Chapter 21 : Someone Who Cares

3.9K 554 248
                                    

Jangan lupa vote and comment 🔥

Ada sesi Q&A di author note setelah bersambung (di bawah) yaa, buat yang mau nanya apapun boleh, nanti Zio langsung bales di kolom komentar 🤙

Selamat membaca ❤️

• Chapter 21 : Someone Who Cares •

"I'm sorry that I hurt you, it's something I  must live with everyday"

-  Rudan Park -
Quoted from The Reason, Hoobastank

Suara ketukan langkah kaki yang terbalut sepatu boots bergema di atas lantai yang dingin dengan ritme santai, berhasil membuat seseorang dibalik meja gemetaran saat mengetahui ajalnya sebentar lagi tiba.

Sorot mata dingin dari pemilik langkah kaki tersebut telah mampu melumpuhkan syaraf dari lawannya sehingga tak bisa berbuat apa-apa selain memohon ampun. Namun tak ada belas kasihan disana saat dia menarik kokang pistolnya tanpa sedikitpun mengalihkan tatapan dari mangsa di hadapannya.

"A-ampuni aku, tolong biarkan aku hidup." Ucapnya gemetar.

"Seharusnya kau memikirkan itu sebelum mencuri dari tuanku." Suara wanita yang sama sekali tak terbalut rasa bersalah itu diikuti dengan suara tembakan yang menggema didalam ruangan bersama dengan berhembusnya nafas terakhir dari pria dibalik meja yang kini memiliki 1 lubang tepat di dahinya.

Setelah menghabisi nyawa pria yang ia sebut pencuri, sang wanita kemudian membuka satu persatu laci di meja kerja yang menjadi saksi bisu akan kejadian itu. Saat dia menemukan benda yang dia mau, dia segera masuk kedalam saluran udara tempatnya masuk tadi untuk melarikan diri, meninggalkan seonggok mayat pria di atas meja.

Dengan gerakan lihainya yang sudah terlatih sejak bertahun-tahun, dia berhasil kabur dari tempat tersebut tanpa tertangkap. Menuju tempat persembunyian sementaranya kemudian mengirimkan pesan untuk tuannya bahwa dia sudah menyelesaikan misi dengan mulus. Tertanda dengan kode nama Annabelle.

Tempat persembunyian yang merupakan salah satu kamar di rumah susun kumuh itu adalah tempat yang sudah dia tinggali selama beberapa hari untuk menjalani misi. Setelah ini dia akan segera berkemas dan meninggalkan tempat tersebut tanpa menyisakan satu jejak pun dari dirinya seolah dia tidak pernah ada disana, seperti biasanya.

Tubuhnya yang ramping berjalan menuju kamar mandi, menghilangkan sedikit cipratan darah di dagunya lalu membuang pakaian yang juga telah terkena noda yang sama.

Beberapa saat dia berdiri didepan cermin wastafel, memandangi wajahnya yang tak terbalut emosi dengan seksama. Tangannya tanpa sadar terangkat, menyentuh area telinga kanan serta lehernya yang bertato. Tekstur kasar kulit dari bekas operasi akibat luka bakar parah yang menimpanya dulu terasa dengan jelas begitu permukaan tangannya menyentuh area tersebut. Dia sengaja menutupi luka itu dengan tato untuk menyamarkan berapa buruknya luka itu.

Tak ada emosi disana, hanya ada sedikit kenangan lama yang sempat terbersit. Ketika tangannya tak lagi menyentuh bekas luka, dia beralih mengeluarkan sebuah kalung yang melingkar di lehernya dengan sebuah hiasan malaikat kecil yang menggantung disana.

Sempat beberapa saat terhanyut dalam pikirannya, wanita itu kemudian tersadar dan segera membersihkan semua jejaknya di tempat tersebut untuk selanjutnya kembali pada tuannya.

• Missouri •

"When I was young, I've ever lost a girl."

Baekhyun sempat terkejut sesaat. Dia mendengar sendiri sebelumnya bahwa Chanyeol belum pernah mempunyai kekasih. Jadi gadis yang dimaksud itu tidak mungkin kekasih Chanyeol, dan tidak mungkin juga anaknya.

Missouri (ChanBaek) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang