IMPERFECTION
Chapter 20. HARGA DIRI (1)
JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung***
Namanya Lee Minhyung, walau kebanyakan orang memanggilnya Mark. Kebanyakan orang memanggilnya demikian, hanya sedikit yang mengenalnya sebagai Minhyung, hanya terbatas pada keluarga intinya saja.
Sejujurnya ia sendiri lebih suka dipanggil dan dikenal sebagai Mark. Lebih nyaman di telinganya yang memang nyaris melalui setengah hidup belajar dan tinggal di luar negeri. Dan hanya itu alasan yang diungkapkannya ketika ada yang bertanya.
Alasan yang lain dia simpan untuk dirinya sendiri. Bagiamana pangggilan Minhyung mengingatkannya kalau dia hanyalah anak kedua. Masih dianggap kecil dan tak berpengalaman. Yang selalu dinomorduakan dalam segalanya.
Kadang dia berpikir dimana salahnya? Apa hanya karena status putra bungsu yang disandangnya? Padahal dirinya sudah bekerja sangat keras untuk membuktikan diri, berharap jika dia menunjukkan kesuksesan dalam setiap usahanya, dia tidak akan dianggap kanak-kanak lagi.
Ia menamatkan pendidikannya lebih cepat, membuatnya sudah mengantongi gelar di usia muda. Setelah wisuda, dia langsung kembali ke Korea untuk membantu di bisnis keluarga.
Dia tak bisa membantah banyak ketika ditempatkan untuk membawahi satu divisi. Sudah cukup bagus sebenarnya untuk usia semudanya langsung berada di jajaran manager. Meski dalam hati dia merasakan iri melihat kakaknya menjadi tangan kanan sang Ayah, tapi Mark menghibur diri dengan mengatakan bahwa akan tiba saatnya bakat dan usahanya pendapat pengakuan yang layak.
Tapi sayang usahanya sering menghadapi ganjalan. Dan masalahnya Mark sudah yakin usahanya maksimal. Kali ini penyebab kurang suksesnya berasal dari luar.
Siapa menyangka kepulangannya ke Korea bebarengan dengan putra sulung pesaing perusahaan keluarganya, dan bagaimana nasib mengatur mereka berdua harus sering kali berjumpa. Sayangnya perjumpaan dalam kasus ini bukan dalam artian yang menyenangkan.
Sebagai dua perusahaan Konstruksi terbesar dan saling bersaing, terntu saja persaingan tak bisa dielakkan. Tander, kompetisi, lobbying. Berkali-kali Mark harus berhadapan dengan Jung Jaehyun.
Dan bukan melulu perkara pekerjaan yang membuatnya tidak menggemari pria muda itu. Mark bahkan sudah memutuskan tidak menyukainya dari pertama kali mereka bertemu. Ada sesuatu dalam diri Jaehyun yang membuat Mark enggan mengakrabkan diri.
Bahasa tubuhnya yang terlalu percaya diri. Senyumnya yang congkak. Semua tak disukanya dari awal. Persaingan kerja hanya bumbu yang memperuncing perasaan bencinya.
Maka, ketika mendengar kabar bahwa Jaehyun berseteru dengan ayahnya sehingga diusir dari rumah, mungkin Mark lah orang pertama yang bersorak gembira. Tentu saja dia merayakan dalam hati, masih menjaga agar tidak bertindak berlebihan dan mempermalukan dirinya sendiri. Tanpa keberdaaan Jaehyun, kelihatannya masa depannya mulai terlihat lebih jelas.
Sebulan terakhir kondisi hati Mark benar-benar ringan dan Bahagia. Memang belum banyak yang terjadi hanya dalam sebulan saja. Tapi yang pasti optimismenya melonjak tinggi.
Seperti hari ini, dia memasuki ruang kantornya di Gedung pusat Lee Land dengan bersiul riang. Mengikuti rutinitas, ia melepas Blazernya, sedikit melonggarkan dasi dan menggulung lengan kemeja sebelum mulai membuka komputer.
Dengung lirih peralatan elektronik masih terdengar dan layarnya mulai menampilkan gambar ketika dari sudut matanya Mark melihat pintu terbuka.
Ia bukan tipe atasan yang kaku, tapi dia punya batasan soal privasi dan sudah hendak menegur siapapun anggota tim-nya yang sudah begitu lancang. Mark terpaksa menangguhkan gerutuannya saat melihat siapa yang masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | JaeDo Version
FanfictionSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Jung Jaehyun. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telepon membuat Jaehyun untuk pertama kalinya harus berhadap...