Bagian 17

2.1K 139 2
                                        

Fanfiction SasuSaku





○○○○Happy Reading○○○○




Chapter 17

Angin pantai yang sejuk membuat Sakura merasa kedinginan. Mungkin bagi orang yang sudah terbiasa, itu sesuatu yang menyenangkan. Tapi tidak dengan Sakura, Sakura tidak biasa memakai bikini. Makanya, dia menggigil sekarang. Tapi Sakura tetap melangkah mengikuti Staf itu.  Mereka sedang menuju lokasi pemotretan. Staf yang daritadi memperhatikan Sakura mulai angkat bicara.

"Nona pasti tidak terbiasa ya?", tanyanya. Sakura kemudian mengangguk. "Ya, ini pertama kalinya."

"Nona tenang saja, lama lama pasti akan terasa biasa saja. Semua model senior juga pernah mengalami hal itu, saat pertama kalinya", ucap Staf itu memberi Sakura semangat. "Arigato, rasa gelisah ku sedikit berkurang", Sakura tersenyum tulus.

"Nah Nona, kita sudah sampai. Disebelah sana Kru yang bertugas, pasti Partner Nona juga sudah menunggu", ucap Staf itu begitu tiba. Sakura mengangguk dan dengan ragu ragu berjalan kedepan. Sakura memang dapat melihat ada beberapa orang, alat alat, dan pastinya ada Camera.

"Anda, tepat waktu Nona", ucap sang Fotografer. Sakura hanya mengangguk.

"Saya rasa Anda sudah mengerti, ohya. Ini orang yang akan berfoto bersama Anda. Kalian bisa berbincang bincang sebentar", ucap sang Fotografer sambil menunjuk kearah seorang lelaki berambut merah yang tadi ditutupi oleh punggungnya. Sakura yang baru saja melihatnya nampak kaget.

"Sasori-kun?", tak sama seperti Sakura yang kaget. Sasori tampak santai, karena sejak awal dia sudah tahu kalo Wanita itu adalah Sakura. Itu juga kenapa dia menyetujui hal ini. Dia ingin bersama Sakura.

"Ah Sakura", ucapnya pura pura kaget. Agar Sakura tak curiga.

Sakura merasa sedikit tenang, tenang karena yang menjadi Partner nya adalah orang yang dikenalnya. Bahkan dekat. Jadi dirinya tak perlu merasa canggung.

"Aku tidak menyangka kalau yang menjadi Partner ku itu kau. Dan aku merasa sedikit lega", ucap Sakura diiringi helaan napas legah.

"Sama, awalnya aku gugup. Tapi mengetahui itu kau, jadi aku tidak gugup lagi", Sasori terkekeh.

"Apa ini pertama kalinya bagimu?", Sasori mengangguk. "Ya, bagaimana dengamu?"

Sakura merona. "Sama"

"Sakura, badan mu ternyata bagus ya", canda Sasori yang tak menyadari akibat yang ditimbulkan. Akibatnya, sekarang Sakura benar benar salah tingkah.

"Ka-kau juga", katanya jujur. Setelah dilihat lihat, tubuh Sasori juga sangat proposional. Benar benar idaman.

Mereka berdua asik mengobrol, tak beberapa lama kemudian. Mereka dipanggil, pemotretan akan dimulai.

.

.

.

"Nona Sakura, lebih rileks. Jangan kaku seperti itu", kata Fotografer entah sudah ke berapa kali. Sakura terlalu gugup hingga tubuhnya kaku, sehingga pas scene senyum terlihat terlalu dipaksakan. Itu membuat pemotretan harus diulang dan diulang. Sakura agak merasa bersalah, gara gara dia mereka jadi kelelahan. Tapi mau bagaimana lagi, Sakura tidak bisa mengendalikan dirinya. Kalo kata Dilan si, Sakura sedang tidak percaya diri.

Bagaimana tidak, pose foto ini sangat intim menurut Sakura. Tubuhnya dengan tubuh Sasori harus menempel, kepala Sasori berada diperpotongan lehernya seperti mencium. Lalu Sakura harus tersenyum manis. Makanya, tubuh dan pikiran Sakura saling bertabrakan. Membuat ia bersikap kaku dan terkesan terpaksa.

My Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang