21. (Academic Arena)

218 22 0
                                    

Hai hai, akhir nya Sekar kembali muncul setelah sekian lama beristirahat hehe....
Semoga masih ada yang nunggu dan masih ada yang mau baca.
Tapi beneran deh, aku bener bener disibukkan sama pekerjaan haha makanya otak loading buat mikir bab selanjutnya cerita Sekar. Dan sekarang akhirnya udah selesai untuk bab 21 nya.

Happy reading and enjoy bestie!

Sebagai sentuhan terakhir, Sekar menatap kembali penampilannya di depan cermin full body, gadis itu tersenyum manis melihat betapa cantiknya sosok Arsyabella. Sekar menatap arloji yang bertengger cantik di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 12 siang, yang artinya 1 jam lagi olimpiade akan dimulai.

Sekar mengambil tas lalu melangkah ke arak rak sepatu. Sepatu kets warna hitam mungkin akan membalut cantik kaki jenjangnya. Setelah memakai sepatu, Sekar segera keluar dari hotel. Bersamaan dengan itu, taxi online yang dia pesan barusan sudah bertengger manis di depannya. Sekar segera masuk dan memberi tahu alamat tujuannya.

15 menit berlalu, kini Sekar berdiri di depan gedung megah yang memiliki 15 lantai. Gadis itu menatap sekeliling, begitu banyak siswa siswi yang masuk kedalam, Sekar yakin kalau mereka adalah rivalnya hari ini.

Di sebuah aula yang cukup megah dan besar, terdapat layar kaca yang sangat lebar. Di depannya ada 15 meja, yang memiliki 2 kursi di setiap meja itu. Sekar tebak, ada 15 sekolah yang akan bersaing menunjukkan kemampuannya. Tak jauh dari tempat itu, di depannya ada 4 meja juri, lalu di susul meja penonton di belakangnya.

Sekar belum masuk ke dalam, dia hanya mengintip nya dari balik jendela. Ke 15 meja itu sudah diisi oleh peserta masing masing. Hanya 1 meja yang terisi 1 siswa, Chandra, masih sendirian di dalam sana.

Sekar menoleh kala mendengar langkah kaki di belakang, bibirnya tersenyum sinis melihat Karia yang berlari tergesa-gesa. Sekar bersedekap dada melihat Karia yang belum menyadari keberadaannya.

Karia sendiri, gadis itu berlari sambil merapikan bajunya yang sedikit lecet, gadis itu mendongakkan kepalanya lalu terlihat terkejut saat matanya bersitatap dengan perempuan yang sudah dia culik 2 hari yang lalu.

"Hallo, Karia" sapa Sekar ramah.

Karia membulatkan matanya, "Bella, kenapa lo bisa ada disini?" Tanya nya, otaknya masih loading mendapat kenyataan bahwa tubuh Bella baik baik saja.

"Mau lomba lah, emang mau apa lagi?" Sinis nya.

Karia menggeram kesal, kakinya maju selangkah, menatap Sekar dengan tatapan yang sangat tajam.

"Seharusnya lo gak ada di sini bodoh! Seharusnya lo udah mati di tangan pria brengsek waktu itu" desis Karia geram.

Sekar tersenyum congkak, "Mimpi lo terlalu tinggi rubah licik, udah ah gue gak ada waktu buat jabanin lo, see you ya, duh kasian banget udah gagal gantiin posisi gue" sinis Sekar.

Karia menarik lengan Sekar lalu membawa perempuan itu dengan langkah cepat. Tentu saja Sekar tak terima, dirinya terus memberontak namun cekalan tangan Karia sangat kuat. Hingga tibalah keduanya di dalam kamar mandi.

"Lo pikir lo bisa ikut lomba itu hah?" Geram Karia.

"Kenapa emang? Bukannya gue yang dipilih, lo jangan mimpi bisa ikut lomba itu" desis Sekar remeh.

"DIAM BELLA! LO BERANI SEKARANG YA SAMA GUE, GUE BAKAL KURUNG LO DISINI" teriak Karia murka.

Plakkkk

Karena tak ada jalan lain, Sekar langsung menampar Karia dengan sangat keras hingga gadis itu terjengkang kebelakang. Ingat, garis bawahi, sangat keras.

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang