22. (Simulasi Merobek Bibir)

207 18 0
                                    

Selamat pagi dunia orange. Dunia fiksi yang membawa pengaruh besar pada setiap penghuni nya.
Gimana kabar kalian hari ini?
Udah pada bangun gak nih?
See, Sekar kembali hadir menemani hari hari kalian lagi.
Semoga suka dan enjoy to reading

(つ✧ω✧)つ

Sekar mengusap peluh di pelipisnya. Terhitung sudah 30 menit waktunya terlewati. Gadis itu masih kelihatan tenang dan santai. Soal soal tes lisan sudah dilewati dengan baik. Kini skor tim nya memperoleh skor terbanyak dari ke 15 sekolah.

"Pertanyaan terakhir, Semula harga semangkuk bakso dan harga segelas jus masing – masing adalah Rp. 5000,-.
Setelah kenaikan BBM , semangkuk bakso harganya naik 16 % sedangkan harga segelas jus naik 4 %. Kenaikan harga dari semangkuk bakso dan segelas jus adalah ...?"

Sekar dan Chandra saling tatap, kemudian keduanya sama sama mengangguk yakin. Dicoret lah kertas yang ada di depan mereka. Mereka sama sama mulai menjabarkan jawaban mereka masing masing.

"10%?" Tanya Sekar sedikit ragu pada Chandra.

"Iya, cepat pencet tombolnya, kamu aja yang jawab"

Tettttttt

"Baiklah, mari kita dengarkan jawaban dari wakil SMA DAMAWANGSA" ucap host itu dengan lantang.

Sekar mulai mendekatkan bibirnya ke arah standing mic. "Kenaikan bakso = 16/100 . 5000 = 800
Harga bakso menjadi = Rp. 800,- + Rp. 5.000,- = Rp. 5.800,-
Kenaikan jus = 4/100 . 5000 = 200
Harga jus menjadi = Rp. 200,- + Rp. 5.000,- = Rp. 5.200,-
Harga bakso + jus = Rp. 11.000,-
Selisih kenaikan = Rp. 11.000,- - Rp. 10.000,- = Rp. 1.000,-
Persen kenaikan =  1000/10000 . 100% = 10%
Jadi, kenaikan semangkuk bakso dan segelas jus adalah 10%" jawabnya tanpa keraguan.

"Bagaimana para juri? Apakah jawaban benar?"

"Ya, benar"

Riuh tepuk tangan dari para penonton membuat aula menjadi sangat gaduh. Mereka saling bersorak gembira atas kemenangan SMA DAMAWANGSA karena sudah menjawab beberapa soal dengan baik.

Chandra menatap Sekar penuh keyakinan. Keduanya sama sama melakukan tos lalu saling memeluk satu sama lain. Saking bahagianya, mereka sampai lupa apa yang tengah mereka lakukan. Usapan lembut di punggung Chandra membuat Chandra merasa begitu nyaman.

"Bella, lo hebat" puji Chandra semakin mengeratkan pelukannya.

Sekar hanya tersenyum bahagia, kepala gadis itu semakin menyender kuat di dada bidang milik Chandra. Mereka benar benar merasa bangga karena keberhasilannya. Tanpa mereka sadari, kini aula banyak dipenuhi paparazi. Hingga, pelukan dua orang itu dapat dilihat dengan jelas di sebuah layar televisi. Membuat seseorang yang jauh disana, merasakan panas di hatinya.

Perkumpulan manusia di sebuah markas menyaksikan secara langsung adegan itu. Salah satu seorang laki laki mengepalkan tangannya kuat. Lalu tanpa basa basi, dia segera keluar dengan kunci motor yang ada di tangannya.

"Gel, lo mau kemana?" Teriak Jefan.

"Lah, si Argel panas kali ya lihat Bella pelukan sama Chandra" timpal Arga heran.

"Ya lo kan tau kalau sekarang pak bos rada aneh semenjak Bella jadi primadona" sahut Nathan ikut ikutan.

"Iya ih bener, giliran udah glow up aja pak bos gercep"

"Hallah, semua cowok juga mandang cewek dari fisik kali" cibir Jefan jujur.

"Iyalah, gue sebagai kaum cowok mengakui kalau yang dilihat kaum kita dari lawan jenis itu fisiknya dulu" ungkap Arga.

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang