BAB 22

145 8 0
                                    

"saya tidak sudi ya, kalau kamu tinggal disini?!" Ucap Leksi menatap Keyra layaknya predator menatap mangsanya

Mendapat tatapan seperti itu, Keyra hanya menampilkan ekspresi datar dan dingin, tidak seperti biasanya, dia akan menunduk dan menangis dalam diam

Mereka cukup heran dengan perubahan yang mereka lihat dari Keyra. Apakah itu masih Keyra yang mereka kenal, atau orang lain

Keyra tak menanggapi Leksi dan langsung pergi ke kamarnya. Tak berapa lama, dia langsung turun dari lantai dua, dimana kamarnya berada, dengan koper ditangannya, yang berisi pakaian pakaian Keyra yang masih tertinggal di mansion Keluarga Alexander itu

Dia berjalan ke ruang tamu dimana keluarganya berkumpul, kemudian "Maafkan saya Tuan Leksi Alexander karena sempat mengabaikan anda. Saya hanya pergi mengambil barang barang saya yang masih tertinggal disini. Saya akan menjamin, bahwa tidak ada suatu barang apapun yang berkaitan dengan saya tertinggal disini, agar Tuan serta keluarga bisa tinggal dengan damai disini" Ucap Keyra sambil tersenyum dingin

"Eh" Mereka terkejut karena tindakan dan ucapan Keyra berbeda dari biasanya

"Be... Bentar, ka--" Ucap Kristal langsung dipotong oleh Keyra "Karena saya sudah tidak memiliki urusan lagi disini, saya pamit" Ucap Keyra yang akan beranjak pergi dari sana sambil menyeret kopernya

Keluarga Alexander terdiam ditempat, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing yang pastinya tertuju pada Keyra

"TUNGGU!!" Suara bariton milik Leksi Alexander menghentikan langkah Keyra dan menyadarkan semua orang

"Setiap weekend, anda harus kembali ke mansion keluarga Alexander, saya tidak ingin jadi bahan tertawaan orang orang, karena menelantarkan putrinya" Ucap Leksi yang lebih mementingkan ego

"Hm" Gumam Keyra langsung pergi dari sana

Saat ini Keyra sudah sampai dirumahnya yang dia beli, dan tinggali beberapa hari sebelum pergi ke London. Keyra memasuki rumah itu, dan melihat lihat rumah yang dia beli setahun lalu, tapi tidak dihuni itu. Kondisinya masih bersih, layaknya rumah orang orang yang berpenghuni lainnya "Heh, mereka benar benar merawat rumahku dengan baik" Gumam Keyra tersenyum miring

"Huh, melelahkan sekali" Ucap Keyra yang langsung menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang, dan perlahan lahan tertidur

Sore harinya Keyra terbangun, dan langsung membersihkan dirinya

"Gw kabarin kakek dulu deh" Ucap Keyra mengambil ponselnya

Drrrttt drrttt drrrttt

"Et dah. Siapa lagi coba" Gumam Keyra sedikit kesal karena saat dia akan menelfon kakeknya, tiba tiba ada panggilan masuk juga "Eh, buset dah. Nih anak manja lagi yang nelfon" Gumam Keyra dengan wajah yang ditekuk, dan dengan terpaksa, Keyra pun menjawab panggilan itu

"Halo. KEY.RA!!!" Suara teriakan seorang pria menyapu pendengaran Keyra yang seketika menjauhkan ponselnya dari telinganya

'Mau cowok atau cewek, kalau udah yang namanya teriak, tetap aja gak enak didengar' Batin Keyra mengusap usap telinganya yang berdengung "Apa maumu?!" Tanya Keyra yang sudah terlanjur kesal

"Kamu dimana Key?!! Dari tadi kita muter muter dibandara nyariin kamu, ditelfon juga, gak diangkat angkat, astaga!!" Ucap pria dari seberang sana marah marah

'Mwehehehe' Batin Keyra tersenyum licik

{Oh, tidak lagi} Gumam Rubah Kecil yang melihat senyuman Keyra

"Em, tadi itu Key rencananya mau balik tuh dari London ke***, eh ternyata Key salah masuk pesawat tuh, dan sekarang Key malah nyasar, di China" Ucap Keyra dengan suara yang polos layaknya anak kecil, yang merengek dengan suara yang manis

"APA!! Jadi, kamu ada di China?" Ucap pria itu tidak percaya

"Em, kata kakak resepsionisnya sih gitu" Ucap Keyra berlagak polos

"Kamu kok bisa salah masuk pesawat sih?" Ucap pria itu frustasi "Gini aja, sekarang kamu telfon kak Maxim, minta dia jemput kamu dibandara" Ucap pria itu tak berdaya

"Um, itu... Telfon Key, gak sengaja ke reset tadi, pas mau download game. Ja... jadi, Key gak ada no nya kak Maxim" Ucap Keyra merasa bersalah (Padahal semua cuma akting, wkwk)

"Lagi?!" Ucap pria itu makin frustasi 'Buset dah, masak ia gw yang telfon. Yang ada, gw yang disemprot lagi ama bang Maxim. Mana galak lagi! Tapi kalau gw gak telfon, entar Key kenapa-kenapa lagi dibandara sendiri, atau mungkin diculik. Kalau dia kelaparan, terus pingsan, terus is death, oh no no!! Gawat. Bisa gempar itu. Mending gw telfon aja, dari pada keluarga Ryunzi pada rusuh' Batin pria itu "Yaudah. Sekarang kamu diam disitu, jangan kemana mana. Nanti kakak bakal telfon Maxim Gege. Kamu tunggu kak Maxim disana, oke?!" Ucap pria itu was was

"Oke oke" Ucap Keyra tanpa rasa bersalah, langsung memutuskan sambungan telfonnya

{Oh, astaga. Pria yang malang. Tamatlah riwayatmu!!} Ucap Rubah Kecil tak bisa berkata kata berkat kebodohan pria itu yang langsung tertipu oleh Keyra

Keyra yang awalnya berniat menelfon Kakek tidak jadi menelfonnya, karena tidak menyenangkan jika hanya beberapa orang yang menjadi korban. Apa salahnya membuat api kecil yang menjadi teman bermain, kita siram dengan minyak sedikit demi sedikit, hingga menjadi api besar yang ganas, dan bisa membakar apapun yang ada disekitarnya. Lalu bayangkan seberapa mudahnya bagi seorang Keyra memadamkan api ganas itu hanya dengan beberapa percikan air

{Nona, ini adalah kebiasaan buruk anda saat melakukan misi. Karena inilah beberapa misi anda tidak 100% berhasil. Ini karena anda menganggap misi itu hanya mainan yang harus dibumbui sedikit kesenangan, agar menjadi sesuatu yang menarik} Ucap Rubah Kecil dengan nada yang tekesan tertekan

"Oh~" Ucap Keyra tidak peduli

{Suka suka anda sajalah} Batin Rubah Kecil menyerah

"Oh ya. Buatkan aku surat pengembalian siswa kesekolah asal, jangan lupa dengan surat pemindahan sementara yang ada legalisir. Besok aku akan kembali bersekolah" Ucap Keyra

{Baiklah} Ucap Rubah Kecil langsung melaksanakan perintah Keyra

Sore harinya

Drrrttt drrttt drrrttt

Ponsel Keyra berdering, Keyra langsung mengambil ponselnya, dan melihat siapa yang menelfon

"Loh, ku kira kak Maxim, ternyata kakek" Gumam Keyra saat melihat nama si penelpon

"Halo kek" Ucap Keyra setelah menjawab telfonnya

"Kamu kok gak ngabarin kakek sih? Kamu juga gak bilang sama kakek kalau kamu salah masuk pesawat? Kamu dimana sekarang? Semua orang lagi panik nyariin kamu dari tadi?" Ucap Kakek yang langsung nyerocos panjang lebar

"Kakek ngomong apa sih dari tadi? Gak jelas tahu gak?!" Ucap Keyra dengan nada kesal "Yaudah sih kalau aku belum ngabarin kakek dari tadi, soalnya aku capek, pake bangat bangat bwuangat, dan aku baru aja bangun tidur" Ucap Keyra lagi

"Baru bangun? Lah, bukannya kamu nyasar kek China ya?" Ucap Kakek bingung

"Hadeh, ini pasti kakek belum minum obat, atau mungkin kakek masih tidur ya?" Ucap Keyra dengan nada penuh tanya

"Ih, kamu kok malah ledekin kakek sih? Orang tadi Maxim yang bilang kalau kamu nyasar ke China, dan dia lagi cariin kamu dibandara China. Dan kamu tahukan seberapa besar negara China itu, belum tentu cuma satu bandara disana" Ucap Kakek menjelaskan

"Aish, Kakek ini. Kalau Kakek gak percaya sama aku, gini aja, kakek telfon Bang Dika, dan tanya, Key ada dimana sekarang?" Ucap Keyra finish

"Jadi kamu benaran udah sampai tempat tujuan dengan selamat?" Tanya Kakek memastikan lagi

"Ya Tuhan. Apa perlu aku kembali ke bandara, baru fotoin bandaranya agar kakek percaya?" Ucap Keyra yang kesal

"Yaudah, Kakek percaya. Kalau gitu kakek kabarin Maxim dulu, biar dia juga bisa istirahat. Kasihankan, seharian dia nyariin kamu" Ucap Kakek

"Ya, jangan salahin aku kek, salah dia sendiri, siapa suruh nyariin aku. Aku 'kan gak minta dicariin" Ucap Keyra cuek

Antagonist QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang