CRUEL [HYUCKREN]

CRUEL#11

.
.
.
.
.
.
.
.

Renjun kembali ke apartemen nya setelah melihat keadaan Injun dengan kondisi yang sudah stabil, walau masih dalam keadaan koma tetapi detak jantung dan nadi nya membaik.

Ia sekarang duduk di meja kerjannya sambil menangkup kedua tangannya dan ia letakan tangan itu di dahi nya.

Setelah melihat pria misterius itu Renjun segera menghubungi pihak rumah sakit dan mengecek cctv rumah sakit.

Pria itu datang 10 menit sebelum Renjun, dan pintarnya ia berdiri membelakangi cctv jadi wajahnya tidak terlihat jelas.

Pria itu hanya berdiri sebentar di samping ranjang Injun, menaruh bunga di meja dan pergi begitu saja.

Renjun semakin pusing.

Sebenarnya siapa pelaku yang membuat adik kembarnya koma seperti ini.

Informan nya sekarang pun ia tugaskan untuk menjaga Injun disana sampai besok untuk memastikan apakah pria misterius itu datang lagi atau tidak.

Drrt Drrt Drrt

Ponselnya bergetar di saku nya, dan Renjun langsung melihat bahwa Haechan sedang menelponnya. Ia pun segera mengangkat nya.

"Lagi dimana?" Tanya Haechan di seberang sana

"Di rumah" jawab Renjun

"Kenapa dari tadi chat gua ga di bales"

"Lagi sibuk"

"Sibuk ngapain?"

"Emang lo harus tau semua kegiatan gua?"

"Harus. Udah sharelock alamat lo, gua kesana"

"Ngga"

"Cepetan"

"Gua sibuk, lo ga denger?"

"Tapi gua kangen"

Renjun seketika terdiam mendengar ucapan Haechan.

"Njun... Gua kesana ya"

"Ga, gua aja yang ke apartemen lo"

****

Renjun memencet bel apartemen Haechan setelah ia sampai. Dan tak lama Haechan membukakan pintunya dan tersenyum ke arah Renjun.

Haechan meraih tangan Renjun dan menarik nya ke dalam apartemen nya.

Renjun mengikuti Haechan tanpa protes, Renjun pun di arahkan untuk duduk di sofa. Sedangkan Haechan pergi sebentar ke kamarnya.

Lalu kembali lagi membawa sisir dan ikat rambut. Dan menyodorkan nya ke Renjun

Renjun menautkan kedua alisnya bingung.

"Rambut gua berantakan, kuncirin lagi boleh ga?" Tanya Haechan

Renjun memutar bola matanya malas.