CRUEL#21

6.6K 849 143
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Renjun malam ini duduk di kursi taman rumah sakit, meninggalkan ruangan Injun karena tak tahan dengan rasa sakitnya.

Ia beralasan ingin ke toilet dan dari 30 menit yang lalu ia ternyata disini sambil merenung.

"Hey" sapa seseorang

Renjun menoleh dan melihat Mark tersenyum lalu duduk di sebelahnya.

Tanpa bicara Mark menyodorkan minuman kaleng ke Renjun dan Renjun langsung menerimanya.

"Gua kira lo kemana" ucap Mark

Renjun membuka minuman nya dan menenggak nya sebelum menjawab pertanyaan Mark.

"Nyari angin" jawab Renjun

"Nyari angin atau karena ga tahan liat Haechan sama Injun?" Tanya Mark

Renjun melirik Mark yang sedang menatap ke depan.

"Lo tau?" Tanya Mark

"Haechan cerita ke gua"

"Tentang?"

"Tentang lo dan hubungan kalian. Haechan ga pernah jatuh cinta setau gua, karena dia trauma sama hubungan ayah dan ibu nya yang meninggal"

Renjun terdiam dengan raut wajah mulai gelisah mendengar ucapan Mark.

"Haechan juga punya trauma Ren, trauma di tinggalin orang yang dia sayang. Belum lagi selama ini sering jadi bulan-bulanan orang tuanya-

"LKehadiran lo cukup berpengaruh buat rubah sikap tempramen nya karena gua udah ga pernah liat dia marah-marah dan mabuk-mabukan lagi" ucap Mark panjang lebar

"Udah ga ada guna nya lo ngomong gini, gua sama Haechan udah berakhir" balas Renjun

"Ya, gua tau"

"Lo sendiri? Gimana perasaan lo saat liat Haechan sama Injun?" Tanya Renjun

"Sakit sih sekaligus seneng"

"Kenapa?"

"Karena bisa liat senyum Injun"

Renjun menyeringai mendengar jawaban Mark.

"Gua munafik banget ya?" Tanya Mark

Renjun tidak menjawab pertanyaan Mark dan memilih minuman nya.

"Kadang kita emang harus terima kenyataan kalau kita bukan peran utama di hidup orang lain. Mungkin gua dilahirin emang cuma jadi penolong Injun aja, tapi bukan di kasih kesempatan buat jadi pasangannya" ucap Mark dengan rasa sesak yang luar biasa di dadanya

"Lo nyerah?" Tanya Renjun

"Nyerah buat terus ada untuk Injun sih ngga, sampai kapanpun gua akan berdiri di belakangnya dan nolongin dia kalau dia butuh pertolongan gua, tapi buat berharap lebih ke dia kayanya gua udah seharusnya nyerah. Kalau dia bahagia nya sama Haechan gua bisa apa?"

Renjun menghela nafasnya yang terasa berat dan memejamkan matanya sebentar.

"Haechan udah milih nyerah sama lo dan mencoba buka hati buat Injun. Gua cuma berharap Haechan serius dengan pilihan nya dan ga nyakitin Injun" ucap Mark lagi

CRUEL [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang