Chapter 23 : Quin's Problem Solving

3.4K 579 384
                                    

Yang belum pernah nonton video trailer Missouri kuy bisa ditonton di YouTube atau pencet di atas 👆👆👆

Sebelum baca yuk pencet dulu tombol vote nya 🔥
Jangan lupa tinggalin komentar juga supaya Zio semangat buat lanjutin ceritanya karena percayalah Zio baca komentar kalian satu persatu :) dan komentar kalian lah yang bikin Zio semangat buat nulis, jadiiii jangan lupa komen yaa sayang-sayangku atau nanti Zio ngambek 😘 lopyuu~

Btw disarankan buat play lagu ini biar feel baca nya lebih mantep 👍🏻 :
Love Is Gone (Acoustic ver.) - SLANDER
It Will Rain - Bruno Mars
Arcade - Duncan Laurence

~ Happy reading ~


Pagi hari di kediaman Griffin seperti biasa, sunyi sepi seperti tak ada kehidupan selain beberapa pekerja yang bertugas untuk membersihkan rumah, merawat kebun atau menyiapkan sarapan.

Baekhyun turun untuk sarapan lebih cepat daripada Chanyeol yang turun 15 menit kemudian. Chanyeol mengenakan kemeja merah marun yang bagian lengannya digulung sampai sikut dengan dua kancing terasa sengaja dibiarkan terbuka, seperti biasanya.

"Bagaimana tidurmu?" Tanya Chanyeol yang semalaman tidak kembali ke kamar tidur dan bekerja dengan keras di ruangannya. Meski begitu penampilan pria itu masih terlihat terkendali dan tak seperti orang yang baru saja kehilangan jam tidurnya semalaman penuh.

"Cukup baik. Terasa sedikit mual tapi itu baik-baik saja." Jawab Baekhyun disertai sebuah senyum simpul yang terkesan dipaksakan.

Mereka berdua duduk berhadapan, Chanyeol terang-terangan menatap Baekhyun dengan tatapan intens untuk mengamatinya sedangkan Baekhyun sepertinya tidak terlalu memperhatikan dan hanya fokus pada makanan di atas piring.

"Mari berjalan di sekitar danau setelah ini." Kini galaksi Baekhyun menatap safir Chanyeol lurus. Entah apa yang dipikirkannya namun Chanyeol merasa tatapan itu kosong dan tak bersemangat.

"Mari pergi sekarang." Kata Chanyeol, dia melihat Baekhyun sudah menyelesaikan sarapannya. Sementara dirinya sendiri sama sekali belum menyentuh makanannya.

Namun Baekhyun juga tak menolak dan berjalan di sebelah Chanyeol menuju danau buatan di belakang rumah; tempat dia tenggelam 11 tahun lalu saat dia marah pada Chanyeol.

Air yang mengisi cekungan tanah yang kemudian disebut danau itu terlihat berkilauan saat cahaya matahari terpantul di atasnya. Ada teratai yang tumbuh di sana namun kuncup bunga nya masih tertutup.

Baekhyun berdiri di depan Chanyeol, menatap lurus pada air danau yang sesekali beriak akibat pergerakan ikan didalam sana. Lalu sepasang tangan melingkar di perutnya diikuti dengan dagu Chanyeol yang menetap di bahunya. Pria itu menggesekkan hidung bangirnya ke ceruk leher Baekhyun, mengirimkan sensasi geli dan getaran aneh yang mati-matian Baekhyun tahan.

Tarikan nafas panjang Baekhyun lakukan untuk menenangkan dirinya sendiri. Wajahnya terlihat tak senang. "Aku bosan denganmu, Chanyeol." Ujarnya tanpa ragu.

Chanyeol terdiam dan Baekhyun dapat merasakan tubuh pria itu menegang setelah mendengar apa yang ia ucapkan. Saat Chanyeol tengah memproses ucapan Baekhyun di kepalanya, pelukannya melonggar dan itu dijadikan kesempatan oleh Baekhyun untuk melepas pelukan Chanyeol padanya. Beberapa detik berlalu dan Chanyeol masih diam seolah tak percaya dengan apa yang dia dengar hingga Baekhyun kehabisan kesabarannya untuk menunggu.

"Apa yang kau katakan?"

"Aku bilang aku bosan denganmu, Park Chanyeol." Baekhyun mengucapkannya dalam satu tarikan nafas yang cepat. Dia bahkan tak memberikan jeda setelah Chanyeol bertanya seolah menegaskan bahwa dia memang bermaksud mengatakan hal itu.

Missouri (ChanBaek) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang