*Tahap Pembaruan

137 19 0
                                    

"Perlahan-lahan kamu akan merasa nyaman sama seseorang karena terbiasa selalu bersamanya."

•••

Hari ini tepat H-1 acara LDKS akan dilaksanakan. Kini, tak cuma para anggota OSIS saja yang sibuk mempersiapkan segala kebutuhan acara mereka, namun juga anak-anak organisasi lain seperti Pramuka.

"Dek, kemarin waktu inven gudang, ada barang yang ketinggalan gak?" Anya bertanya pada salah satu anggota Bantara perempuan yang sedang mendampinginya menyiapkan kebutuhan perkap anak-anak OSIS.

"Siap, tidak kak. Kemarin juga udah langsung di cross check ulang."

Anya menganggukkan kepala paham atas jawaban memuaskan adik kelasnya tersebut.

"Yaudah ini kamu yang ngatur peminjamannya ya? Minta bantuan divisi sarana dan prasarana biar gak acak-acakan. Kak Edvan sama Kak Icel mau kesini sama anak perkap mereka sekitar jam istirahat kedua nanti."

"Maaf kak, tapi kalo kesini pas istirahat kedua bukannya terlalu mepet waktunya?"

"Iya sih, tapi itu udah urusan internal mereka. Yang penting kita udah bantu minjemin perkap aja."

"Maaf kak, ijin bertanya. Peminjaman perkapnya ini murni pinjam atau disewa?"

"Nah, gini. Untuk perkap yang keluar sebagai peminjaman itu bagi dalam sekolah. Dan kalau perkap yang keluar di luar sekolah, itu namanya penyewaan. Kita dapat dana perkap kalau ada yang pinjam dari luar sekolah seperti sekolah lain yang nyewa tenda atau lain-lain. Paham?"

"Siap, paham kak. Terima kasih atas informasinya."

"Iya. Saya ke kelas dulu. Kalo ada apa-apa tinggal chat aja."

Setelah mendapat jawaban dari adik kelasnya itu, Anya lalu berjalan menuju ke arah kelasnya.

"Gimana, An?" Aru bertanya pada Anya yang berjalan menghampiri mejanya.

"Lagi disiapin sama adkel gue." Lalu Anya duduk di sebelah Sabrina setelah mengambil kursi di meja paling dekat.

"Enak ya jadi senior? Tinggal nyuruh-nyuruh aja." Sabrina tersenyum menggoda pada Anya yang dibalas gadis itu tertawa singkat.

"Gak ada senior-junior dalam organisasi. Cuma tingkatan dari masing-masing angkatan aja yang beda." Lurus Audy lalu menyeruput es teh poci rasa milo miliknya.

"Ya sama aja sih. Gampangnya senior-junior."

"Terserah lo dah, Sab." Pasrah Audy.

"Udah confirm ke Icel atau Edvan?" Aru bertanya kembali pada Anya.

"Belum sih. Bentar gue chat dulu." Anya pun mengambil ponselnya dari saku rok yang ia kenakan.

"Langsung dua-duanya aja. Takutnya mereka kepisah. Biar gak miskom." Tambah Audy menyarankan.

"Oke." Anya pun segera memberitahukan Icel dan Edvan bahwa perkap yang mereka pinta pada Sub-Or Pramuka sedang disiapkan.

"Udah. Yang bales cuma Icel."

"Mungkin Edvan sibuk. Biasalah Ketos." Timpal Sabrina memberi kemungkinan.

"Pada lagi sibuk-sibuknya mereka berdua. Di kelas kita yang dispen cuma tiga orang kan ini? Icel, Edvan, sama Panca?" Aru bertanya pada ketiga temannya.

"Heem. Tapi besok banyak yang dispen." Jawab Anya.

"Iya, ih. Mana yang diambil cuma ketua sama wakilnya doang." Sabrina memajukan bibirnya kesal.

"Ketua sama wakil dari masing-masing organisasi banyak yang di kelas kita." Tambah Audy.

"Kenapa gak selain dari mereka coba? Gue kan juga pengen dispen. Males banget di kelas." Keluh Sabrina.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang