannya yang tak seberapa untuk membeli sebuah tempat tidur baru. Ia bahkan menyewa taxi agar dapat membawa barang yang baru dibelinya itu pada hari yang sama, membuat kondisi keuangannya kembali pada titik terendah.

Akhirnya setelah menghabiskan sisa hari dengan sekrup dan obeng serta menggeser beberapa barang, menjelang makan malam Jaehyun bisa bernafas lega melihat hasil kerja kerasnya terpasang.

Bukan tempat tidur besar dan luas seperti di kamarnya dulu. Selain budget yang menjadi kendala, besaran ruang apartemen Doyoung juga harus dipertimbangkan. Tapi paling tidak kini keduanya bisa tidur nyenyak tanpa perlu saling berebut. Jaehyun pikir dengan ini permasalahan usai.

Ternyata dia salah besar. Tidurnya jauh dari kata nyenyak.

Malam pertama Jaehyun tidak bisa tidur cepat. Matanya masih nyalang menatap langit-langit kamar. Sedang Doyoung yang sekarang memang gampang merasa lelah sudah tertidur pulas. Sangat pulas sehingga tidak menyadari kalau ia sudah berganti posisi.

IMPERFECTION [END] | JaeDo VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang