IMPERFECTION
Chapter 22. BERBEDA
JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung***
Pada akhirnya hari itu tetap menjadi hari yang menyesakkan bagi Doyoung, bahkan mungkin lebih dari sebelumnya. Karena kini walau secara fisik Jaehyun berada di sana, tapi bagaikan tidak.
Jaehyun menolak Doyoung. Menolak menjawab apa yang terjadi padanya. Menolak ketika Doyoung menawarkan untuk mengobati lukanya. Bahkan membiarkan saja makan malam yang sudah susah payah dimasak oleh Doyoung dan memilih tidur dengan perut kosong.
Hari itu sekali lagi Doyoung tidak bisa tidur nyenyak, berguling-guling di atas tempat tidur sambil mendengarkan detak jarum jam. Sesekalidia akan mengintip ke bawah, ke tempat Jaehyun tidur beralas kasur lipat,beberapa saat memandangnya, lalu menghembuskan nafas putus asa sembelum kembalimencoba tidur dengan hasil yang sia-sia.
Mungkin untung juga dia hanya tidur-tidur ayam, karena saat beberapa jam kemudian didengarnya Jaehyun mengerang, dengan cepat Doyoung terjaga dan mendudukkan diri. Awalnya dia mengira sedang bermimpi dan tidak benar-benar mendengar sesuatu.
Tapi kemudian suara itu terdengar lagi. Doyoung melirik ke samping dan terkejut mendapati Jaehyun yang bersimbah keringat dengan raut kesakitan meski udara bulan Januari sedang dingin-dinginnya. Ragu-ragu Doyoung mengulurkan tangan menyentuh dahinya dan terlonjak terkejut mendapati tingginya suhu badan Jaehyun.
Ia segera melompat dari ranjang. Awalnya dicoba digoncangnya tubuh Jaehyun mencoba membangunkan, namun tak ada tanggapan sama sekali. Demam yang sangat tinggi membuat pria itu tak sadarkan diri.
Hal pertama yang terpikir oleh Doyoung adalah membuat Jaehyun lebih nyaman, dengan susah payah memindahkan pria yang lebih kekar itu ke atas tempat tidurnya daripada tidur di lantai dan mengganti kaosnya yang sudah basah kuyup.
Lalu Doyoung mengambil peralatan yang sekiranya dibutuhkan untuk meredakan demam, dengan telaten mengompres dahi Jaehyun dengan kain dan air hangat. Digantinya kain itu tiap beberapa menit sekali. Saat dirasanya panas tubuh Jaehyun sudah turun, dan nafas pria itu lebih teratur, ia memanfaatkan ketidaksadarannya untuk merawat luka-luka di wajah tampan itu.
Jari-jari Doyoung menyusuri wajah Jaehyun, merapikan rambutnya, menyentuh luka-luka di wajah itu satu persatu dengan lembut.
"Apa yang terjadi padamu? Kenapa ini harus terjadi padamu? Kenapa kamu menerima saja semua ini?"
Masih jelas di ingatannya bagaimana Jaehyun bersujud dua hari yang lalu. Dan sekarang ini. Matanya terasa panas.
Doyoung tidak akan menangis. Bukankah dia selama ini tidak pernah menangis? Kenapa kini ia harus menangis? Buat apa dia menangis seorang bajingan egois seperti Jaehyun?
Tapi bagaimana pun logikanya beragumen dan menolak, air mata di kedua pipinya terus mengalir tanpa bisa ditahan.
...
Jaehyun membuka mata. Kepalanya sakit. Matanya silau karena lampu yang menyala. Dipejamkannya matanya lagi. Ingin ia bergerak, tapi seluruh tubuhnya sakit seakan habis dipukuli. Serbuan memori memasuki kepalanya. Ia memang habis dipukuli.
Jaehyun merasakan ada sesuatu yang basah dan lembab di dahinya. Dicobanya untuk mengangkat tangan, tapi tangan kirinya terasa berat, seakan ada yang menindih. Dibukanya matanya lagi, mencoba melihat apa yang terjadi.
Dilihatnya Doyoung, tertidur dalam posisi duduk di lantai, kepala tersandar di atas tempat tidur sambil memeluk lengannya.
Tangan kanannya yang bebas terulur, mula-mula ragu. Sempat terhenti di udara, lalu dengan memberanikan diri disentuhnya helai lembut itu. Merasakan sang pemilik tidak terganggu tidurnya, lembut dielusnya rambut Doyoung perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | JaeDo Version
FanfictionSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Jung Jaehyun. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telepon membuat Jaehyun untuk pertama kalinya harus berhadap...