Chapter 2 : Lil' Einstein

8.6K 1.1K 273
                                    

Suara ketukan pintu terdengar diikuti dengan kenop pintu yang diputar hingga pintu kayu kokoh itu terbuka dan menampilkan sosok Kyungsoo dengan troli makanan bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan pintu terdengar diikuti dengan kenop pintu yang diputar hingga pintu kayu kokoh itu terbuka dan menampilkan sosok Kyungsoo dengan troli makanan bersamanya. Lelaki itu tersenyum kecil dan masuk kedalam kamar begitu saja tanpa meminta izin padanya terlebih dahulu.

"Aku belum mengatakan kau boleh masuk." Baekhyun berujar tanpa mimik wajah berarti, beranjak dari kursinya dan beralih duduk di pinggiran ranjang dengan handuk basah yang ia lemparkan ke arah keranjang cucian.

Kyungsoo lantas menggedik, lalu membawa troli itu ke hadapan Baekhyun tanpa berkata apapun hingga Baehyun jengkel dan mencibirnya, "kenapa kau yang membawa makanannya kesini?"

"Hanya ingin." Itu adalah jawaban klise yang keluar dari mulut Kyungsoo setelah beberapa saat terdiam.

Baekhyun mengenal Kyungsoo di hari pertamanya masuk ke rumah ini karena lelaki itu yang mengantarnya ke kamarnya kala itu. Kyungsoo terlihat seperti pendiam, namun dia tidak sediam itu. Yang Baekhyun tahu Kyungsoo adalah anggota termuda dalam Griffin. Lelaki itu bahkan masih kuliah di semester 4 saat ini. Lelaki itu dikenal dengan kehidupan dan hubungan asmaranya yang toxic dengan salah satu teman kampusnya. Kyungsoo benar-benar susah ditebak dan terlalu sulit untuk diatur hingga Rudan bahkan membebaskan perilaku Kyungsoo selama lelaki itu masih memenuhi panggilannya sebagai anggota Griffin.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Alis Kyungsoo naik dengan penuh tanya saat Baekhyun hanya diam dan terpaku kearahnya.

"Ada saus di dahimu." Itu adalah jawaban asal Baekhyun. Namun bodohnya Kyungsoo mempercayai itu dan meraba dahinya dengan panik sementara itu Baekhyun mengambil alat makannya dan mulai melahap hidangan diatas troli dengan tenang sampai kemudian Kyungsoo berdecak dan mendelik kearahnya, "hei, aku tidak makan makanan bersaus hari ini." Namun Baekhyun tidak menanggapinya dan hanya mengunyah makanannya dengan ekspresi dingin yang terlihat tak sesuai dengan usianya.

Lantas Kyungsoo duduk di sebelah Baekhyun setelah meyakini bahwa Baekhyun tak akan menjawab ucapannya. "Siapa yang mengizinkanmu duduk disana?" Baekhyun memutar kepalanya ke arah Kyungsoo dan menatap lelaki itu dengan tajam hingga Kyungsoo berdecak dan memelototinya.

"Aku tak perlu izinmu untuk duduk disini." Ucapan Kyungsoo berhasil membuat mood Baekhyun memburuk. Jadi dia meletakkan peralatan makannya dengan kasar diatas troli dan beranjak dari tempat itu, beralih berbaring di atas ranjangnya seraya menarik selimut hingga menutup sampai dagunya.

"Astaga.." tak ada yang bisa Kyungsoo lakukan selain menggelengkan kepala dan berdiri untuk membawa kembali trolinya ke dapur. Namun sebelum dia benar-benar pergi, sepasang mata bulatnya menatap Baekhyun yang memunggunginya lamat-lamat sampai akhirnya ia berkata, "sir Rudan mempedulikanmu. Jadi jangan mengecewakannya."

"Kau sendiri pembangkang."

"Kalau begitu jangan mengikutiku. Jangan lupa minum obatmu. Aku menaruhnya di atas meja rias." Setelah itu Kyungsoo benar-benar pergi menyisakan kesendirian yang menyebalkan bagi Baekhyun.

Missouri (ChanBaek) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang