『 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝙾𝟸𝟽 ♡ 』

19 3 0
                                    

╰┈➤ Komen dan vote jangan lupa~

『 𝙰𝚗𝚝𝚒 𝚁𝚘𝚖𝚊𝚗𝚝𝚒𝚌 ♡』

Rumah Jake....

Brakk!!

Ibu Jake yang tengah memasak makan malam di dapur terperanjat saat mendengar suara pintu terbuka dengan kencang, ia segera mematikan kompornya dan melihat keluar.

"Jake, kamu-"

"Jake mau sendiri mah" jawab nya dengan tegas dan berjalan cepat ke arah kamarnya.

Ibu Jake -Jisu- bingung dengan sikap Jake barusan, Jisu tak pernah sekalipun mendengar Jake membanting pintu sekencang itu selama ini. Sekalipun dirinya memiliki masalah yang berat.

"Apa kali ini masalahnya gak bisa Jake tangani ya? Duh, aku jadi bingung gini. Hah... seandainya kamu masih ada Pah, pasti aku gak akan bingung kaya gini kan?" Jisu menggeleng gelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan masak nya.

Sementara di dalam kamar, Jake tengah berdiri di balkon kamarnya dan memandang jauh ke depan.

Ia sejak tadi terus mengingat wajah Sora yang melihat kejadian tadi, "Akh! Sialan..." Ia menggenggam tangan nya kuat kuat, lalu memukulkan nya ke arah tembok di belakangnya.

Jake memukul tembok itu beberapa kali sampai membuat punggung tangannya mulai memar dan mengeluarkan darah.

Setelah di rasa puas, ia pun berhenti lalu perlahan kakinya melemas dan terduduk di lantai, "Nami, gue kira lo orang yang gak akan pernah buat hidup gue susah. Gue kira dengan adanya lo, gue bisa ngerasain rasanya punya teman masa kecil yang selalu dukung gue, hah..."

****

Flashback Jake dan Nami di sekolah dasar
Kelas 1...

"Hai, aku ikut main yaa" anak kecil dengan rambut coklat yang terlihat merah akibat cahaya matahari itu tersenyum cerah.

Namun, tak ada satupun dari anak anak yang lain menjawab ucapannya barusan. Mereka hanya melihat anak laki laki berambut coklat itu dengan sinis dan tampak mengejek.

"Kalau mau main sama kita, kamu harus tinggal di apartemen elite kaya kita dong!" Jake, anak laki laki berambut coklat itu tiba tiba saja murung.

Keluarga nya memang baru pindah kesini dua Minggu yang lalu, dan ayahnya hanya bekerja sebagai karyawan di perusahaan sahabat nya.

Sedangkan anak anak yang ada di depannya saat ini memang di ketahui anak anak dari konglomerat dari komplek elite yang memang ada di sebrang gedung apartemen rumah Jake.

Dan ini bukan kali pertama Jake mengajak mereka untuk bermain bersama, tapi mereka masih tak ingin bermain dengan Jake.

"Hahaha keluarganya miskin!" Salah satu anak anak itu mulai mengata ngatai Jake dengan sebutan miskin, dan begitu juga dengan keempat anak lainnya.

Jake hanya terdiam dan menangis melihat mereka mengejeknya terus menerus, bukan hanya mengatai, mereka pun mulai menaburkan pasir pasir di atas kepala Jake.

"Stop!!"

Kelima anak laki laki itu berhenti saat mendengar suara anak perempuan yang datang dengan sepeda nya.

"Kalian ngapain?! Gak ada kerjaan ya? Aku aduin ke ayah kalian lho!" Ucap anak perempuan itu, yang sekarang tengah berdiri di depan Jake.

"Kamu kira kamu siapa? Kamu juga gak punya bukti" anak perempuan itu menggembungkan pipinya karena kesal.

"AYAH AKU YANG PUNYA KOMPLEK TEMPAT KALIAN TINGGAL TAU! KALIAN MAU AKU USIR HAH!" Teriak anak perempuan tadi, yang membuat kelima anak laki laki yang menggangu Jake tadi langsung berlarian pergi.

Anti-Romantic [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang