•••
~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~
•••
Daniel terlihat mondar-mandir di tempatnya berada. Matanya terus menelisik sekeliling sembari menunggu kehadiran gadis yang berhasil membuatnya khawatir.
Gotcha!
Dari kejauhan ia dapat melihat Hazel bersama seorang perempuan sedang berjalan ke arahnya. Tidak mau menunggu lama, dengan cepat kakinya tergerak menghampiri gadis tersebut.
"Astaga Zel! Lo kemana aja? Gue udah berapa kali keliling buat nyari lo,"
"Sampai hilang ... udah habis gue sama Om Damian!"
"E-eh ini pakaian lo kenapa bisa ganti?"
Daniel terus berbicara beruntun seakan tidak membiarkan Hazel untuk memberi penjelasan barang sedikit pun. Hazel yang baru saja hendak buka suara, lagi dan lagi harus mengurungkan niatnya tatkala Daniel selalu memotongnya.
"Tadi kita ket--"
"Lo ya yang nyulik adek gue? Trus kenapa bajunya bisa berubah?" potong Daniel dengan menatap tajam pada gadis yang berdiri tepat di samping sang sepupu.
"I-iya gue. Tadi gue bawa karna adek lo salah satu panitia," jawab Xaviera sedikit ragu lantaran tatapan Daniel terlalu tajam menghunus ke arahnya.
Melihat kegarangan sang sepupu lantas membuat Hazel mencubit kuat pinggang Daniel sehingga pria itu seketika mengaduh kesakitan, "Ish Kak Niel! Kak Xaviera itu lebih tua dari kita, yang sopan sedikit!"
"Cepat minta maaf!" titah Hazel dengan nada tidak mau dibantah.
Dengan muka malasnya, Daniel kembali menatap Xaviera. "Ck, maaf." ucapnya sedikit ketus.
"Ga ikhlas!" sinis Hazel.
"Ulangin lag--"
Perkataan gadis itu kembali terpotong ketika mendengar panggilan Reynard di belakang mereka semua. "Hazel,"
Sontak Hazel dan Xaviera yang memunggungi sang pemanggil langsung berbalik badan guna melihat sang pemilik suara.
"Kenapa kak?" tanya Hazel.
Reynard termenung sebentar memandangi Xaviera yang juga terpaku menatapnya.
"Ini sweater untuk kam-- eh baju kamu kapan ganti?" tanya Rey sedikit terkejut. Pasalnya ketika terakhir kali ia menjumpai Hazel, pakaian gadis itu masih belum berubah.
"Tadi sama kak--"
"Xaviera?" tebak Rey langsung memotong perkataan Hazel.
Hazel menganggukkan kepalanya lemas. Sepertinya ... ia harus memperbanyak bersabar hari ini. Lihatlah! Sedari tadi ia ingin berbicara pasti ada saja yang memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arthur [Hiatus]
Teen FictionMengisahkan tentang seorang Hazellara Rolen Xander yang sangat mencintai kekasihnya, Arthur Harrison sang kapten basket SMA Morpheus. Selain itu, Arthur juga merupakan seorang rider yang sering memenangkan ajang perlombaan balap resmi. Arthur itu ke...