『 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝙾𝟷𝟼 ♡ 』

23 5 0
                                    

╰┈➤Hai! Jangan lupa votmen nya~ enjoy!


『Anti-Romantic♡』

Beberapa bulan kemudian...

Setelah melewati masa ujian kenaikan kelas, Sora dan teman temannya kini sudah duduk di kelas 12 SMA. Itu artinya masa sekolah mereka akan segera berakhir sebentar lagi.

"Cepet banget ya? Udah kelas 12 aja kita" ujar Jina, dengan permen stik yang ada di mulutnya.

"Btw, kalian pasti bakal lanjut kuliah kan?" Tanya Soomin pada kedua temannya.

"Gue si iya, soalnya mamah gue pasti nyuruh" jawab Sora seraya melihat ke arah Jina.

Jina yang di tatap oleh kedua temannya itu seketika terdiam dengan wajah bingung, "Kenapa tatap gue?" Tanya nya.

"Lo gak lanjut Na?" Tanya Sora.

Jina tersenyum kikuk, ia pun bingung harus lanjut atau tidak. Dengan wajah yang masih terlihat ceria itu, ia membohongi diri sendiri,

"Hehe.. kayanya si enggak guys" jawabnya.

Ya, akhir akhir ini perusahaan milik ayah Jina tengah mengalami musibah. Penurunan dari jumlah pendapatan perusahaan semakin hari semakin menurun, dari mulai 5%, sampai saat ini sudah menurun sebanyak 15%.

Tentu saja itu membuat keuangan keluarga Jina pun terganggu, "Sayang banget, padahal lo cepet paham di setiap materi" Soomin mengelus lembut punggung Jina.

Keduanya tahu, tahu tentang musibah yang tengah menimpa keluarga Jina saat ini. Terdapat rumor jika perusahaan ayah Jina terlibat hutang pada perusahaan lain, karena tidak sanggup membayar hutang itu, pihak yang di hutangi oleh ayah Jina selalu mengambil beberapa persen dari pendapatan perusahaan ayah Jina.

"Gue ke kamar mandi dulu ya, agak mules ini kebanyakan makan permen hahaha" Jina pamit seperti itu pada kedua temannya.

Sebenarnya ia hanya ingin menghindar dari kedua temannya, karena...saat ini ia rasa ia sudah tidak cocok lagi berteman dengan teman temannya itu.

Ia merasa jika saat ini ia sudah tidak punya banyak uang lagi, entah kenapa ia berpikir demikian walaupun ia tidak tahu bagaimana pemikiran asli dari kedua temannya itu.

Jina menutup pintu kamar mandi, duduk di toilet, ia pun merenungkan semuanya. Ia sendiri bingung bagaimana bisa ayah nya terlibat dalam masalah itu.

Saat Jina tengah melamun, seseorang di luar bilik tengah berbincang akan suatu hal,

"Lo tau? Si Jina Jina yang di bilang cewek bak idaman para cowok itu ternyata orang tuanya nya terlibat masalah kek gini?" Tanya salah satu dari ketiga wanita yang sepertinya berasa dari kelas sebelah.

Jina yang mendengar itu mendekatkan kupingnya ke arah pintu, "Hahah si idaman para cowok? Gila si, udah so cantik, belagu, eh tau taunya orang tuanya dia kaya gitu! Kalo gue jadi dia bakalan malu si sumpah! Hahaha!" Ujar wanita lain.

"Lo bener, apalagi dia berteman sama si siapa tuh? Yang kemarin kenaikan kelas dapet rank 2 di sekolah?"

"Sora?"

"Nah iya dia, gila si masih berani aja dia main sama si Sora dan temen temennya yang lain. Apalagi sama kumpulan Jasuke"

*Note : Jasuke itu Jay, Sunghoon, Jake, dan terkenal di sekolah.

Jina yang mendengar nya di dalam bilik menutup mulutnya tak percaya, ternyata rumor tentang ayah nya sudah menyebar seperti ini? Memang tak dapat di cegah, ayah Jina merupakan orang yang sepertinya berpengaruh di negara ini.

Anti-Romantic [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang