Bagian 22

2.1K 125 0
                                    

Fanfiction SasuSaku






○○○○Happy Reading○○○○




Chapter 22

Terumi yang melihat kedua Ayah dan Anak yang saling berpelukan tersenyum haru, dia tidak menyangka dengan melakukan ini dia bisa merasakan perasaan tenang dan bahagia. Dia tidak lagi memaksakan kehendak untuk memisahkan. Sudah cukup dimasa lalu ia telah berdosa, sekarang ia akan menebus dosanya. Dengan melihat Kizashi bahagia seperti apa yang ia mau.

Terumi mendekat, dengan ragu-ragu ia meletakkan tangan nya  diatas kepala Sakura. "Kaa-san minta maaf" Sekali lagi Terumi memohon maaf. Sakura mengangguk pelan dalam pelukan Kizashi. "Aku sudah memaafkan Kaa-san"

Terumi tersenyum lega mendengarnya. "Selama ini Kaa-san salah, Kaa-san pikir dengan memaksakan kehendak. Kita dapat mencapai apa yang kita inginkan, ternyata tidak selamanya itu benar." Terumi tersenyum kecut. "Maafkan aku Kizashi-kun, aku telah merebut kebahagiaan keluarga mu"

Kizashi mengangguk. "Jangan terlalu merasa bersalah Terumi, karna disini aku juga salah" Pelukannya dengan Sakura terlepas, Kizashi langsung memandang Terumi. "Meski begitu, aku tidak menyesal bisa memiliki kalian. Sakura dan Karin adalah harta paling berharga dalam hidupku" Kizashi tersenyum.

Diumurnya yang tua ini, dia hanya punya keinginan untuk melihat kedua Putri nya bahagia.

Senyum bahagia yang tulus akhirnya keluar diantara mereka, mereka tidak akan lagi saling membenci. Mereka tidak akan lagi saling menjatuhkan. Karena mereka adalah keluarga.

Setelah menyelesaikan semua permasalahan dengan Tou-san dan Kaa-san tirinya. Sakura, Tayuya, dan Sasuke pamit pulang. Mereka pun melangkah keluar. Sakura yang berada diposisi paling ujung nampak kaget melihat Karin dibalik pintu, matanya tampak sembab.

"Nee-san?" Panggil nya ragu-ragu, Karin langsung menoleh. Dia tersenyum kecut.

"Sakura ya?"

"Nee-san, kau mendengar pembicaraan kami?" Tanya nya memastikan. Karin mengangguk.

"Ya dan aku tak menyangka mendengarnya" Sakura menatap sendu Karin. Pasti perasaan Karin sedang hancur, saat mengetahui hubungan orang tuanya yang sebenarnya. Padahal dulu dia dan Karin selalu memimpikan bisa memiliki keluarga seharmonis Tou-san dan Kaa-san. Tapi ternyata dibalik keharmonisan mereka, tersimpan begitu banyak keterpaksaan.

"Aku juga" Lirih Sakura.

"Apa kau senang?" Tanya Karin tertawa kaku.

Sakura membelagakkan matanya. "Tentu saja tidak, apa yang Nee-san pikirkan?"

"Tidak memikirkan apa-apa, hanya sedang menertawai takdir ku" Katanya sedih. Sakura segera mendekat kearah Karin, dia memeluk Wanita itu erat. "Jangan seperti itu Nee-san, aku yakin Nee-san pasti akan bahagia bersama orang yang Nee-san cintai"

Orang yang Karin cintai yang dimaksud Sakura adalah Sasuke. Sakura masih mengira jika Karin dan Sasuke masih saling mencintai.

"Iya, kau benar" Karin terkekeh. "Ada yang ingin aku bicarakan padamu, ditempat kesukaan kita dulu. Malam ini" Ucap Karin yang ingin bicara dengan Sakura dan langsung menunjukkan waktu dan tempat.

"Diatas Kota?" Tanya Sakura memastikan tempat kesukaan yang Karin maksud.

Karin mengangguk. "Tentu, bukankah kita suka melihat pemandangan Kota dari atas" Sakura tersenyum, Karin masih ingat ternyata. Dan itu membuat Sakura senang.

Sasuke yang dari tadi membiarkan keduanya bicara mulai membuka suara. "Tapi Saku, bukankah kita berdua juga ada janji malam ini? Direstoran" Sasuke berusaha membuat Sakura ingat dengan janji mereka.

My Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang