.
.
.
.
.
.
.
.Pagi ini ketika Renjun baru saja memasuki kelasnya, ternyata kelas itu sudah ramai oleh wartawan yang sedang mencoba mewawancarai Haechan.
Renjun mencoba menerobos kerumunan dan melihat Haechan yang terdiam dengan wajah masam.
Wartawan yang sadar jika Renjun adalah korban bully Haechan langsung beralih ke Renjun. Dan menanyai seputar insiden kemarin.
Haechan menoleh pada Renjun yang sedang menatapnya.
Lalu Renjun memutuskan kontak dengan mata itu dan tersenyum pada media.
"Saya Injun, dan insiden kemarin itu bukan kasus pembullyan. Saya dan Haechan terlibat perkelahian biasa karena salah paham. Kebetulan saat itu ada yang tidak sengaja merekam dan seolah-olah Haechan melakukan pembullyan pada saya-
Tapi itu tidak benar. Kami berteman baik. Saya harap jawaban ini sudah bisa menghilangkan rasa penasaran kalian. Dan saya mohon biarkan kami belajar dengan tenang sekarang"
Haechan menatap Renjun dengan tatapan bingung, seolah tak percaya bahwa orang yang selama ini ia siksa malah membela nya.
Dan berkat Renjun pula para awak media pergi dan membuat suasana kelas kembali damai.
Chenle menyenggol lengan Renjun yang sudah duduk tenang di kursinya.
"Lo gila Njun, lo bisa ga sih ga bodoh? Gua tau lo cinta sama si brengsek itu tapi bukan artinya lo ngebelain dia terus. Gua capek tau ga jadi temen lo. Stres gua yang ada" ucap Chenle uring-uringan
"Njun, gua setuju sama Chenle harusnya ini waktunya lo buat speak up kelakuan Haechan selama ini ke lo" balas Yangyang
"Kalian tenang aja ya"
Ini cuma permulaan.
"Injun" panggil seseorang
Renjun menoleh ke seseorang yang tidak ia kenali.
"Kamu udah sembuh? Aku baru tau kalau kamu masuk lagi" ucap orang itu
Renjun memicingkan matanya. Siapa orang ini? Ia lupa menanyakan siapa saja teman-teman Injun pada informan nya.
"Eum- kaya yang lo liat gua baik-baik aja"
Orang itu menukikan alisnya mendengar jawaban Injun. Karena biasanya Injun selalu sopan dan aku-kamuan kepada siapapun.
"Accident is change you?" balas orang itu
"A little bit" jawab Renjun
"Aku bahagia dengernya. Kamu keliatan lebih kuat sekarang"
"Thanks"
"Aku balik ke kelas aku lagi kalau gitu. Nanti siang kita makan bareng kaya biasanya ya"
"Oke" balas Renjun mengangguk-anggukan kepalanya.
Orang itu pun pergi meninggalkan kelas Renjun.
Renjun lalu tak sengaja melihat Haechan yang sedang menatapnya marah. Tidak- sangat marah seperti nya. Karena kepalan tangan Haechan tidak bisa membohongi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL [HYUCKREN]
Teen FictionHuang Renjun harus datang ke korea untuk membalaskan pada Lee Haechan yang telah membuat adik kembarnya koma karena percobaan bunuh diri yang adiknya perbuat karena seorang Lee Haechan. tapi di tengah-tengah misi balas dendamnya, sayangnya ia malah...