6. Amiga falsa

727 49 39
                                    

•••

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

[ Warning!! Terdapat kata-kata kasar dalam chapter kali ini. Semua kekasaran tidak untuk ditiru. Harap ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya ]

•••

"Hazel!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hazel!"

Tiga orang gadis kini tengah berlari kecil dengan salah seorang menyerukan nama Hazel yang tengah berjalan di depan mereka bertiga.

Sementara yang dipanggil seketika menghentikan langkahnya. Hazel, gadis itu berbalik saat mendapati suara yang sangat ia kenali memanggilnya.

"Kenapa?" sahut Hazel dengan tatapan datarnya.

Ketiga gadis yang baru saja tiba di hadapan Hazel serempak menampilkan raut wajah penuh ketidakenakan.

"Kita mau ngelurusin kesalahpahaman yang udah terjadi, Ze---" ucapan seorang gadis bernama Khanza itu langsung dipotong oleh Hazel.

"Oh kesalahpahaman apa ya? Aku ga ingat." seru Hazel dengan tersenyum sinis.

Kecanggungan mulai menyelimuti ketiga gadis tersebut secara tiba-tiba.

"Tentang new grup chat, sama semua--" ucapan salah seorang di antara mereka lagi dan lagi kembali dipotong oleh Hazel.

"New grup chat? Oh itukan bukan kesalahpahaman, memang kenyataan." tukas Hazel dengan tersenyum getir.

"Kalian buat grup chat baru, tanpa ada aku di dalamnya kan? Semua udah jelas, jadi ga usah ada drama-drama klarifikasi segala. Basi!"

Setelah berucap demikian Hazel hanya memandang sinis pada ketiga mantan sahabatnya. Sungguh ia merasa sangat bodoh pernah mengenal ketiga orang tersebut.

Dara, Felisya, dan Khanza. Tiga orang yang dulu ia anggap sebagai rumahnya, ternyata hanya menjadi duri dalam hidupnya. Karena dengan adanya mereka, membuat Hazel tidak percaya akan yang namanya sahabat.

"Zel, dengerin penjelasan kita dulu! Jangan egois dan kekanakan kaya gini Zel," ucap Felisya yang merasa sedikit kesal lantaran Hazel selalu memotong ketika salah seorang dari mereka hendak menjelaskan sesuatu.

"Aku? Egois? Kalian lucu banget haha. Ga punya kaca ya di rumah?" sarkas Hazel dengan tertawa getir.

Ketiga remaja itu merasa tersindir bersamaan dengan rasa malu yang mulai menyeruak.

"Zel, kami ke sini baik-baik mau nyelesaiin permasalahan di antara kita. Jadi gue mohon sama lo buat dengerin dulu penjelasan kami." ucap Khanza dengan halus.

Hazel menaikkan sebelah alisnya heran, "Mau ngasih penjelasan kayamana? Penjelasan kalau kalian ga butuh aku di circle kalian?"

"Penjelasan kalau kalian ga mau aku ada lagi di antara kalian? Atau ... secara terus terang, kalian ga mau berteman lagi sama aku?"

Arthur [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang