IMPERFECTION
Chapter 10. UANG
JaeDo FanFic
Jaehyun X Doyoung***
Hari ini Jaehyun sangat sibuk. Ia mengawali harinya sangat pagi, bahkan sebelum pukul delapan dia sudah berangkat ke Bank untuk memastikan sekali lagi. Siapa tahu kemarin shanya sebuah kesalahan.
Sayangnya tidak. Kekawatiran terbesarnya terjadi. Seluruh kartu kredit yang dimilikinya sudah diblokir, begitu juga dengan kartu ATM dan semua tabungan. Ulah siapa lagi kalau bukan ayahnya, menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh orang kaya dan berkuasa.
Dihempaskannya tubuhnya ke kursi di halte bus di tepi jalan. Paling tidak di sini dia bisa meminjam sedikit keteduhan dari shalter di atas kepalanya. Sudah nyaris tengah hari, matahari sudah mulai menyengat.
Menyandarkan tubuh dilihatnya sebuah bus melintas. Halte itu sedang sepi. Supir bus membuka pintu dan melemparkan pandangan kea rah Jaehyun, bertanya apa dia hendak naik. Jaehyun menggeleng.
Mengamati bus yang berlalu itu, satu pikiran terlintas di benaknya. Kelihatannya mulai sekarang dia harus membiasakan diri untuk menggunakan moda transportasi umum yang satu itu.
Jaehyun membuang nafasnya lelah, mencoba mengingat kapan terakhir kali dia menaiki kendaraan umum di korea. Sudah lama sekali, atau mungkin tidak pernah sama sekali. Dan jika ia tak segera menemukan solusi, kelihatannya setelah ini dia harus membiasakan diri.
Sentakan rasa perih membuat Jaehyun mengelus perutnya. Dari pagi perutnya belum terisi sama sekali. Seburu-buru itu dia meninggalkan apartemen Doyoung pagi tadi tanpa sempat memasukkan apapaun ke dalam perutnya.
Sebenarnya Jaehyun juga tidak yakin apakah Doyoung akan menawarkan untuk membuatkannya sarapan, atau apakah pemuda itu memiliki bahan untuk membuat sarapan.
Hal itu mengingatkannya kembali kepada janjinya. Perjanjian itu. Dia sudah menjanjikan untuk membiayai semua keperluan Doyoung.
Dirogohnya saku celana, dan dibukanya dompetnya yang sekarang menjadi sangat tipis. Keluar dari Bank tadi Jaehyun sudah membuang semua kartu tak berguna dari dompetnya. Diintipnya dompet yang kini hanya berisi dua lembar uang ribuan won.
Sekali lagi Jaehyun membuang nafas panjang.
Pagi tadi Doyoung mengingatkannya tentang biaya kuliah yang harus dilunasinya. Hampir empat juta Won.
Nominal yang hingga kemarin masih terasa tak berarti, kini begitu membebani.
Jaehyun mengumpat.
Dari mana dia akan mendapatkan uang sebanyak itu?
***
Sepagian ini Doyoung tidak meninggalkan apartmen. Setelah berperang dengan mual pagi hari yang menguras tenaganya, belum apa-apa tubuhnya sudah merasakan Lelah. Ditunjang dengan udara akhir November yang mulai berangin yang membuatnya malas bergerak.
Memang belum ada hal yang penting yang membuatnya harus keluar. Seharusnya ada kelas yang harus diikutinya pada pukul tiga sore. Tapi dia tidak melihat ada gunanya datang jika belum melunasi semua biaya yang diperlukan.
Doyoung sudah selesai membereskan apartemen yang ukurannya tidak seberapa itu. Sekarang dia duduk bersandar di ranjang, memandang selimut yang sudah terlipat rapi dan bantal yang tergeletak di lantai di sebelahnya. Doyoung mengerucutkan bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | JaeDo Version
Fiksi PenggemarSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Jung Jaehyun. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telepon membuat Jaehyun untuk pertama kalinya harus berhadap...