BAB 7 KEHIDUPAN BARU (2)

31 10 60
                                    

....Kembali ke cerita utama...

Yuki berkeliling penjara ditemani dua petugas sipir. Beberapa langkah, dia mendapati seorang tahanan yang mengamuk dalam sel, Yuki mendekat ke sana, melihatnya dari balik jeruji besi. Tahanan itu melotot ke arah Yuki, namun Yuki tetap tenang. Tahanan itu menggebrak jeruji besi, Yuki mengambil pistol dan menarik pelatuknya.

Dor...Dor...

Suara tembakan yang nyaring terdengar seluruh sel di lantai dua. Semua tahanan melihat sumber suara itu dari jeruji besi. "Berisik! Kau pikir saya takut? Saya sudah lama jadi komandan TIM G, tim elite yang paling ditakuti provinsi palacci. Sebelum kau ngancam, liat dulu identitas orangnya!" bentak Yuki.

Tahanan itu terdiam, Yuki menarik pelatuknya lagi menembak kaki tahanan yang berisik. Tahanan itu kesakitan, tidak ada yang menyangka kalau dirinya berani nembak seorang tahanan. Tidak ada sipir bahkan kepala penjara yang berani melakukan itu.

"Nama mu siapa cuk!" geram tahanan itu.

"Saya Yuki Praz Zhuki pangkat inspektur jenderal polisi, salam kenal," jawab Yuki santai. 2 sipir yang menjaga Yuki kaget mendengar ucapan kepala penjara yang baru.

"Yuki? saya Pramesta Teguh, kalau saya sudah bebas, akan ku habisin kau!"

Prang, Prang...

Yuki menendang jeruji besi beberapa kali. kekuatan tendangannya hampir merobohkan jeruji itu. "Petugas! Beri saya kunci, bukakan pintu sel ini sekarang!" petugas itu terheran-heran, lalu menuruti permintaan Yuki.

Yuki masuk, dihadapan tahanan itu dia langsung menendang hingga jatuh. Tangan tahanan itu memegang perut dan meringis kesakitan, kedua matanya memancarkan kebencian. "Ada apa? Ayo balas aku, gak usah nunggu kau bebas!" tantang Yuki.

Orang itu berdiri, dengan beladiri karatenya yang belum professional mengarah ke muka, tapi pukulannya tidak mengenai Yuki. "Pukulan macam apa itu? Sini biar ku ajarkan caranya memukul," ucap Yuki.

Brak, Brak, Bruug...

Lagi-lagi orang itu terjatuh. Orang itu bukan tandingan Yuki, ia salah memilih lawan. Tahanan itu pun minta maaf. dua petugas yang melihat hanya mematung menyaksikan itu.

Satu petugas datang mendekat Yuki, "Lapor, ada tamu yang ingin menemui Jenderal!" ucapnya. Yuki pergi meninggalkan tahanan itu, dua petugas kembali mengunci sel.

Orang itu tersenyum dari kejauhan, Yuki tahu siapa yang datang. Dia pun berlari dan sampai. Izumi berjabat tangan, disusul Hikiko dan Antonius. "Apa kabar," tanya Izumi, Yuki pun membalas, "Alhamdullilah baik."

Yuki membawa mereka ke ruangannya. Sampai di sana, mereka tertegun melihat ruangan baru Yuki yang cukup modern dan mewah. "Aku juga mau kerja di sini," ujar Anton.

"Tapi setelah jabatan di sini berakhir, kau tidak dapat mutasi jabatan yang lebih tinggi," balas Yuki.

"Nih untuk mu." Memberikan teh botol ke Yuki. "Oh terima kasih, kok cuman beli satu? Harusnya beli sekardus untuk bekal ku selama sebulan," ujar Yuki. Izumi tertawa, ia pun menaruh tasnya ke lantai.

...Di Mabes Poli...

Part Khusus rahasia Amel...

Hampir pekerjaan Amel selesai, ia dipanggil Roy untuk ke ruangannya. Ia menaruh sapu dekat pintu. "Ada apa Jenderal Roy memanggilku," batinnya sambil berlari.

TOK...TOK...TOK...

"Masuk."

Klek...

"Ada apa yah, Jenderal?" tanya Amel bingung.

DESIRE POLICE (VERSI FULL ADA DI FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang