Eyyoo aku kembali hhee, jangan lupa follow dulu sebelum membaca.
Masih amatiran jadi maklumi ya hhee.Happy Reading...
🍡🍡🍡🍡
"Jangan pergi, gua mohon jangan pergi hiks." Gumamnya terisak
"Heyy sayang aku disini, aku akan selalu ada di samping kamu, dan aku ga akan pergi kemana mana." Ucapnya sambil memeluknya dengan tenang.
"Aku ga akan pernah ninggalin kamu Avva." Lanjutnya.
"Bohong hiks, bohong nyatanya kamu pergi ninggalin guaa Lala, lo ingkar janji sama gua sialan." Ucapnya setelah bangun dari tidurnya.
"Kenapa harus lo sih hah? Kenapa bukan gua aja yang mati La? Kenapa? Arghhhh."
"Hikss hikss, gua butuh lo La, gua ga bisa tanpa lo."
Melihat kekasihnya yang ada di samping nya ternyata itu hanya sebuah mimpi atau bunga tidur semata, apa faktor dirinya yang masih belum ikhlas atas kepergian Lala?
"Lo janji ga akan pernah ninggalin gua apapun alasannya, kenapa sekarang lo ingkar hah? Kenapa La? Kenapa lo siksa gua kayak gini hiks." Ucapnya sembari menatap foto kekasihnya yang tersimpan dengan rapi dalam sebuah bingkai foto yang sangat indah.
"Kenapa Tuhan ga adil ya La? Kenapa selalu lo yang ngerasain sakit? Kenapa Tuhan jahat sama lo La? Kenapa Tuhan? Kenapa harus orang yang saya sayang?"
"Apa gua susul lo aja ya La? Biar kita bisa sama sama lagi sayang?" Ucapnya
Pria yang sedari tadi berbicara sendiri tak lain dan tak bukan ialah Kavva Brilianno Sanjaya, ketua Genk Kavdragon sekaligus kekasih Lala Rezgaf Kimberly yang telah meninggal dunia beberapa yang lalu.
Kavva tengah mengurung diri di kamar dari dua hari yang lalu, tak ada semangat untuk menjalani hari harinya, dan sekarang dia malh berfikir ingin menyusul kekasihnya dengan kata lain mengakhiri hidupnya, sungguh pikiran yang sudah tidak masuk akal bukan.
Sudah dua hari dia tidak keluar kamar, bahkan pola makannya pun sangat berantakan setelah kepergian kekasihnya itu.
Benar benar definisi bucin tolol, sangat sangat bucin sampai hidupnya bisa seberantakan itu, hanya karena di tinggal sang kekasih.
🍡🍡🍡🍡
Di sebuah ruangan yang berwarna hitam dan abu abu, terdapat beberapa orang dengan pakaian yang serba hitam sedang berdiskusi.
"Bagaimana? Apa rencananya sudah tersusun dengan baik?" Ucap seseorang
"Sudah Queen, rencana kita sudah sangat rapi dan baik." Jawab seseorang
"Nice, kumpulkan anggota yang lain di aula, 5 menit sudah harus kumpul semua, saya tunggu." Ucap Queen kemudian berlalu pergi
"Baik Queen."
📍Aula
Tak tak tak
Suara hak sepatu yang menggema memenuhi aula, semua orang tau siapa pemilik suara itu, sehingga tak ada satu pun dari mereka yang berani mengeluarkan suara.
"Silahkan berbaris sesuai dengan bagian kalian, sudah di beritahu oleh Tuan Arkan bukan?" Tanya nya
"Sudah Queen." Jawab mereka serentak
"Silahkan berkumpul."
Mendengar aba aba dari sang Queen, mereka pun mulai berkumpul sesuai dengan kelompoknya.
"Bang Arkan jelaskan." Pinta Queen kepada Arkan
"Baik Queen."
"Oke langsung saja, berdasarkan rencana yang sudah kami susun, Tim A akan menyerang di bagian Barat, Tim B menyerang di bagian utara, dan Tim C akan menyerang di bagian selatan. Sisanya ikut bersama Queen. Tim A akan di pimpin oleh saya, Tim B di pimpin oleh Miss Cyrza, dan Tim C akan di pimpin oleh Tuan Al. Paham semuanya?" Jelas Arkan
"Paham Tuan."
"Baik, sekarang kita berangkat kesana, jangan ada yang gegabah dan ingat rencana kita, kalian MENGERTI?" ucap Queen dengan lantang.
"KAMI MENGERTI QUEEN."
"Bagus, saya harap tidak ada yang terluka atau pun gugur." Ucapnya kemudian berlalu meninggalkan aula di ikut oleh anggotanya.
Sesampainya di parkiran markas, mereka memasuki mobilnya satu persatu dan bergegas menuju tempat tujuan mereka yaitu markas Deadly Wolf.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya mereka sampai di depan markas DW, mereka pun mulai berpencar sesuai rencana.
Namun langkah mereka semua terhenti oleh suara seseorang.
"Hai, sahabat apa kabar?" Tanya seseorang yang tiba tiba muncul entah dari mana
"Karin? Lo m-masih hidup?" Tanya seseorang yang di sebut sahabat tadi
"Yups gua masih hidup Queen, dan saat ini gua mau bales dendam sama orang yang udah buat gua hampir MATI." Ucap Karin dengan penekanan di akhir kalimatnya.
"Siapa orangnya Rin, kasih tau gua, gua akan bantu Lo untuk menghabisi orang itu." Ucap Queen.
Semua orang di sana hanya terdiam bingung dengan topik pembicaraan antara Queen nya dengan seorang gadis yang di sebut sebut Karin itu.
"Orang itu adalah...."
"Siapa Rin?" Tanya Queen
"Orang itu adalah LO SIALAN, LO PELAKUNYA QUEEN."
DEG
"Dan ini saatnya gua balas kan dendam gua, hari ini lo bakal habis di tangan gua QUEEN." Teriak Karina dengan penuh amarah
"M-maksud lo apa Rin? Gua ga ngerti?"
"Ga usah pura pura bego lo Queen, lo kan yang udah nyelakain gua." Bentak Karin
"Rin, lo salah paham Rin, bukan gua pelakunya, gua bisa jela..."
"STOP GUA GA BUTUH PENJELASAN SAMPAH DARI LO." Teriak Karina sembari menodongkan pistolnya ke arah Queen
Melihat sang Queen dalam bahaya, para pasukan Cruevil bersiap siap untuk menangkap Karin, tapi melihat sebuah kode dari sang Queen yang artinya "tidak perlu, saya bisa sendiri." Membuat mereka mengurungkan niatnya.
"T-tapi Rin gua buk..."
DOR DOR
Dua suara tembakan terdengar begitu kencang membuat semua orang yang ada di sana terdiam tidak menyangka dengan apa yang mereka lihat, hingga suara teriakan seseorang menyadarkan mereka.
"QUEEN."
"DEK."
"BEDEBAH SIALAN!
"HABIS LO DI TANGAN GUA BITCH."
🍡🍡🍡🍡
Hayyo kira kira apa yang terjadi ya? Wkwk
Btw aku kembali nih ada yang kangen ga? Wkwwk
Sudah lama ya saya ga muncul kira kira ada beberapa bulan ya heheh, maaf ya baru bisa up sekarang. Dan saya harap kalian suka sama part ini dan bisa masuk di bayangan kalian, dan semoga feel nya dapet.Jangn emosi okee see you
Sampai ketemu nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ZAZILA {SLOW UP!}
Fantasía{Budayakan follow sebelum membaca<3} "Eunghh." "Zila dimana kok ruangannya putih putih ya." "Hikss Zila dimana? Bunda Rina Zila takut hiks." Ucapnya kemudian mendudukkan dirinya dan seketika dirinya memekik kaget. "HUAAA KOK MUKA ZILA KAYAK TANTE T...