Fanfiction SasuSaku
○○○○○○Happy Reading○○○○○○
"Saskehh-kun..."
"Saskeh-kun...!"
Sakura membuka matanya, dia baru saja terbangun dari tidurnya akibat teriakan seseorang yang memanggil manggil suaminya. Sakura menggelengkan kepala berusaha mengumpulkan nyawa agar dapat bangun dan berdiri dengan baik. Sakura melirik sekitar nya, dan ternyata ia tertidur diatas meja. Sakura rasanya ingin tidur lagi tapi terikan Karin menganggunya. Dengan perasaan tak sedap Sakura melangkah masuk kedalam kamar mandinya yang berada dalam kamarnya.
Sakura memang meminta agar kamar nya mempunyai kamar mandi didalam, agar Sakura dapat bebas menggunakannya tanpa terganggu. Tapi sekarang Sakura merasa pagi nya amat suram, karena adanya Karin ditengah tengah rumah tangga nya. Dan seperti nya Karin dipagi ini langsung merusak mood Sakura, padahal dirinya baru membuka mata.
Sakura membuka setiap inci piyama yang melekat pada tubuhnya. Lalu menyiram tubuhnya dengan Shower, Sakura menikmati rasa dingin air yang menjalar ditubuhnya. Rasanya sangat menyegarkan, tapi perasaan Sakura tidak tenang karena pasti Karin akan menggoda Sasuke. Makanya Sakura mempercepat acara mandi nya, yang biasanya membutuhkan waktu 10 menit. Kini menjadi 5 menit saja.
Sasuke saat ini telah siap, Sakura hanya menggunakan Kameja hitam dengan gambar mawar lalu Rok dibawah lutut berwarna putih. Sakura memang belum menggunakan Baju Dokternya, karena ia akan mengenakannya saat sudah berada diRumah Sakit. Sakura segera keluar dari kamarnya lalu hendak menuju kebawah. Tapi langkah Sakura tiba tiba berhenti diDepan kamar Sasuke. Sakura mendekat lalu mengintip dibalik pintu.
Hati Sakura rasanya sangat berdenyut, didalam kamar itu Sakura menyaksikan Karin yang dengan telaten memasangkan dasi dikameja biru dongker Sasuke. Sakura tahu itu hanya sekedar memasangkan dasi. Tapi tetap hanya ada perasaan tak terima saat ia melihatnya. Dan yang membuat Sakura lebih sakit karena Sasuke hanya membiarkannya, padahal dulu saat Sakura hendak melakukan itu Sasuke selalu menolaknya. Dapat Sakura lihat Karin telah selesai dengan aksinya. Sakura lalu berlari kecil kekamarnya agar dirinya tidak ketahuan.
Tak lama setelah itu Karin keluar kemudian diikuti oleh Sasuke dari belakang. Dibalik dinding pintu kamar nya Sakura sedang meremas dada nya erat sehingga membuat Kameja Sakura sedikit kusut. Sakura lalu menyintip dan melihat Sasuke dan Karin yang menuruni tangga, Sakura pun mulai keluar. Dan ikut menyusul, seolah olah Sakura tidak melihat apa apa tadi.
Sasuke dan Karin kemudian duduk diMeja makan dengan posisi Karin disamping Sasuke. Sakura yang melihatnya lagi dan lagi harus menahan rasa sesak sekaligus emosi. Sasuke dan Karin kemudian menyadari kehadiran Sakura. Mereka berdua terlihat biasa saja. Sasuke mulai mengambil sepotong roti dan segelas air putih, Sasuke akan sarapan dengan itu kali ini. Sama hal dengan Sasuke, Sakura juga mengambil sepotong roti lalu mengoleskan selai cokelat. Tapi Karin tampak tidak melakukan apa apa, dia tampak sedang berpikir.
"Sakura, bisa kah kau membuatkan ku Nasi Goreng? Aku lapar sekali"
Sakura menghentikan acara mengolesnya kemudian menatap Karin. Ada perasaan tak suka dalam hati, karena Karin sedang memerintah nya. Kenapa tidak buat sendiri coba. Dengan malas Sakura menjawab "Buat saja sendiri" Karin menatap Sakura geram.
Sasuke yang melihat ada hawa dingin diantara kedua wanita itu mulai merasa harus menghentikannya. "Buatkan saja Sakura. Karin tidak bisa memasak" Sakura menatap Sasuke tak percaya sedangkan Karin tersenyum penuh kemenangan.
Karin memang dari dulu sangat payah dalam urusan memasak. Karena Karin selalu mengutama kan Fashion dan menyampingkan soal urusan Memasak maupun tentang bersih bersih. Karin lebih terbiasa dengan menyuruh Maid untuk melakukan hal tersebut. Dan Karin tersenyum senang karena Sasuke masih mengingat seperti apa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (End)
FanfictionIni tentang Dia (Haruno Sakura) Seorang gadis yang sabar dalam menghadapi permasalahan hidup nya. Mulai dari kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan, keluarga dan sahabat. Namun, perlahan-lahan kesabaran nya membuahkan hasil. Bagaimana kisah dia? J...