•••
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
Prokk....prok....prokkSuara tepukan tangan menggema heboh disertai dengan sahut-sahutan yang meneriaki nama sang kapten basket yang baru saja mencetak poin terakhir. Poin yang berhasil membawa kemenangan bagi timnya dan pihak sekolah.
Semua mata kini memandang kagum dan penuh bangga kepada pria yang baru saja berhasil mengharumkan nama sekolah mereka tersebut.
Salah seorang yang terkagum di antaranya ialah Hazellara Rolen Xander. Binar bahagia sangat kentara di mata gadis itu. Beberapa hari kemarin, ia memang sempat lost contact dengan Arthur. Namun setelah menyaksikan pertandingan yang sangat memukau dari pria itu, berhasil membuat Hazel melupakan segala perasaan kecewanya sejenak.
Jika dilihat-lihat dari bangku penonton. Gerak-gerik Arthur selama pertandingan tidak ada yang tidak menawan. Benar-benar definisi ganteng yang melunjak.
Namun, semua kesenangan Hazel tidak bertahan lama. Binar bahagia di netranya mulai meredup ketika ia melihat Arthur malah memalingkan wajahnya ketika tatapan mereka bertemu.
"K-kak Arthur? Kenapa ga mau tatap aku ya?" tanyanya sedikit merasa sesak.
"Apa aku samperin aja kali? Mungkin tadi dia ga liat aku," gumam Hazel yang pada akhirnya memilih berdiri dan beranjak turun dari bangku penonton.
Gadis itu sedikit berlari kecil untuk menghampiri kekasihnya tersebut. Saat telah berhadapan dengan Arthur yang sedang berada di pinggir arena, tanpa sungkan Hazel langsung menampilkan seuntai senyuman manis. "Congrats, Kak Arthur,"
"Hm,"
Hanya itu tanggapan Arthur, tidak lebih. Bahkan dari tatapannya saja, sangat datar. Seperti tidak berminat untuk menatap Hazel sama sekali.
"Kakak mau ngerayain ini ga? Sama aku berdua?" tanya Hazel masih berusaha mengusir rasa sesak di dalam dadanya.
Arthur menggeleng singkat. "Ga, gue mau ngumpul sama anak-anak yang lain."
Hazel tersenyum getir. Rasanya, tidak ada masalah apa pun ketika terakhir kali mereka berbicara berdua. Bahkan tidak ada konflik yang sedang menerpa mereka. Tapi kenapa ... kenapa sikap Arthur tiba-tiba berubah seperti ini?
"Kak, boleh bicara sebentar?"
"Kan lo lagi bicara," balas Arthur yang sukses membuat Hazel lagi-lagi tertegun.
"Maksud aku berdua."
"Sorry, gue sibuk. Ga ada waktu."
Saat Arthur sudah berbalik hendak pergi. Pergerakannya seketika tertahan saat mendengar suara Hazel yang sedikit bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arthur [Hiatus]
Teen FictionMengisahkan tentang seorang Hazellara Rolen Xander yang sangat mencintai kekasihnya, Arthur Harrison sang kapten basket SMA Morpheus. Selain itu, Arthur juga merupakan seorang rider yang sering memenangkan ajang perlombaan balap resmi. Arthur itu ke...