JunHao [1]

1.1K 81 2
                                    

⋇⋆Moon Junhui⋆⋇ \/⋇⋆Wen Junhui⋆⋇•44•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆Moon Junhui⋆⋇
 \/
⋇⋆Wen Junhui⋆⋇
•44•

"Astaga, apa yang kalian lakukan?!"

⋇⋆Seo Myungho⋆⋇\/⋇⋆Xu Minghao⋆⋇•43•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆Seo Myungho⋆⋇
\/
⋇⋆Xu Minghao⋆⋇
•43•

"Junho-ya, bisa bantu bunda untuk jaga adik kamu sebentar?"

"Junho-ya, bisa bantu bunda untuk jaga adik kamu sebentar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆Moon Junho⋆⋇
\/
⋇⋆Wen Jùnhào⋆⋇
\/
⋇⋆Jay Moon⋆⋇
•20•

"Bunda, Minji mana? Kok gak keliatan?"

"Bunda, Minji mana? Kok gak keliatan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋇⋆Moon Minji⋆⋇
\/
⋇⋆Wen Mǐnzhì⋆⋇
•11•

"Oppa!! Minji mau es krim boleh?"


~o0o~



"Oppa, What are you doing?"

"Cooking.

Maybe?"

"Are you sure?"

"I don't kwon but sepertinya ini sudah bukan masakan lagi...

Akhh! Molla!"

Si sulung lantas mematikan kompor lalu berjalan meninggal dapur menuju ruang tamu dan duduk di sana dengan rasa kesal.

Yap, si sulung kesal!

Kesal karena hanya dia dan adik perempuan nya yang ada di rumah sedangkan kedua orang tua nya pergi entah kemana melupakan jika mereka memilih dia anak di rumah dan keduanya lapar!!

Namun tiba-tiba ponsel nya berbunyi menampilkan nama sang ayah disana dan meminta untuk melakukan Video call membuat nya mau tak mau mengangkat.

"Hei boy! What wrong?"

Sang ayah bertanya dari sebelah sana.

Si sulung mendengus menatap sang ayah. Berbeda dengan si bungsu yang hanya diam memperhatikan ayah dan kakak nya.

"you can't speak English,
so please...

Gunakan bahasa yang biasa digunakan"

"Baiklah,
baiklah.
So? Ada apa?"

"Kalian—" Ucapan si sulung terhenti saat si bungsu meminta untuk memberikan ponsel yang ia pegang pada si bungsu.

Membuat Jay mau tak mau memberikan nya.

"Hi baby"

"Minji dan oppa lapar, kami butuh makan. And tadi oppa sudah memasak but he failed to do his.

So, now we're hungry!"

"Kalian lapar?"

"Yes, we're hungry"

"O-Okay, sekarang berikan ponselnya pada oppa"

Si bungsu menurut.

Dia memberikan ponselnya kembali kepada sang kakak.

"Junho-ya, kalian berdua—"

"Jay"

Jun menghela nafas mendengar teguran Jay dan mengangguk pasrah.

"Okay Jay, ambil kartu hitam di laci bunda
lalu pesan makanan untuk kalian
And...

...lakukan apapun yang kalian inginkan"

"Jinjja? Kami boleh memakan dan melakukan apapun yang kami ingin kan"

Jun mengangguk dari sebrang sana membuat sepasang saudara itu bersorak senang dan bahagia bukan main karena bisa memakan apapun dan melakukan apapun yang mereka ingin kan.

"Tapi ingat!
Jangan lakukan hal yang aneh apapun
Jangan tinggal rumah sendiri
Terutama adik mu!

Karena mungkin kami tidak akan kembali sampai minggu depan"

"W-What?! Are you seriously—

—But Wait! Kalian... You two are in China?!"

"Yes, Your guess was right son...

Kami ada China"

"WHAT?! KALIAN—

Tut

Dan teriakan si sulung menjadi pengakhir dari panggil Jun untuk melihat kedua anak nya yang ia dan Minghao tinggal pergi ke China.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang