25. (Di Apart Yang Sama)

177 18 1
                                    

Aku tambah deh up nya.....

Enjoy!

Setelah mendapat ijin dari kedua orang tuanya. Akhirnya Sekar bisa pergi jalan jalan sore dengan jalan kaki. Sekar ingin sekali merasakan jalan jalan sore sambil cari jajan di pinggir jalan.

Sekar menatap penuh nafsu ke arah pedagang bakso goreng di pinggir jalan. Dengan langkah cepat, cewek itu berlari menyeberang hingga sampailah dia di hadapan gerobak yang lumayan ramai pembeli.

Sekar sebenarnya paling malas mengantri, tapi demi mendapatkan jajan itu, dia harus rela menunggu dan berdesak desakan dengan banyak orang. Gadis itu bisa mati kebosanan kalau begini.

Setelah sekian lama menanti, akhir nya pesanannya jadi. Tidak sia sia dia menunggu lama jika rasa bakso gorengnya se enak ini. Bahkan Sekar terlihat seperti orang miskin yang tidak pernah diberi makan.

Setelah menghabiskan basrengnya, Sekar beralih ke arah penjual cilok. Gadis itu membeli cilok sebanyak 5000 saja. Tak sampai mengantri seperti sebelumnya, kini cilok itu sudah ada di genggaman nya.

Sekar kembali melangkah menyusuri jalan setapak dipinggir jalan raya. Gadis itu terus menikmati cilok yang sekarang bergoyang manja di rongga mulutnya.

"Emm, yummy" ucap nya, lalu membuang plastiknya ke tempat sampah.

"Begah banget perut gue, perut kenyang, mulut kurang, hihihi" celotehnya sambil cekikikan.

Sekar kembali mencari stand makanan hingga matanya menemukan seorang penjual batagor. Tanpa pikir panjang, gadis itu segera menghampiri nya dan memesan batagor dengan sambal yang cukup pedas.

Begitu seterusnya, setelah makanan di tangannya habis, maka Sekar akan terus menambah. Hingga tibalah saat dimana perut nya sangat kenyang, untuk melangkah saja rasanya susah. Sedikit lebay memang.

Karena capek, Sekar duduk di salah satu kursi taman. Cewek itu menatap lalu lalang manusia yang sedang menikmati hari sorenya. Sekar tersenyum saat melihat sebuah keluarga sedang menghabiskan waktu bersama. Keadaan seperti itulah yang Sekar inginkan dulu.

Menyadari hari sudah cukup gelap, Sekar memutuskan untuk pulang. Gadis itu segera melangkahkan kakinya pergi dari taman. Diperjalanan pulang pun, Sekar begitu menikmati nya. Jarang jarang dia bisa keluar malam seperti sekarang. Sekar yakin, keluarganya pasti bingung mencari keberadaan dirinya, karena nyatanya Sekar sengaja tidak membawa ponsel.

Me time nya takut terganggu bestie.

Ditengah perjalanan pulang, Sekar terkejut melihat seseorang jatuh dari motor besarnya. Refleks gadis itu berlari dan menghampiri korban yang baru saja mengalami kecelakaan kecil.

"Mas, mas gak papa?" Tanya Sekar kepada laki laki yang membelakangi nya.

Laki laki itu berbalik sambil meringis memegangi sudut bibirnya yang berdarah. Saat itulah keduanya sama sama terkejut, tidak menyangka akan dipertemukan dalam kondisi tidak elit seperti sekarang.

⊂(◉‿◉)つ

"Awshh, sakit bangsat"

Sekar menekan kapas yang dipegangnya, membuat cowok dihadapan nya kembali meringis dengan kesakitan dua kali lipat. Dasar manusia tidak tau berterima kasih. Sudah ditolong, malah mengumpat. Kan basi.

"Pelan pelan napa sih, sakit tau" adu cowok itu sok ngambek.

"Lo sih rewel banget, luka kecil juga, lebay nya gak ketulungan" sinis Sekar.

Kalau bukan karena terpaksa dan kasihan, Sekar tidak akan mau ikut laki laki ini ke apartemennya. Mana udah malem lagi. Tapi, karena dia memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi, akhirnya dia memutuskan untuk membantu mengobati luka luka di wajah laki laki songong itu.

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang