27. KELUAR

2.9K 408 70
                                    

IMPERFECTION

Chapter 27. KELUAR

JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung

***

Sekarang Doyoung hanya bisa menyesal ketika mengingat perjanjian yang ditandatanganinya saat itu. Perjanjian yang masih tersimpan di dalam amplop coklat, sering kali tak sengaja disentuh saat hendak mengeluar-masukkan laptop ke dalam tas, tapi sama sekali tak pernah berani dibukanya.

Saat itu rasanya ia telah berhasil merumuskan solusi terbaik. Ada sedikit jaminan untuk masa depannya, tapi dia masih bisa mempertahankan harga dirinya.

Solusi terbaik apanya? Sekarang rasanya hidup Doyoung lebih rumit dari sebelumnya. Saat itu dikiranya Jaehyun akan selamanya kaya raya, dan semua tuntutannya bisa dilakukan hanya dengan menjentikkan jari. Siapa menduga Jaehyun akan berakhir terusir, bangkrut, bahkan tinggal menumpang di tempatnya.

Siapa pula yang menduga kalau Doyoung akan berakhir mencintai pria itu lagi.

Lagi? Tidak, lagi bukanlah kata yang tepat. Doyoung menyadari bahwa hubungan mereka dulu bukanlah cinta. Yang mereka rasakan dulu hanyalah nafsu belaka.

Yang mereka miliki sekarang inilah yang dinamakan cinta. Ketika segala kekurangan pasanganmu bukanlah menjadi masalah, ketika engkau bisa menerima dirinya apa adanya, ketika hanya melihatnya tersenyum bisa membuatmu bahagia.

Mereka? Apa tadi Doyoung berkata 'mereka'? Kenapa banyak sekali kesalahan di otaknya? Hanya dirinya yang sedang jatuh cinta. Jaehyun jelas-jelas tidak merasakannya.

Terkadang Doyoung sempat berpikir kalau Jaehyun hanya berkelit, mencoba mengingkari rasa yang sama dengan yang tumbuh di hatinya. Foto-foto itu. Perubahan sifat dan sikapnya. Getaran yang dirasakannya saat tangan mereka bersentuhan.

Terkadang. Lebih banyak waktu tidak. Doyoung sebenarnya sudah sangat lelah. Dia sudah mencoba segala cara untuk memancing pengakuan keluar dari bibir Jaehyun. Nihil. Pria itu juara dalam hal mengunci bibir rapat-rapat.

Sudah berkali-kali pula ia mencoba memancing dengan tindakan. Kurang apa coba? Doyoung yang sudah lancang mencium terlebih dahulu, Doyoung pula yang mengajak Jaehyun untuk tidur bersama.

Ya Tuhan, betapa malunya Doyoung kalau mengingat-ingat perbuatannya. Tapi tetap saja tidak ada kata cinta keluar dari mulut Jaehyun.

Ia tahu Jaehyun butuh lebih banyak waktu. Tapi setelah apa yang sudah dilakukannya, masa masih harus dia yang mengaku duluan? Kalau sudah begini dia harus bagaimana? Masakan dia harus mempermalukan dirinya lebih jauh lagi?

Kalau kata cinta tidak akan keluar dari mulut Jaehyun, maka biarkanlah begitu. Doyoung cukup puas Jaehyun masih mau ada di sisinya. Sedikit harapannya Jaehyun mungkin sudah melupakan isi perjanjian terkutuk itu. Melupakan permintaannya yang kini terasa memberatkan.

Berharap pada akhirnya walau hanya didasarkan pada kebutuhan mutual semata, mereka akan bisa bersama untuk waktu yang lebih lama.

Sempat di satu titik Doyoung sudah bertekad demikian. Tapi apakah hatinya menyetujui?

Kalau benar dia tidak berharap, lalu kenapa hatinya sesakit ini ketika dalam seminggu terakhir Jaehyun kembali menjauhinya. Tak ada lagi sentuhan. Tak ada perhatian. Bahkan nyaris tak ada pertukaran kata diantara mereka.

Dingin. Berbanding terbalik dengan cuaca bulan Maret yang mulai menghangat. Salju di luar sudah lama mencair. Tapi di dalam hubungan mereka, musim dingin justru baru datang membawa beku yang mengigit.

IMPERFECTION [END] | JaeDo VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang