*Tahap Pembaruan

176 28 0
                                    

"Banyak yang peduli sama lo bahkan Tuhan sekalipun. Dibuktiin dari relasinya ucapan orang lain sama masalah pribadi kita sendiri. Itu cara yang Tuhan lakuin buat menyampaikan petunjukNya melalui perantara manusia lain."

•••

"Aru? Tadi kamu kelompok berapa?" Tanya Bu Saras selaku guru PKN yang mengajar kelas XII IPA 1.

"Kelompok 3 bu."

Bu Saras kembali mengecek data kelompok dan menuliskan kembali nama kelompok milik Arunika.

"Sama Sasi, ya?"

Aru menganggukkan kepala kecil. Kelompok yang dibuat oleh Bu Saras hanya berisi dua orang.

"Baiklah, jadi ibu membuatkan kelompok ini untuk kalian sebagai maksud agar kalian mengerjakan tugas PPT mapel PKN dengan tema Kasus-Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara seperti pada bab yang akan kita pelajari minggu depan. Ibu ingin PPT yang kalian buat tidak terlalu berbelit-belit. Ambil point-point pentingnya saja, ya? Nanti kayak minggu lalu. Disuruh meringkas malah diketik semua." Ucap Bu Saras. Di kalimat terakhir, beliau menatap Oji jengah.

Oji menyengir ditatap demikian oleh bu Saras.

"Maaf, Bu Ras. Kemarin tuh khilaf saya."

Andi menyenggol lengan Oji pelan.

"Mulut lo gak sopan amat."

Bu Saras hanya menghela napas sabar. Dirinya sudah biasa dipanggil Bu Ras oleh para muridnya. Dan murid-muridnya yang satu server dengan Oji ini hanya acuh bila ia memprotes. Namanya juga ia masih muda dan sifat Bu Saras tidak seperti guru PKN pada umumnya yaitu membosankan, makanya para murid enjoy saja menggoda beliau.

"Khilaf kok terusan. Pokoknya besok ibu pengen pekerjaan kelompok kamu lebih baik dari sebelumnya, oke?"

Oji mengacungkan dua jempolnya tanda menyetujui permintaan Bu Saras.

Lalu, Bu Saras maju ke depan membelakangi papan tulis dan menghadap langsung para muridnya.

"Karena kalian sudah kelas dua belas, ibu harap kalian makin rajin belajarnya. Jangan pikiran hal-hal yang gak penting. Jangan terlalu bebanin pikiran sama sesuatu yang sepele. Ujian-ujian yang akan kalian hadapi menuju kelulusan hanya terhitung beberapa bulan lagi. Ibu benar-benar berpesan supaya kalian makin giat menimba ilmu nya. Yang mau lanjut ke jenjang perguruan tinggi, bisa mulai mencoba tryout-tryout SBMPTN.

Jangan bergantung sama SNMPTN. Ibu takut kalian kecewa nantinya. Mulai daftar les juga biar nambah ilmu. Dan bagi yang tidak melanjutkan, itu bukan sesuatu yang salah kok. Yang penting tetap berjuang selalu dan ibu doakan yang terbaik buat kalian semua."

Para murid mendengar nasehat Bu Saras dengan tatapan kagum dan terperangah.

"Bu, terima kasih banyak, ya? Makin sayang deh sama Bu Saras." Sabrina tersenyum tulus pada Bu Saras.

"Aduh, ibu sayang juga sama kalian."

Dan semua orang yang ada di kelas tersebut tertawa senang atas ucapan Bu Saras. Ah, murid-murid kelas XII IPA 1 rasanya sangat tak rela bila dalam beberapa bulan ke depan mereka akan meninggalkan sekolah kesayangan mereka ini.

°°°°°

"GWS ya, Ru. Lo sekelompok sama penikung temen."

"Mulut lo lama-lama kudu di ruqyah deh, Ju."

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang