----HAPPY READING----
Dibawah teriknya matahari, gadis cantik berambut pirang yang dia kuncir ke belakang, nampak tengah menghirup udara dengan rakusnya. Dadanya naik turun setelah sekian lama berlari karena bermain basket. Dahinya dipenuhi keringat, gadis itu mengambil tissue yang disodorkan oleh Sherly, lalu mengelapnya pelan.
"Lo tau gak sih, Kak? Saat ini lo beneran ngundang perhatian mereka dengan penampilan lo yang kayak gini, lo kelihatan seksi banget anjir, apalagi keringat estetik lo itu" ucap Sherly ngawur, tapi benar adanya kalau sekarang Sekar menjadi pusat perhatian.
Banyak pasang mata yang menatap takjub ke arahnya, pesona si cupu tidak pernah main-main. Tak jauh ditempatnya, segerombol remaja laki-laki juga sedang menatap takjub ke arah Sekar, kecuali Revan.
"Rista mana Sher?" tanya Sekar.
"Ke kantin beli minuman, lo masih mau main lagi kak?" tanya Sherly.
"Iya, ronda terakhir sih, capek banget gue, si Rista ke kantin sama siapa sih, gak ngajak-ngajak" keluh Sekar.
"Sama Robby kak, lah itu mereka" tunjuk Sherly ke arah Rista dan Robby yang sedang berjalan ke arahnya.
"Nih Bell, buat lo" ucap Rista sambil menyodorkan sebotol aqua dingin pada sahabat nya.
"Thanks ya, lo mau gak Sher? Lo juga capek kayaknya tadi bengak-bengok teriakin kita" canda Sekar membuat Sherly mencibir.
"Nih Sher buat lo" ucap Robby, menyodorkan sebotol floridina dingin yang terlihat menggiurkan dimata Sherly.
"Bucin terus" sindir Rista membuat Sherly tanpa aba-aba menggeplak bahunya.
"Apaan sih, Kak, ih" responnya malu-malu kucing.
Sekar meneguk air nya cepat. Tenggorokan yang semula seperti gurun pasir, kini terasa segar setelah dibasahi oleh air dingin.
"Main lagi gak?" tanya Robby setelah menutup botol minuman yang dipegangnya.
"Iya, lawan siapa ya?" bingung Sekar menatap ke arah gerombolan anak-anak basket yang sedang selonjoran tengah lapangan.
Rista hendak menjawab, namun matanya terhenti pada satu objek. Dimana seorang laki-laki dengan sejuta pesona melangkah ke arah mereka. Dia membawa satu bola basket, dengan senyum miring yang justru membuat siswi SMA DAMAWANGSA bersorak kegirangan. Sekar yang mendengar kegaduhan segera mencari sumbernya. Matanya bersitatap dengan mata elang yang selalu membuat hatinya panas karena murka. Cowok itu semakin dekat ke arahnya. Hingga, berhenti dihadapan Sekar dengan senyum smirk yang masih tercetak jelas di bibir tegasnya.
"By one bareng gue kalau lo berani, Arsyabella" ucap Argel tersenyum sinis, membuat jiwa kehormatan Sekar sedikit tersentil, dikira Sekar takut apa?
"Jangan sok-sok an lawan Bella, kalau kemampuan lo gak seberapa" cibir Rista malas.
Perkataan Rista membuat kepala Argel mendadak mendidih. Cowok itu menatap Rista tajam yang hanya dibalas tatapan meremehkan oleh Rista. Cewek mengesalkan.
"Apa jaminan kalau gue menang?" tanya Sekar dingin.
Argel masih mempertahankan senyum miringnya, "Kalau lo menang, gue bakal berhenti buat ganggu lo lagi. Tapi kalau gue yang menang, jangan pernah larang gue buat mengejar cinta lo lagi" ucapnya penuh penekanan.
Sekar diam, otaknya sedang menimbang-nimbang tawaran dari Argel. Jaminannya cukup membuat dia tertarik, tapi dia juga ragu bisa menang dari Argel, Argel kan jago basket. Tapi kalau Argel yang menang, dia bisa tidak peduli meskipun Argel akan berjuang untuk mendapatkan cintanya. Intinya, Sekar gak boleh jatuh pada pesona orang yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD'S TRANSMIGRASI
TeenfikceTransmigrasi yang terjadi dari tubuh seorang pemberani kemudian berpindah pada tubuh orang lemah sudah biasa terjadi di dunia orange dan dunia novel. Tapi ini beda, ini tentang Sekar, Sekar Ayu Nimas Kaliamat, yang terkenal dengan julukan nerd girl...