Chapter 9 : Sakura

3.9K 732 254
                                    

"Makanlah sesuap. Kita sudah dekat jadi tenangkan dirimu" Luhan tak lagi berbicara formal. Dia memindahkan piring makanan dari atas troli keatas meja di hadapan Chanyeol yang sejak tadi hanya diam menatap keluar jendela pesawat dengan satu tangan didepan dagu. Chanyeol terlihat sangat khawatir dan gelisah, mulutnya terkatup rapat dan tak mengatakan apapun. Keterdiaman sangatlah menyeramkan jika itu didekat Chanyeol.

Saat telepon datang dari markas pusat, mereka tengah melakukan negosiasi untuk kontrak kerja bernilai jutaan dolar. Tentu saja bagi Chanyeol itu bukanlah apa-apa dibanding keselamatan Baekhyun. Kontrak mereka terancam batal dan Griffin Company akan mengalami banyak kerugian karenanya. Tapi Chanyeol sama sekali tak mempedulikannya. Dia langsung menyewa jet pribadi dan terbang dari Mississippi ke St. Louis.

"Setidaknya minumlah, master."

Chanyeol tak mengindahkan apapun yang Luhan katakan. Dia hanya tetap diam dan tak bersuara sehingga Luhan berulang kali hanya bisa menghela nafasnya. Begitu pentingnya Marquin Park bagi Chanyeol sehingga pria itu kehilangan ketenangannya.

Posisi Baekhyun sudah dilacak. Dan dia memasuki kota Independence. Penculik itu tidak begitu apik seolah sengaja ingin meninggalkan jejak di kamera CCTV jalanan. Bajingan manapun itu, Chanyeol akan memastikan mereka membayar berkali-kali lipat karena sudah berani mengusik anak emasnya.

"Ubah tujuan penerbangan menuju bandara terdekat ke Independence."

"Sir? Kenapa begitu tiba-tiba. Kita sudah sepakat untuk melakukan pelacakan dari St. Louis."

"Just do it!" Kalimat penuh penekanan dari Chanyeol membuat bibir Luhan terkatup rapat. Dia tak lagi mempertanyakan keputusan tuannya dan langsung memasang headphone untuk berkomunikasi dengan pilot di kokpit.

Satu jam berlalu dan jet mendarat di Kansas City International Airport. Tanpa basa-basi Chanyeol langsung menyewa sebuah mobil dengan black card nya. Dia mengabaikan seluruh ucapan Luhan yang memintanya untuk menunggu sedikit lebih lama agar anggota Griffin lainnya bergabung dalam operasi penyelamatan Baekhyun. Namun Chanyeol tak sesabar itu untuk menunggu. Setiap detik sangat berharga untuk Baekhyun meskipun dia yakin 90% mereka tak akan membunuh Baekhyun, melihat dari cara mereka meninggalkan jejak untuk dilacak sudah pasti bahwa mereka memiliki dendam terhadap Griffin sehingga menggunakan Baekhyun untuk memancingnya datang.

"Master, please. Griffins on the way here. Please wait-"

BRAK

Suara bantingan pintu mobil adalah yang Luhan dapat sehingga dia menghentikan ucapannya. Chanyeol menaiki mobil dan pergi tanpa satu patah katapun. Ekspresinya begitu keras sampai-sampai Luhan merasa tertekan hanya dengan mencoba membujuknya.

"Halo, Kris. Master bersikeras pergi sendiri ke Independence. Tolong pantau terus lokasi master. Aku akan mengirim nomor plat mobilnya padamu." Luhan berbicara lewat telepon. Kemudian dia segera menaiki mobil lain untuk pergi ke tempat yang disewa Griffin untuk menyusun rencana penyelamatan Baekhyun.

"Hurry up! Boss can't wait."

• Missouri •

Baekhyun mengerjap, terbangun dari tidurnya ketika mulai merasa kakinya pegal. Mata indahnya berkedip beberapa kali untuk menghilangkan rasa perih yang ia rasakan di matanya, lalu perlahan mulai menyadari bahwa Lisa tidur berbantalkan pahanya. Gadis itu terlihat sangat tersiksa, badannya menggigil dengan wajah pucat yang berkeringat hingga membuat Baekhyun segera menyentuh dahi gadis kecil itu.

"Kau demam." Gumamnya panik. Baekhyun kelabakan, menoleh kesana kemari dengan bingung dan takut. Demam Lisa sangat tinggi dan yang dia tahu jika itu tidak segera diobati maka akan berbahaya. Jadi dia berteriak meminta pertolongan, siapapun itu meskipun para orang jahat yang menculik mereka.

Missouri (ChanBaek) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang