JunHao [2]

460 37 0
                                    

~o0o~



"Anak-anak
We're home!!"

Tak ada sahutan.

Jun dan Minghao mengernyit bingung saat kedua anak mereka tidak datang menyambut untuk menyambut kepulangan mereka.

"Kenapa sepi sekali?
Dimana mereka berdua?"

"Ayo kita lihat di kamar"

Minghao juga Jun lalu berjalan berdampingan menaiki anak tangga menuju lantai dua dan tepat di depan anak tangga keduanya mendengar suara tangisan juga isak kan.

Keduanya mengernyit bingung.

"Hao, kau mendengar nya juga kan?"

"Eum.
Siapa yang menangis?"

"Apa jangan-jangan...?"

"Minji?!"

Jun dengan panik membuka pintu kamar Jay.

Dan begitu masuk kedua nya melebarkan mata saat melihat Minji yang menangis tepat di sebelah Jay yang terbaring lemah dengan nafas tak beraturan.

"Minji-ya!!"

"Mama-hiks
Papa-hiks"

"Hei, ada apa?"

"Oppa-hiks"

"Wae? Oppa kenapa?"

"Badan oppa panas-hiks
Oppa juga berbicara sendiri dari tadi-hiks
Minji takut-hiks"

Minghao dengan cepat memeriksa keadaan Jay dan benar saja dugaan nya Jika Jay mengalami demam tinggi.

"Ada apa Hao?"

"Jay demam, Ge"

"Ayo bawa ke rumah sakit!"

Jun segera menggendong Jay di punggung dengan di bantu Minghao setelah nya Jun berlari keluar meninggalkan Minghao yang mengurus barang-barang Jay lalu ikut menyusul bersama Minji.

»»-««

"Jadi?
Bagaimana keadaan anak saya, dok? Apakah dia baik-baik saja?"

"Keadaan tuan muda sudah membaik tadi saya sudah menyuntik kan pereda demam jadi demam tuan muda sudah turun.

Untuk saja cepat di bawa kemari jika tidak mungkin demam nya akan semakin tinggi"

"Terimakasih dok"

"Sama-sama
Kalo begitu saya pergi dulu

Permisi"

Setelah kepergian dokter yang menangani Jay pergi.

baik Jun, Minghao dan Minji langsung menghampiri Jay yang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit dengan infus di lengan nya.

Bahkan Minghao sampai menangis terisak memandang Jay yang terbaring lemah.

"Ge-hiks
Seharusnya kita tidak meninggalkan Jay dan Minji sendiri di rumah-hiks

Ini salah ku-hiks"

"bú shì!!(tidak!)
bú shì nǐ de cuò (ini bukan salah mu)

Ini salah gege
Maaf"

"Tapi Jay-hiks
Dia-hiks"

"Papa-hiks"

Jun kelimpungan begitu melihat dua orang yang dia sayang menangis tepat di depan nya, lantas dia membawa Minghao dan Minji ke dalam pelukan nya untuk menenangkan keduanya.

"Tenanglah, dia sudah baik-baik saja
Jangan menangis

Kalian membuat ku merasa bersalah"

"Maaf-hiks"

"Ini bukan salah kalian.

Sudah jangan menangis lagi nanti-"

"Eug~

Mama
Pa-pa"

"Junho!

Jay!

Oppa!"

"Aku dimana?"

"Kamu di rumah sakit"

Jay mengangguk lalu melirik lemah ke arah Minghao dan Minji yang menangis terisak.

Lengan nya terangkat pelan untuk menghapus air mata kedua orang yang begitu ia sayang.

"Don't cry
I'm fine

Mama
Minji-ya"

"But oppa-"

"It's okay
Ini bukan salah siapa-siapa

So, don't cry
Mama and minji making me sicker"

"Sorry

Bùhǎoyìsi (maaf)"

"Tersenyumlah
Junho ingin melihat kalian tersenyum.

Papa juga ingin melihat nya"

Lantas Minghao menghapus air matanya begitu juga dengan Minji.

Keduanya tersenyum secara bersamaan membuat Jun dan Jay ikut reflek tersenyum saat melihat senyum Minghao dan Minji yang begitu manis.

"Nah gitu dong.

Kan kelihatan manis nya"

"Papa benar,

Aku juga setuju karena mama dan Minji lebih manis juga cantik saat tersenyum dari pada menangis.

Aku menyukai senyum mama dan Minji"

"Papa juga

Sangat menyukai senyum mama dan Minji"

"Kkkkk
Dasar!!"








"KkkkkDasar!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang