Malam sebelum pernikahan
Pintu sedikit berderit kala seseorang mendorongnya dari luar. Minho yang berada di balkon kamar tamu lantas menoleh sejenak, memastikan bahwa itu adalah Chanyeol. Tanpa berkata apapun, Minho menuangkan anggur pada gelas baru yang telah dia persiapkan sebelumnya, menyuguhkan itu pada Chanyeol tanpa penolakan dari empunya.
Minho menarik nafas dalam, lalu menghembusnya dengan penuh beban. Dia menatap bulan penuh di atas kepalanya dengan seksama, kemudian mulai bersuara.
"Aku selalu merasa bersalah pada Lucas karena dia terlahir bukan dari cinta kedua orang tuanya. Lalu ketika aku tahu bahwa wanita yang kucintai memiliki putraku, aku sangat bersemangat dan bahagia. Mencarinya dengan harapan bisa membawanya bersamaku secepatnya. Di beberapa momen, aku takut bahwa Lucas akan cemburu pada saudaranya. Tapi aku harus bersyukur karena mereka sangat akur satu sama lain." Ujar Minho tanpa menatap Chanyeol. Chanyeol sendiri tak mengatakan apapun dan hanya menyesap anggur merahnya dalam diam, tahu bahwa dia akan mendapatkan wejangan dari calon ayah mertuanya malam ini.
"Terimakasih telah membesarkan putraku Baekhyun saat aku tidak tahu keberadaannya. Hanya saja aku tidak mengira bahwa akhirnya kalian akan terlibat hubungan seperti ini. Jujur saja, sebagai orang tua aku masih teramat sangat khawatir untuk melepasnya. Aku tidak tahu bagaimana saat dia lahir, aku tidak tahu bagaimana dia melewati masa kecilnya. Yang aku tahu dia hanyalah putraku yang berharga." Tatapan Minho yang menatap bulan terlihat nanar, ada kesedihan di dalamnya namun begitu cepat berlalu seperti uap nafas di pagi hari.
"Baekhyun-ku, dia tidak pernah jatuh cinta pada wanita atau pria manapun. Sejak kecil dia sangat berbeda, bukan? Manusia cenderung mengklasifikasikan individu, mereka yang berbeda dengan yang lainnya akan disebut aneh. Itulah dia. Sejak pindah ke Korea, Baekhyun tak pernah punya teman satupun. Anak-anak sebayanya menganggap dia aneh karena kemampuan berpikir serta imajinasinya. Sedangkan orang yang lebih tua hanya tau cara memanfaatkannya. Maka dari itu aku berusaha menyembunyikannya dari dunia. Jika dunia tahu seperti apa dirinya, maka orang-orang dari berbagai latar belakang akan datang untuk mendapatkannya.
"Karena itu, saat dia mengatakan jatuh cinta padamu, aku tak bisa sepenuhnya percaya. Dia bagaikan seekor anak burung yang baru menetas keluar dari cangkang telurnya, dan menganggap sosok apapun yang dia lihat untuk pertama kali sebagai induknya." Lantas kali ini Minho menyamping, menghadap Chanyeol dan menatapnya serius. "Dan aku pikir situasi Baekhyun adalah sebuah kesalahpahamannya, mungkin hanya perasaan akrab dan aman yang tak asing karena kau adalah seseorang dari masa kecilnya. Meskipun dia dikelilingi oleh orang-orang di lingkaran karirnya serta para pendukungnya, Baekhyun masih sangatlah naif untuk memilah emosinya."
Chanyeol masih diam. Sedikitnya dia mengerti apa yang Minho bicarakan. Pria itu takut bahwa perasaan Baekhyun hanyalah sesaat dan takut apabila Baekhyun terlalu cepat mengambil keputusan tanpa tahu perbedaan antara cinta dan rasa aman.
"Setiap melihatnya, aku selalu teringat mendiang Yuri. Mereka memiliki sifat yang sama, selalu pura-pura tegar dan kuat padahal mereka terluka begitu dalam dan rapuh. Saat Baekhyun putus denganmu, dia menangis sepanjang hari, mengurung diri di kamarnya dan bahkan membuat tato. Apa kau tau semarah apa aku padamu saat itu? Dia sering terlihat sekuat baja, tapi dia tidak demikian, Rudan-ssi. Aku selalu berusaha menjauhkannya dari masalah dan orang-orang yang berpotensi membawa masalah selama ini. Kau adalah salah satunya. Jadi apa yang membuatku harus percaya bahwa aku bisa menyerahkan putraku yang berharga padamu?"
Chanyeol bernafas dengan tenang, dia membalas tatapan Minho tanpa goyah lalu meletakkan gelas wine nya diatas pagar balkon.
"Saya mungkin adalah orang berbahaya. Saya juga congkak. Dan Baekhyun adalah cinta terbesar dalam hidup saya. Saya rela menyerahkan seluruh dinasti yang telah saya buat untuk bersamanya. Saya akan selalu memberinya bahu untuk bersandar, lengan untuk melindunginya serta bahu untuknya menangis. Saya mungkin terlihat tidak dapat dipercaya. Tetapi saya bersungguh-sungguh ingin agar anda menyerahkan putra anda untuk saya cintai seumur hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Missouri (ChanBaek) | COMPLETED
FanfictionGriffins adalah lambang dari takhta itu sendiri, dia berada di tingkat kejayaannya dengan Rudan Park sebagai otak dibalik kejayaan itu. Dan Missouri adalah saksi bisu dimana pria berhati baja tersebut memiliki nurani teruntuk anak kecil keras kepala...