The Baby

1K 46 43
                                    

"Itu apa? Gelang ngapain dipasang di kuping?" Zee terheran waktu Brielle baru saja berhenti berjalan seperti bak model dari kejauhan.

"Anting."

"Gede banget."

"This is fashion. You uncultured swine." Saat perempuan berusia 25 tahun itu duduk, suara dentingan perhiasannya berbunyi dengan irama. Rambut berwarna grey-nya kelihatan makin nyentrik meskipun rambut-rambut kehitaman yang tumbuh di kulit kepalanya mulai terlihat, warna sangria mempertegas bibir ranumnya. Yeah, Brielle tak pernah sekalipun gagal dalam berpenampilan. "Makanya sesekali itu tontonin Fashion Week, lihat mode mode terbaru, jangan maenannya Roblox mulu tiap hari. Malu kali, umur udah mau kepala tiga, maenan tiap hari kalau enggak roblox ya minecraft, kayak bocah SD."

Christy tertawa kencang. "Asin banget itu mulut."

"Semenjak gagal nikah sama si Lawyer dia memang jadi gitu. Apa-apa di-gas, kayak enggak bisa ngomongnya pelan-pelan aja."

Sebenarnya hari ini tak pernah terencana untuk bertemu dengan mereka bertiga. Zee memang berencana untuk makan siang di bilangan mall, sementara ketika ia baru saja keluar dari lift, dirinya bersemuka dengan Christy yang kebetulan berencana untuk melakukan Shoping, akhirnya ia menunda makan siang dan siap membuntuti Christy berbelanja. Christy berbelanja banyak barang, dari sepatu tas sampai pakaian dalam. Zee yang tak berniat untuk melakukan hal yang sama pada akhirnya ikut-ikutan, sampai di barang terakhir yang ia beli yaitu parfum, ia temukan satu lagi wajah yang rasanya tak asing di mata.

Fiony Alveria.

Semenjak kelulusannya dari JKT48 empat tahun yang lalu, nama Fiony Alveria lambat laun juga terkikis dari kepala Zee. Bukan, bukan bermaksud melupakan. Tapi, wanita berusia 28 tahun ini memang yang paling awet bersemedi di tempat persembunyiannya. Fiony pindah ke Jepang beberapa minggu setelah kelulusannya, ia tinggal dan bekerja di sana. Media sosialnya dinonaktifkan, namanya betulan terkubur dalam-dalam. Sampai dua tahun lalu sambil menyebar undangan pernikahan, ia kembali lagi ke Indonesia dan menikah dengan seorang Pilot.

Setelah berteriak-teriak tak tahu malu, mereka memutuskan melipir ke salon rambut untuk melakukan Creambath sambil bercerita apa saja yang mereka lakukan pasca tak lagi menggandeng nama JKT48 di belakang namanya.

"Aku kalau inget-inget jaman itu suka pengen ketawa sendiri gitu lho, Zee. Kok bisa-bisanya ya kita seaneh itu." Fiony tertawa-tawa kencang.

"Ya, namanya juga anak-anak, ce. Tapi, syukurnya kalau kita berdua enggak akan itu kena ledekan fans, nah... kalau yang ini nih, si paling awet dan sesepuh Jeketi, kayaknya udah kenyang banget diledek sana sini." Tunjuk Zee pada Christy.

"Tiada hari MC tanpa ngeledek gue, gue sampek gumoh sendiri." Christy melipat tangan di dada. "Mana beberapa fans banyak yang nanyain kapan gue grad lagi, kayak udah pada bosen kali ya, ngeliat nenek-nenek nari."

"Baru 25, Christ. Lima tahun lagi 'kan?"

Ya. Christy memang satu-satunya member yang masih bertahan diantara guncangan dedek-dedek gemesh dan generasi-generasi baru yang terus bertambah. Bahkan, generasi Fiony dan Ashel saja sudah tinggal nama. Jadi, bisa disebut Christy ini yang paling dituakan di JKT48.

Time Flies....

Akhirnya ketiga orang ini sepakat untuk melalukan Girl's Day Out dadakan yang tak terencana sedikitpun. Ketiganya membuat instastory dan berhasil dilihat banyak orang salah satunya Brielle. Manusia setengah pengangguran yang masih ongkang-ongkang kaki tak tahu arah itu mengaku sedang di daerah yang sama pula dan akhirnya menyusul.

Zee, Fiony dan Christy yang masih sibuk memilih menu dikagetkan dengan gaya glamour Brielle sampai anting berukuran besar milik perempuan itu menjadi perhatian Zee.

Mengeja KebebasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang