19. ANGKUH

2.8K 407 100
                                    

IMPERFECTION

Chapter 19. ANGKUH

JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung

***

Sudah berkali-kali Jaehyun melihat ke arah layar handpnonenya. Banyak alasannya. Memastikan tempat. Memeriksa waktu. Dia tahu itu hanya alasannya semata untuk mengulur waktu.

Tidak ada yang salah. Sudah waktunya, bahkan karena terus menunda dia sudah terlambat sepuluh menit dari waktu yang ditentukan. Tidak salah pula, disinilah tempatnya, walau Jaehyun masih mempertanyakan kenapa orang itu memilih tempat seramai ini untuk bertemu

Pada titik ini ia sudah terlalu lelah untuk mencoba menjawab pertanyan yang berseliweran di otaknya. Bukan hanya mengenai kenapa ia harus berada di sini sekarang, atau apa yang diinginkan darinya. Terlebih lagi dia benar-benar bimbang akan apa yang akan terjadi dan bagaimana nasibnya setelah ini.

Tapi dia bisa apa? Terjadilah yang harus terjadi. Setelah membuang satu nafas Panjang, dibukanya pintu yang ada di depannya.

Walau ini hari Kamis, Rumah Makan Eropa itu ramai. Tentu saja Jaehyun tidak heran. Tempat makan mewah ini sangat terkenal. Ia sendiri sering manikmati makanan di sana, entah bersama keluarga atau kolega bisnisnya. Tempat favoritenya bahkan.

Sebuah memori muncul mengganggunya, ingatan bahwa di sinilah terakhir kali ia makan malam dengan Win-win sebelum segala kejadian ini menimpa.

Walau akrab dengan segalanya, dan tidak ada yang berubah, tapi perasaannya kini berbeda. Ia mearasa menjadi orang asing sekarang.

Jaehyun mengenali sang Maitre D', seperti dia yakin pria paruh baya itu juga masih mengingat dirinya. Ia tahu dari pandangan mata pria itu dan bagaimana namanya disebut sebelum dia sempat berbicara.

Tapi Jaehyun juga menangkap keterkejutan. Dan walau sekilas terlihat sama, ada yang berbeda dari cara dia diperlakukan. Curiga. Menjaga jarak. Gosip tentang status dan keadaannya sekarang pasti sudah sampai di telinga semua orang.

Jaehyun menyebutkan nama orang yang akan ditemuinya. Diikutinya Maitre d' yang memimpin jalan. Ia tidak bisa menahan diri melirik ke sekeliling. Dari ekor matanya dia masih bisa mengenali beberap orang yang dikenalnya di masa lalu.

Beberapa menyadari kehadirannya. Ada yang pura-pura tak melihat dan membuang muka, namun kebanyakan terang-terang penasaran dengan keberadaannya di sini. Satu dua mulut mulai membisikkann spekulasi.

Jaehyun menggertakkan giginya. Geram, tapi tak berdaya melakukan apa-apa. Kali ini dia lebih memilih menatap lurus ke depan, mengikuti pria yang membimbingnnya ke sebuah meja di tengah-tengah ruangan. Lokasi yang tidak diduga oleh Jaehyun. Dia sempat berpikir mereka akan berbicara di ruang private, bukan ditengah keramaian seperti ini.

Seorang pria dengan setelan mahal sudah menunggu di sana. Kakinya disilangkan, punggungnya tegap dengan kedua tangan terlipat di pangkuan. Bahasa tubuhnya memancarkan kekuasaan. Diisyaratkannya Jaehyun untuk duduk di kursi di hadapannya.

"A... " Jaehyun hendak langsung bertanya, tapi perkataannya dipotong oleh gerakan tangannya. "Makanlah dulu, kita bicara setelahnya."

Ia menunjuk meja yang sudah terhidang dua set lengkap makan malam. Seorang pelayan berdiri di sisinya untuk menarikkan kursi, membuat Jaehyun tak punya pilihan. Walau enggan, terpaksa ia menurut.

Ia tidak bisa makan dengan tenang. Steak yang seharusnya lezat itu bagai karet di mulutnya, hambar tak berasa. Jaehyun menolak menyentuh anggur merah di meja, merasa tidak cocok dengan simbol perayaan itu, lebih memilih menenggak seteguk air putih untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

IMPERFECTION [END] | JaeDo VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang