7

2.6K 387 72
                                    

Remaja berambut coklat itu, jika tebakannya benar namanya adalah Kugisaki Nobara—karena satu-satunya nama murid perempuan yang keluar dari mulut Satoru ya hanya Nobara. Dan remaja berambut hitam itu pasti Fushiguro Megumi, terlihat jelas dari deskripsi yang Satoru ceritakan jika Megumi itu minim ekspresi, pasti dia orangnya. "Sensei, dari mana saja kamu?" Itu remaja berambut pink, tidak, itu Yuuji yang bertanya.

Megumi dan Nobara bangun dari posisinya dan berjalan mendekat ke Satoru, ekspresi mereka berdua antara kesal tapi juga lega. "Sensei, kamu telat lagi!" Protes dari Nobara, Megumi yang berada di sampingnya diam tapi jelas juga sama kesalnya.

Dari matanya, mulut ketiga remaja tersebut berlanjut melontarkan pertanyaan terhadap Satoru. Tapi Dazai tidak terlalu memperhatikan lagi, karena perhatiannya sepenuhnya hanya terarah pada pria tinggi di hadapannya. Satoru yang ada di hadapannya sekarang jelas adalah Satoru yang semalaman menginap di tempatnya, hanya saja dia sekarang memakai kain hitam untuk menutup matanya dan bukan kacamata hitam. Walaupun Satoru menggunakan penutup mata, Dazai masih bisa merasakan tatapan tajam di baliknya.

Karena begitu sibuk mengajukan pertanyaan, Nobara dan Yuuji terlihat terkejut saat Satoru, Sensei mereka tiba-tiba maju ke arah Dazai. Sebelum dapat bereaksi, Satoru sudah berada tepat di depannya, duduk untuk menyamakan tinggi mereka. Pipi sebelah kanan Dazai di genggam, anehnya lembut tapi juga terasa erat. Satoru terlihat membuka penutup matanya, dan lagi-lagi Dazai kembali melihat mata paling biru dan cantik yang balik menatapnya, tapi kali ini ada riak kekhawatiran. "Kamu baik-baik saja?" Bisik Satoru. 

Namun sebenarnya Dazai tidak terlalu mengerti, dia tidak mengerti kenapa Satoru bisa tiba-tiba muncul seperti tadi—apakah itu teleportasi? Oke, bagaimana bisa seorang manusia berteleportasi. Dan juga, ini semua sebenarnya masih membuatnya bingung. Satoru, ketiga remaja yang ternyata adalah murid Satoru, pakaian hitam itu dan monster di dalam gorong-gorong tadi, terlalu banyak informasi yang dia terima secara bersamaan. Dia tidak mengerti dan bingung, tapi satu hal yang pasti adalah Dazai kembali lagi merasakan ketenangan ini saat berada dekat Satoru. Dia tidak dapat menahan untuk tidak bersandar pada sentuhan Satoru dan menikmati kenyamanan yang di tawar.

"Aku tidak apa-apa." Jawabnya, ini menyenangkan sekaligus menakutkan sejujurnya. Berada di dekat Satoru entah bagaimana selalu membuatnya tenang, tapi juga menakutkan karena begitu mudah bagi Dazai untuk selalu terhanyut dalam pesona Satoru, seperti sangat mudah. Tangan Dazai balas menyentuh tangan Satoru yang ada di pipinya, dia menghela napas saat satu kesadaran mengenainya, ini adalah yang dia butuh kan.

Dengan berani tapi penasaran, Dazai menggeser telapak tangan Satoru ke bibirnya lalu mengecup pelan sisi telapak tangan Satoru. Reaksinya langsung seketika, dari jarak sedekat ini dia bisa melihat pupil mata Satoru membesar dan mengi dari suara nafas tertahan terdengar. Bibir Satoru terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi sebelum dia bersuara ada yang menyela. "Err—Sensei?" 

Ah ya, Dazai benar-benar lupa jika ada orang lain.

Satoru seperti baru tersadar juga, akhirnya berdiri dan kembali memakai penutup matanya—Dazai harus menahan diri untuk tidak cemberut. Dari posisinya Dazai dapat melihat jelas ketiga ekspresi remaja itu. Yuuji yang terlihat memerah malu, Nobara dengan mulut terbuka, sepertinya terlihat sangat terkejut dan Megumi dengan ekspresi bingungnya. Satoru berdehem mungkin untuk menghilangkan canggung di antara mereka semua. "Baik!" Satoru tiba-tiba berucap dengan nada keras, dia juga bertepuk tangan sekali, cukup membuat semua orang yang ada di sana kembali tersadar. 

"Aku ingin laporan cepat tentang apa yang kalian lihat barusan di dalam gorong-gorong. " Ucap Satoru pada ketiga muridnya yang balas menatap dengan bingung. Sambil menggaruk belakang kepalanya, Yuuji mengangkat tangannya. "Ya Yuuji, apa pun pertanyaanmu tahan dulu!" Satoru memasang senyum gigi yang malah membuat Nobara terlihat kesal. "Yak! Sensei yang telat dan sekarang tiba-tiba meminta laporan!"

Two-Headed BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang