•••
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
Mobil Arthur kini baru terhenti tepat di sebuah parkiran. Ia mematikan mesin mobilnya dan menatap gadis di sebelahnya secara bergantian. Untuk sampai ke tempat dimana mereka berada sekarang, cukup memakan waktu yang lama.
Namun semuanya sekarang terbayarkan. Karena tidak jauh dari hadapan mereka kini menampilkan sebuah pemandangan pantai yang memanjakan mata.
Pantai yang terletak di pusat kota ini sangat ramai dikunjungi baik oleh para wisatawan maupun masyarakat lokal.
"Udah lama kita ga ke sini," ucap Hazel dengan mata yang memandang teduh menatap suasana sekitar.
"Keluar sekarang?" tanya Arthur yang langsung dibalas gelengan cepat oleh Hazel.
"Kita buka ini dulu sama-sama," balasnya dengan memegang dua buah kotak yang berbeda ukuran.
Kotak hitam berukuran persegi dengan hiasan pita Hazel berikan kepada Arthur. Sementara kotak hitam polos berbentuk persegi panjang yang tersisa tetap ia biarkan berada dalam genggamannya.
"Ayo kita buka kak," ucap Hazel dengan pandangan penuh binar terarah pada kotak yang kini ada di pegangannya.
Arthur tersenyum tipis melihat betapa antusiasnya Hazel saat ini. Ketika melihat gadis di sebelahnya mulai tergerak membuka hadiah pemberiannya, Arthur pun ikut menyusul melakukan hal yang sama.
Dengan perlahan ia menarik pita yang menghiasi kotak hitam di tangannya. Setelahnya, secara perlahan ia mulai membuka kotak tersebut.
Sebuah jam dengan merk ternama beserta sebuah gelang berwarna hitam kini terpampang jelas di hadapannya. Arthur tersenyum tipis dan mengambil gelang yang sepertinya adalah buatan tangan Hazel sendiri.
"Wahh bagus banget Kak," perhatian Arthur teralihkan menatap Hazel yang kini tengah memuji.
Arthur pikir Hazel memuji hadiahnya, ternyata gadis itu sedang memuji gelang yang tengah di pegangnya kini.
Lihatlah bagaimana gadis itu menunjuk dan menatap penuh bangga pada gelang yang ia pegang.
Tak mau membantah Arthur hanya menganggukkan kepalanya, "Iya bagus, kamu sendiri yang buat?"
Hazel lantas mengangguk cepat menanggapi, "Syukurlah kalau kakak suka hehe,"
Gadis itu tergerak mengarahkan liontin yang masih berada di dalam kotak pada Arthur. "Ini juga bagus. Thank you buat liontinnya kak,"
"....dan makasih juga buat satu tahunnya," ucap Hazel dengan senyuman tulus yang merekah sempurna di wajahnya.
Arthur mengangguk. Tangannya terulur untuk mengusap pelan surai hitam milik Hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arthur [Hiatus]
Teen FictionMengisahkan tentang seorang Hazellara Rolen Xander yang sangat mencintai kekasihnya, Arthur Harrison sang kapten basket SMA Morpheus. Selain itu, Arthur juga merupakan seorang rider yang sering memenangkan ajang perlombaan balap resmi. Arthur itu ke...