----HAPPY READING----
Sepasang mata indah yang sudah dua hari tertutup itu kini mengerjap pelan. Matanya samar-samar menatap langit-langit ruangan yang berwarna putih. Bau khas obat-obatan menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya. Gadis itu meringis pelan kala kepalanya terasa sedikit nyeri, ia meraba pelipisnya yang sedang di perban.
Dahinya berkerut kala ada sebuah perban di pelipisnya. Terakhir kali dia sadar, dia ada dikamar menahan sesak dan nyeri di dadanya. Dia tidak tau kenapa tiba-tiba jantungnya terasa mau copot, apa karena minum susu buatan ibunya?
Gadis itu menerawang jauh, memikirkan apa yang terjadi pada ibunya hingga saat dia kesakitan malah ditinggal pergi seakan tidak peduli? Air mata beningnya jatuh begitu saja, dia sangat menyayangi ibunya, tapi kenapa ibunya tega meracuninya? Apa salahnya?
"Mommy" lirihnya pelan.
Iris mata coklat madu itu melirik sekeliling. Sepi, disini tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Siapa yang membawanya ke rumah sakit? Lalu kenapa dahinya di perban? Beruntung saat bangun dia tidak terlalu lembek dan lemas, tangannya bertumpu pada sisi brankar, berusaha untuk duduk. Gadis itu mengambil air putih yang ada di atas nakas, menatapnya sebentar takut-takut ada racunnya. Lama bergelud dengan pikirannya, gadis itu meneguknya pelan hingga tenggorokannya yang kering kini terasa lebih fresh.
Ia meregangkan otot tubuhnya yang terasa begitu kaku. Dirasa sudah lumayan lemas, gadis itu turun dari brankar, hendak keluar namun diurungkan saat melewati sebuah kaca di sampingnya. Dia merasa asing dengan siluet tubuh itu.
Dengan tangan gemetar, kakinya melangkah mendekat ke arah kaca. Raut wajah terkejut nampak jelas di wajah pucat nya. Apa ini? Siapa di dalam kaca itu? Kenapa bukan dirinya? Dia menggerakkan tangannya seakan sedang menyapa, dan seseorang di dalam kaca itu juga mengikuti gerakannya. Dia mengulangi sekali lagi, dia mencubit pipi nya, dan hal itu juga dilakukan oleh seseorang itu dalam waktu yang sama.
Tidak, ini benar-benar kaca, dan di dalam kaca itu adalah dirinya. Tubuhnya semakin gemetar ketakutan, ada apa ini? Kenapa dia berbeda? Dia terlihat semakin tinggi, putih, dan cantik. Well, dia emang cantik juga, tapi ini lebih cantik.
Tubuhnya ambruk ke lantai, bersamaan dengan itu kepalanya berdenyut hebat membuat dia berteriak kesakitan. Memori-memori menyakitkan masuk ke dalam otaknya bagaikan putaran kipas yang sangat cepat.
"A...apa....iniii" lirihnya.
Matanya kembali menatap ke arah cermin. Pelipisnya di perban, tangannya sedikit bengkak dan memar, apa yang terjadi pada dirinya? Siapa dia? Kenapa berbeda?
"Aku.... Aku siapa? Aku Sekar, lalu tubuh siapa ini"
Sekar beranjak bangun walau rasanya untuk berdiri saja dia tidak mampu. Tubuhnya menggigil dan gemetar, ketakutan semakin merayap pada dirinya. Kemungkinan-kemungkinan yang mustahil muncul di otaknya.
Tidak, ini tidak mungkin, itu hanya terjadi di dunia fiksi, tidak di dunia nyata. Sekar semakin gemetar hebat. Dia takut, dia tidak tau apa-apa, dia lemah, siapapun tolong bangunkan Sekar jika ini adalah mimpi buruknya.
Sekar berjalan tertatih-tatih, tangannya memegang kepalanya yang masih berdenyut nyeri, langkahnya oleng karena tubuhnya yang menggigil ketakutan.
"NON BELLA!"
Bersamaan dengan teriakan itu, tubuh Sekar ambruk ke lantai. Membuat wanita yang berpakaian modis itu langsung memanggil dokter karena khawatir. Dokter langsung datang bersama para suster lainnya, mereka langsung membopong tubuh Sekar dan memeriksanya.
"Bagaimana keadaan anak bos saya dok?" tanya Sisca - wanita yang berpakaian modis itu.
"Sepertinya nona Bella memaksakan diri untuk berjalan, membuat dia tidak kuat dan akhirnya jatuh. Sebenarnya, dia bisa saja tidak mengalami hal ini kalau saja otaknya tidak berpikir keras. Sepertinya non Bella tadi sedang stress memikirkan sebuah masalah mungkin. Jadi, anda jangan khawatir, sebentar lagi juga bangun. Dan tolong, kasih obat ini padanya saat bangun nanti" jelas dokter tersebut yang langsung di angguki oleh Sisca.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD'S TRANSMIGRASI
Teen FictionTransmigrasi yang terjadi dari tubuh seorang pemberani kemudian berpindah pada tubuh orang lemah sudah biasa terjadi di dunia orange dan dunia novel. Tapi ini beda, ini tentang Sekar, Sekar Ayu Nimas Kaliamat, yang terkenal dengan julukan nerd girl...