Bagian 23 END

3.9K 158 17
                                    

Fanfiction SasuSaku






Seminggu telah berlalu, hari-hari yang mereka lalui begitu sunyi. Tak ada yang lengkap lagi, yang ada hanya kekosongan. Hari-hari sejak malam dingin yang kelam itu perlahan-lahan silih berganti. Hingga tak terasa, sang Wanita musim semi itu  telah tertidur.

Seakan-akan raga dan jiwanya tak peduli lagi dengan beberapa orang yang setia menunggunya bangun dari tidur yang panjang.

Tangannya yang seminggu terbujur kaku mulai bergerak pelan-pelan, membuat orang yang daritadi menjaga nya terperanjat kaget. Orang itu menatap tubuh lemah nya dengan sejuta kebahagiaan, hatinya seakan-akan lega dan melepas seribu kekhawatiran.

Mata yang terpejam dalam-dalam itu mulai terbuka bertahap-tahap, bibir merah alami nya melenguh pelan. Menandakan bahwa ia telah sadar.

Sasuke, orang yang daritadi menjaga Sakura menatap Sakura senang. Tubuhnya seakan-akan hidup kembali, semangatnya bangkit kembali setelah seminggu punah akibat kondisi Wanita yang sangat ia cintai. Tiga hari yang lalu ia begitu khawatir, karena Karin telah sadar tapi Sakura tak kunjung sadar. Itu membuatnya berpikiran negatif, tapi hati terdalamnya tetap teguh dan percaya Sakura pasti bertahan dan melalui semuanya.

Hingga seminggu telah berlalu, Sasuke dan yang lainnya mendapat informasi jika didalam rahim Sakura terdapat janin yang masih sangat kecil, diperkirakan baru berusia beberapa hari hingga belum terbentuk sempurna. Hal ini tentu membuat Sasuke sangat bahagia, ia tak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur pada Kami-sama. Sakura tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya, ternyata begini rasanya akan menjadi calon Ayah.

Sasuke sedikit meringis, mengingat kalo dulu dia sering mengejek Naruto alay hanya karena mengetahui Hinata hamil. Sasuke tak menyangka perasaan yang akan dialami sebahagia ini, Sasuke merasa dia pasti akan sealay Naruto. Tapi sayang sang istri tak kunjung sadar, itu membuatnya merasa khawatir. Khawatir akan Wanita itu dan buah cinta mereka.

Tapi hari ini, dengan matanya sendiri ia melihat istrinya sadar. Hal itu membuat ia sangat gembira, ia seperti hidup kembali.

"Sakura..." Lirih nya, dia harap Sakura bisa mendengarnya.

Tubuh Sakura sedikit kaku, banyak perban dibagian kepala, tangan, dan kaki nya. Mungkin untuk membungkus luka-lukanya. Sakura meringis, begitu mengingat kembali kejadian besar itu. Sakura merasa sedikit takut, pikirannya  terus terbayangkan kejadian itu. Memori itu terus berputar-putar dalam benaknya, membuat Sakura dengan lemah memegangi kepalannya.

Sasuke menatap Sakura khawatir. "Saku, kau baik-baik saja?" Tangan Sasuke dengan lembut memegangi tangan Sakura. Seakan-akan dia takut melukai tangan rapuh itu.

Sakura kaget, dengan pelan ia mengedarkan pandangannya. Hingga tatapannya bertemu dengan mata Onyx seseorang, Sakura tahu orang itu adalah Suaminya.

"Apa kau malaikat disurga? Kenapa mirip dengan Sasuke" Tanya Sakura dengan polosnya. Sakura pikir dia telah mati, mengingat permintaan terakhirnya dan rasa sakit bercampur perih teramat perih yang ia rasakan. Sakura tersenyum melihat malaikat didepannya, dia pikir dia akan kesepian ketika mati karena berpisah dengan keluarganya. Tapi melihat malaikat tampan mirip Suaminya  dibumi Sakura merasa akan betah disini.

"Tuan Malaikat tampan sekali, aku pasti betah diSurga ini" Sakura tersenyum dengan pipi bersemu merah.

Sasuke mengerutkan melihat respon Sakura, ada apa dengan Istrinya. Sasuke mendadak khawatir apakah dikepala Sakura terkena benturan keras? Hingga cara berpikirnya menjadi aneh? Dengan setengah panik, Sasuke menekan tombol merah disamping. Lalu menghubungi yang lainnya, mereka pasti senang mengetahui Sakura telah sadar.

My Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang