Bagian 15

2K 130 0
                                    

Fanfiction SasuSaku






○○○○Happy Reading○○○○




Chapter 15

Sasuke hanya membutuhkan waktu, sampai dimana dia akan menentukan siapa yang akan dia pilih. Dia harus memilih dengan jelas, karena salah selangkah saja. Bisa berakhir dengan penyesalan. Sakura maupun Karin sama sama berarti bagi dirinya, entah itu masa lalu atau masa depan. Sasuke benar benar membutuhkan waktu, dan ia meminta Sakura untuk menunggu. Yang terakhir kalinya.  Sasuke sudah tidak mau lagi menyakiti perasaan wanita sebaik Sakura.

Sedangkan Sakura? Dia hanya diam, tak membalas pelukan penuh makna Sasuke. Sakura sedang bimbang, apa dia memang harus menunggu Sasuke lagi? Dan jika ia harus sampai kapan? Sakura rasa dimemang harus memberi Sasuke waktu untuk memilih. Karena memilih sesuatu diantara yang paling berharga adalah hal yang sulit. Sakura tahu itu. Dia ada memberikan Sasuke kesempatan untuk berpikir, namun tak berjanji untuk menepati.

"Aku tahu seberapa dilemanya dirimu Sasuke-kun, aku mengerti. Namun aku tak bisa janji", Sakura melepaskan pelukan itu pelan. Sasuke menatap lekat manik emerald Sakura, Sakura tampak serius dengan ucapannya. Sasuke mengangguk. "Arigato Sakura. Aku akan memikirkan semuanya dengan matang. Aku janji", Sakura hanya tersenyum palsu untuk menanggapinya.

Ya, Sasuke akan menyelesaikan semua dilema ini. Dia tidak akan membiarkan semua dilema ini menjadi berkepanjangan, dia harus mengambil langkah tegas.

"Sakura, kau sudah makan siang?", Tanya Sasuke mengalihkan arah pembicaraan. Sakura menjawabnya dengan gelengan pelan,  Sasuke yang melihatnya mengusap wajah gusar. "Kenapa? Nanti kau sakit", Sasuke khawatir dengan kesehatan Sakura.

"Aku tadi buru buru membuatkan mu makan siang", Sakura menjawab dengan senyum canggung.

Sasuke menatap Sakura heran. "Kenapa harus begitu? Bukankah kau hanya bekerja saat sore? Kemana kau pagi tadi?", tanya  Sasuke bertubi tubi. Membuat Sakura meneguk salivanya kasar. Dia tidak menyangka Sasuke tahu jadwal kerjanya. Tapi, Sakura tidak bisa mengungkapkan sesuatu yang baru ia ketahui. Sakura pikir, lebih baik mengatakannya saat semua sudah terbukti. Jadi Sakura akan berbohong dulu.

"I-itu karena aku, pergi menemani Ino ditoko bunga nya. Ya, karena itu", ucapnya dengan gugup. Sakura mengutuk dirinya yang tidak pandai berbohong. Jantung Sakura berdetak kencang, takut Sasuke tidak percaya.

"Oh begitu, aku akan menyuruh Kiba membawahkan makan siang untukmu. Bagaimana?", tawar Sasuke. Sakura mengangguk, dia juga sedang lapar.

Selang beberapa menit, Kiba datang membawah bungkusan makanan dan sebotol air mineral. Sakura pun memakannya, sedangkan  Sasuke lanjut bekerja. Setelah beberapa menit, asik menikmati makan nya. Akhirnya selesai. Sakura lalu meneguk air mineral itu.

"Arigato Sasuke-kun", ucap Sakura sambil membungkuk. Sasuke menatapnya lekat. "Tidak perlu seformal itu Sakura. Aku suami mu", ia mengingatkan Sakura mengenai hubungan mereka. Dengan alibi agar Sakura tidak bersikap formal padanya.

Sakura terkesiap mendengarnya, jantungnya berdetak kencang. 'Ah aku baper' Batin Sakura meringis. Agar tidak dikira aneh aneh, Sakura segera mengangguk. "Baik Sasuke-kun. Aku mau kembali dulu. Mau mandi dan menuju ke Konoha Hospital", Sasuke mengangguk. "Hati hati."

Kata singkat itu sukses membuat pipi chubby Sakura bersemu merah. 'Lagi lagi Sasuke-kun berhasil merobohkan pertahanan hatiku.'

Setelah itu, Sakura akan kembali. Dia harus mandi, karena sekarang dia bau keringat. Hari ini sangat panas, pikirnya.

.

.

♡My Love♡

Setelah selesai bersiap, Sakura langsung menuju tempat kerjanya. Seperti biasa dia disambut ramah, oleh rekan kerja nya. Mengingat citra  Sakura yang terkenal ramah dan baik, membuat dirinya disukai disini. Sakura juga senang dengan hal itu. Dengan semangat Sakura menuju ruang kerjanya. Untuk mengecek pasien mana yang harus diurus.

My Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang