13. espalda

487 28 2
                                    

•••

~𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰~

•••

Pagi hari saat weekend, merupakan waktu yang paling santai bagi kebanyakan orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari saat weekend, merupakan waktu yang paling santai bagi kebanyakan orang. Bahkan kebanyakan remaja akan simulasi mati hingga tengah hari menanti.

Namun, itu tidak berlaku untuk Hazel. Jika remaja lain akan sibuk dengan handphone, tidur, dan hal sejenis. Ia malah disibukkan oleh tumpukan buku yang mengantri untuk dipelajari.

Satu buku lagi, dan ia akan siap dengan kegiatannya. Tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar setengah jam kemudian, halaman terakhir dari buku itu telah berhasil dituntaskannya.

Hazel tersenyum, baru saja hendak meregangkan otot-ototnya yang kaku. Pintu kamarnya telah lebih dulu terbuka dan menampilkan sang ibunda dari sana.

"Papa kamu egois! Masa iya dia ga ngizinin kamu ikut les hari ini," gerutu Agatha dengan beberapa tumpukan buku berada di tangannya.

"Jadinya mama harus call guru les kamu biar dikirimin bantuan buat kamu lomba nanti,"

Wanita paruh baya itu terus berucap untuk meluapkan segala kekesalannya. Ia berjalan menghampiri Hazel dengan raut muka yang tertekuk.

"Ini kamu pelajari! Kata guru kamu ada cara mudah buat nyusun tatanan nada yang lebih bagus." Agatha pun meletakkan beberapa buku di tangannya pada meja belajar Hazel.

"Makanya, lain kali kamu belajar! Jangan sampai terulang lagi yang kaya gini! Mama ga mau sampai denger ceramah papa kamu yang nyalahin mama karna ga kontrol waktu belajar kamu!"

"Jangan sampai terulang lagi, ngerti?" dapat terlihat sang putri langsung mengangguk pasrah sebagai jawaban.

"Tiru abang kamu. Dia pintar. Selalu jadi juara umum. Bahkan di usianya yang masih muda aja udah jadi sponsor tim. Kamu harus bisa ngimbangin abang kamu Zel."

"Dengan gitu, setidaknya mama ga bakal lagi denger papa kamu banding-bandingin pola asuh mama dengan ibunya Rey."

Agatha terduduk di pinggir ranjang yang berada tidak jauh dari meja belajar milik Hazel. Dapat terdengar decakan pelan keluar darinya.

"Mama cape papa kamu nyalahin mama terus karna kamu ga bisa sepintar anaknya dengan istrinya yang dulu,"

"Kamu ga boleh lagi kecewain mama, Zel!"

Agatha menatap lurus pada sang putri setelah selesai berujar dengan sangat panjang. Ia sedikit menyipitkan matanya tajam saat melihat sang anak yang hanya terdiam.

Arthur [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang