TZ 10

35.3K 2.2K 60
                                    

Haii Readers

Happy Reading...

🍡🍡🍡🍡

Pagi menjelang, mata tajam seseorang terbuka perlahan karena terganggu cahaya matahari.

Pagi ini serasa hampa baginya, tak ada yang membuat dirinya semangat, bahkan tersenyum. Karna seseorang yang selalu membuatnya tersenyum kini tengah terbaring lemah di brangkar rumah sakit.

"Kamu ga mau buka mata kamu dek?" Tanyanya

"Kamu mimpi apa sih sampai sampai betah banget nutup matanya."

"Kamu tau ga, tadi abang berharap banget ketika abang bangun, abang ngelihat senyum kamu, ngelihat mata bulat kamu terbuka, tapi ternyata abang malah melihat wajah pucat kamu."

"Abang kangen kamu dek, kangen sama tingkah kamu, bahkan abang belum kasih sesuatu yang waktu itu abang janjiin ke kamu. Lala ga kangen sama abang? Lala ga kangen mam kinderjoy?" Tanyanya namun tak mendapat respon apa apa.

"Abang mau sekolah dulu ya, jujur sebenarnya abang ga tega ninggalin kamu sendirian disini. Tapi Lala tenang aja abang ga lama kok okey." Ucapanya sembari mengelus surai hitam milik Lala.

Setelah di rasa cukup berbicara dengan sang adik, Kenzi pun bergegas menuju kamar mandi, sekitar 25 menitan akhirnya ia selesai dengan seragam yang tengah melekat di tubuhnya. Sebelum menuju parkiran rumah sakit, Kenzi menyempatkan untuk mengecup lembut seluruh wajah Lala.

"Abang berangkat dulu ya sayang." Ucapnya kemudian berlalu pergi.

Sesampainya di parkiran Kenzi segera memasuki mobilnya dan berlalu dengan kecepatan di atas rata rata, karena jam sudah menujukkan pukul 07.00, dan bel masuk tepat pada pukul 7.30 yang artinya Kenzi hanya memiliki waktu 30 menit untuk sampai di sekolah. Karena jarak dari rumah sakit kesekolah lumayan jauh. (Sejauh saya dan dia hiks)

"Semoga hari ini lancar lancar aja ya Allah." Gumamnya sambil pokus nyetir.

Sekitar 25 menit perjalanan akhirnya Kenzi sampai juga si sekolahnya, masih ada waktu 5 menit sebelum bell dan itu di manfaatkan nya untuk bersarapan terlebih dahulu. Ia pun berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin Ia segera memesan makanan dan minuman, kemudian makan dengan tenang dan hikmat.

Setelah selesai ia pun membayar makanannya dan berjalan menuju kelasnya lebih tepatnya kelas 12 MIPA 1.

CEKLEK

"Wehhh whatsapp bro, tumben lu datang jam segini." Ucap Satria

"Lagi pengen." Ucapnya dengan datar

"Yaelah masih pagi tuh muka datar amat." Sahut Rivaldi

Kenzi hanya berjalan santai menuju bangkunya yang terletak di pojokan tanpa menghiraukan ucapan Rivaldi

"PFFT MAMPUS GA DI RESPON." Ucap Rakan

"Bacot siah!"

"Hahaha." Tawa Satria, Kenzo

"Tawa aja teross, gua sumpahin tuh mulut masuk lalat."

"Haha, ngakak anjing kasih banget lo Val haha. Uhuk uhuk anjing gua kesedak."

"MAMPUS. MAM TO THE PUS, MAMPUS KUALAT KAN LO."

"Setan lo Val."

"Setan kok teriak setan."

"Gelud gih gua dukung." Ucap Kenzo

"Ogah buang buang tenaga gua ngeladenin nak dugong kek bangsat."

"Ye lu pikir gua juga mau."

"Diem anj!" Ucap Putra dingin.

TRANSMIGRASI ZAZILA {SLOW UP!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang