9. circuito

566 45 2
                                    

•••

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

"Hazel, bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hazel, bangun."

Puk puk puk

Reynard menepuk-nepuk pelan pipi sang adik agar gadis itu segera terbangun. Namun sayangnya, tidak ada pergerakan sama sekali dari Hazel. Gadis itu masih setia bergelut dengan alam mimpinya.

"Ga mempan kalo gitu bang, sini biar gue yang bangunin." ucap seorang remaja lelaki yang sedari tadi telah bersandar manis di pintu kamar Hazel.

"Yaudah, coba sini."

Daniel. Ya, lelaki itu mulai berjalan mendekat ke arah ranjang Hazel. Reynard pun menggeser sedikit posisinya memberi tempat untuk lelaki tersebut.

Setelah berada tepat di samping Hazel, ia sedikit membungkuk dan mendekatkan bibirnya ke arah telinga Hazel. Sekitar berjarak satu jengkal, ia menarik napasnya sedikit panjang sebelum buka suara.

"WOY HAZEL, ARTHUR CRASH PARAH!"

Plak

Teriakan Daniel sangat besar dan melengking di ruangan tersebut. Bahkan Reynard sedikit terlonjak kaget ketika remaja di sebelahnya itu berteriak tanpa aba-aba.

RIP gendang telinga Hazel dan Reynard

Tapi, semuanya terbayarkan dengan Hazel yang langsung terbangun seketika. Namun sayang, akibat kelakuannya, membuat Daniel mendapatkan satu tamparan manis dari Hazel yang terbangun karena terkejut.

"Kapan Kak Arthur crash?" tanya Hazel mulai bangkit masih dengan setengah kesadarannya.

Daniel tersenyum miris. Ia memegang sebelah pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari Hazel. Sementara Rey yang melihat semuanya hanya dapat menahan tawanya.

Mati-matian ia berusaha agar tidak tertawa dengan nasib yang menimpa adik sepupunya tersebut.

Hazel mengerjapkan matanya beberapa kali. Netranya menatap sekitar, masih berusaha memahami situasi dan kondisi saat ini.

Ketika mengingat ia sempat menampar Daniel, Hazel pun langsung menutup mulutnya sebentar. Tidak lama kemudian, dengan segera ia ikut memegang pipi Daniel yang terkena tamparan darinya.

"Kak Niel sorry." ucap Hazel merasa tidak enakan.

Daniel sedikit mengaduh dan menatap penuh memelas ke arah Hazel. "Sakit banget tau ga sih Zel. Seumur-umur baru ini gue kena tampar cewek," adunya masih dengan mengelus-ngelus pipinya.

"Maaf kak, lagian bikin kaget sih." cicit Hazel pelan.

Rey yang menyaksikan percakapan antara adik-adiknya tersebut hanya dapat mengelengkan kepalanya pelan.

Arthur [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang