21. HARGA DIRI (2)

2.7K 414 29
                                    

IMPERFECTION

Chapter 21. HARGA DIRI (2)

JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung

***

Tentu saja Jaehyun mengenali kemana dia dibawa. Zona konstruksi ini familiar, beberapa waktu berselang dia berperan serta di dalamnya. Terletak di lokasi pengembangan baru yang belum berpenghuni, membuat bangunan apartemen ini sangat sepi di malam hari. Belum adanya penerangan membuat suasana makin terasa mencekam. Apalagi dikelilingi beberapa pria berbadan kekar dan berpakaian serba hitam yang tadi memaksanya kemari.

Jaehyun memang mengenali, beberapa sudah bekerja pada ayahnya bertahun-tahun. Tapi pengenalan bukan berarti dia akan mengikuti dengan suka rela. Karena dari awal pun firasat tidak enak sudah dirasakannya.

Jaehyun tahu membantah akan percuma. Mereka masih memperlakukannya sopan, tapi tidak tahu apa yang akan terjadi jika dia tidak mau bekerja sama. Dia lebih dari tahu bahkan pernah menyaksikan sendiri sejauh mana para bodyguard ayahnya itu berani bertindak.

Ia melihat sekeliling. Gelap. Jaehyun nyaris tidak bisa melihat apapun. Tempat ini memang gelap, tapi memang di luar sudah malam. Mereka berada di lantai yang sedianya akan menjadi basement untuk parkir. Satu-satunya penerangan hanyalah dari lampu mobil yang membawanya kemari, dibiarkan untuk memberi cahaya.

Jaehyun sudah hendak bertanya berapa lama lagi ia harus menunggu, saat suara deru mesin terdengar di kejauhan, perlahan semakin keras menandakan sumber suaranya mendekat. Lalu ia melihatnya, mobil hitam mewah kesayangan ayahnya, melaju pelan dan berhenti tak jauh darinya.

Seorang pengawal bergegas berlari kecil membukakan pintu, dan tak lama kemudian Jung Yunho sendiri keluar.

Jaehyun mencoba berhitung kapan terakhir kali ia melihat pria tersebut. Sekitar dua bulan yang lalu walau ia samar memastikan hari dan tanggal. Betapa lucu mengingat hari yang dulu begitu penting dalam artian buruk baginya, kini tertumpang tindih berbagai hal yang dirasa lebih penting.

Dalam remang matanya mengamati ayahnya. Masih sama seperti ingatannya. Wajah angkuh yang sama. Dibalut pakaian mahal serupa.

Jaehyun bertanya dalam hati apa yang harus dilakukannya. Apa yang diharapkan pria yang sudah mengusir putranya sendiri? Apakah dia harus menyapa dengan salam atau bungkukan badan?

"Aku tidak pernah menduga kamu bisa melakukan hal serendah ini."

Belum sempat otak Jaehyun memutuskan apa-apa, nada sarkas yang diucapkan Yunho membuatnya tersentak.

"Saya tidak merasa kalau sudah melakukan hal yang rendah atau hina." Suaranya bergetar tersulut emosi.

Yunho tidak langsung menanggapi, maju satu langkah sehingga bisa lebih jelas menatap putranya, lalu mengangkat tinggi dagunya.

"Kamu sebut apa tingkah lakumu yang menjilati sepatu Donghae itu?"

"Saya tidak yakin semisal menjelaskannya pun, apa Anda akan memahaminya. Karena setahuku 'pengorbanan' tidak ada dalam kamus hidup Appa."

PLAK

Tak sempat Jaehyun mengelak saat tamparan keras menyapa pipinya. Ia masih terpana, sama sekali tak menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini. Bukan pertama kali tapi tetap sesuatu yang langka.

"Kamu tidak pantas memanggilku Appa. Kamu bukan lagi anakku."

"Kalau saya bukan lagi anak Anda, kenapa Anda masih harus peduli pada apa yang saya lakukan?" Jaehyun meneggakkan badannya dalam usah mempertahankan harga diri. Tenang sudah tak lagi di dalam pikirannya, namun kabut emosi yang mengaburkan logika.

IMPERFECTION [END] | JaeDo VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang