BAB 16

223 14 0
                                    

"Gimana Key. Kamu nyaman 'kan, tinggal disini?" Tanya kakek dengan senyuman yang terukir di wajahnya dan dihiasi dengan guratan guratan tipis disana

"Nyaman sih kek. Cuma, Key boleh tinggal sendiri gak? Maksudnya, Key mau mandiri gitu kek" Ucap Keyra

"Maksud kamu gimana Key. Kakek masih belum paham" Ucap kakek yang kurang mengerti keinginan Keyra

"Key maunya tinggal dirumah Key sendiri, rumah yang lebih kecil, yang pas untuk Key. Nanti Key bakal kerja, dan lain lain. Intinya, Key mau hidup mandiri" Ucap Keyra menjalaskan detailnya secara singkat

"Gimana kalau kamu kerja aja, tapi kamu tetap tinggal disini, sama kakek. Kakek gak bakal tenang kalau kamu tinggal sendiri diluar sana. Gak ada yang tahu apa yang bakal kamu alami nanti, diluar sana" Ucap kakek khawatir

"Ayolah kek. Key janji deh, setiap weekend, Key bakal nginep disini. Kalau bisa, kita jalan jalan juga. Gimana?" Ujar Keyra menawar

"Haish, kamu ini ya, gak bisa apa, sekali saja mengalah sama kakek" Ucap kakek yang kehabisan kata kata

"Key 'kan mau mandiri kek" Ucap Keyra yang memperlihatkan barisan giginya yang tersusun rapih

"Yaudah. Kamu boleh lakuin apa aja yang kamu mau. Tapi, kalau ada masalah, atau apapun itu, kamu harus bilang sama kakek. Kamu gak boleh nutupin apapun dari kakek, janji?" Ucap kakek sedikit tidak rela

"Iya iya kek. Key janji gak bakal onar, mungkin?" Ucap Keyra dengan senyuman penuh arti

"Key, baru juga dibilangin. Astaga, punya cucu satu kok, isi kepalanya, hadeh" Ucap kakek geleng geleng. Dia sudah bisa menebak, isi kepala Keyra sudah dipenuhi rencana rencana yang aneh

"Hehe, kalau gitu, Key keluar dulu ya. Mau refreshing bentar" Ucap Keyra bangun dari duduknya

"Hati hati ya Key. Pulangnya jangan larut larut" Ucap kakek

"Iya kek. Kalau gitu, Key pergi dulu ya" Ucap Keyra yang beranjak pergi

"Haah, dari dulu, gak berubah juga ya" Gumam kakek yang kembali berkutat dengan berkas berkasnya

Saat ini, Keyra Duduk dibangku taman dengan kedua tangannya yang dipenuhi camilan

{Nona. Bisakah anda berhenti makan? Sebentar lagi, anda akan terlihat seperti babi} Ucap Rubah Kecil menasehati Keyra

'Tidak akan' Ujar Keyra dengan santai, yang masih asik memasukkan makan kedalam mulutnya

{Haish, aku sudah menyerah untuk menasehati nona} Ujar Rubah Kecil menyerah

'Menurutmu, apakah tuan rumah ini sangat bodoh?' Ucap Keyra sambil melirik Rubah Kecil

{Sebenarnya tidak, tapi nisa juga iya. Itu dinamakan perasaan manusia. Setiap individu manusia selalu mengikuti perintah naluri mereka. Terkadang, tanpa sadar, manusia melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Dan kebanyakan manusia tidak menyadari jika naluri merekalah yang mengendalikan mereka} Ucap Rubah Kecil

'Bodoh itu, termasuk perasaan?' Tanya Keyra

{Kebanyakan, itu tergantung situasinya. Disituasi tertentu, terkadang manusia memilih untuk bertingkah bodoh, terkadang juga otak manusia menjadi lambat karena sesuatu, hingga mereka terlihat bingung dan bodoh} Jelas Rubah Kecil

Setelah menghabiskan makanan ringannya, Keyra bangun dari duduknya, kemudian berjalan pulang karena hari sudah gelap

Sampai dimansion, dia langsung masuk kekamarnya

Keyra mengeluarkan ponselnya dan mencari rumah yang sedang dijual. Tak perlu waktu lama, Keyra sudah menemukan rumah yang cocok untuknya. Dia langsung melakukan pembayaran secara online "Baiklah. Sekarang aku akan mengumpulkan uang" Keyra mulai memainkan game, streaming YouTube, intinya, yang bisa memghasilkan uang

TOK TOK TOK

"Key, kamu udah pulang, 'kan? Ayo turun makan dulu" Ucap kakek yang mengetuk pintu

"Iya kek" Ucap Keyra yang langsung meletakkan ponselnya, dan keluar dari kamar

Skip
(Gw skip, karena udah gak ada ide)

Keyra sedang berjalan jalan diluar, sekaligus mencari beberapa orang

Dia bertemu dengan 4 orang pemulung yang saat itu sedang berkerja "Oh, suatu kebetulan" Gumam Keyra dengan otak liciknya yang sudah dipenuhi rencana jahat

Saat salah satu pemulung yang terlihat lebih mudah dari yang lainnya akan memungut sampah yang ada didekat kaki Keyra, Keyra langsung menendangnya "Men.ja.uh.lah! Dasar sampah!!" ucap Keyra menatap pemulung itu dengan jijik

'Ck, lagi lagi orang kaya' Batin pemulung itu yang hanya bisa menundukkan kepalanya

"Menyingkirlah dari depanku. Kau menghalangi pandanganku, tahu?!" Ucap Keyra menendang lebih kuat

"Ka...kau tidak apa apa?" Ucap temannya yang membantunya berdiri

"Ck. Menjijikkan" Ucap Keyra menatap mereka semua dengan jijik. Mereka yang mendapat tatapan seperti itu hanya menunduk. Orang kaya memang sudah biasa memperlakukan mereka seperti itu

"HEY, APA YANG KAMU LAKUKAN?!" Teriak seorang gadis yang diikuti oleh seorang pria mendekati mereka

"Oh, halo gadis pahlawan. Ada apa, hm? Kamu ingin menolong mereka?" Ucap Keyra seraya tersenyum manis kearah gadis itu

"Aku lihat, kamu membullynya tadi. Membully bukan perbuatan yang baik, apalagi kamu itu gadis" Ucap gadis itu menasehati Keyra "Kalian tidak apa apa 'kan?" Ucap gadis itu menatap mereka dengan lembut

"I...iya" Ucap mereka yang hanya mengangguk

Nama : Eaglerd Alexander
Umur : 58 tahun

Antagonist QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang