BAB 6 Balas dendam tak berujung (5)

27 12 41
                                    

Pagi hari di hari sabtu, rumah Yuki kedatangan tamu nginap. Yuki membangunkan Izumi yang ada disebelahnya. "Tidur kaya kebo, pake acara buka baju segala, bau anjing kelekmu," ledek Yuki.

Brak...

"Bangun woy, udah siang nih. Katanya mau ke markas geng mu, WOOYYYY," teriak di dalam kuping kanannya.

"Bangsat apaan anjing, kaget gue goblok," lontar Izumi berusaha bangun dari kasur tak kunjung bisa. Yuki menarik tangannya, posisinya berubah jadi duduk. Kedua matanya terbuka memandang lurus dan menguap.

"Yuk."

"Apaan yak yuk yak yuk. Mandi dulu sono," jawab Yuki.

Ia pun mandi, sedangkan Yuki menunggunya di ruang tamu. Bibi Siti dari kejauhan melihatnya tersenyum simpul karena rambut Yuki yang berantakan padahal sudah mandi.

Bibi Siti menyuguhkan teh hangat untuk mereka berdua di ruang tamu, "Yuk," ucap Yuki.

"Yak yuk yak yuk, ngeteh dulu anjing. Kasihan Bibi udah ngebuatin teh," jawab Izumi yang membuat Yuki sontak kaget dan Bibi Siti ketawa.

Brum...Brum...

Jalanan lenggang membuat mobil yang dikendarai Yuki melaju cepat tapi tetap mematuhi lampu lalu-lintas. [Pesan Masuk] notifikasi hp menyala. Izumi nyerobot hpnya dan melihat pesan lebih dulu. "Aku mendapatkan laporan dari jaksa tentang dirimu. Waktu itu aku tidak percaya kau melakukan korupsi, tapi hari ini aku melihat buktinya sendiri di ruanganmu bersama jaksa, jurnalis, dan ketua dewan PPI. Kau memalukan! Aku bisa saja memecatmu, tapi aku masih sabar. Kalau kau membaca pesan ini, temui saya di ruanganmu. Ku tunggu sampai kau datang," ucap Izumi membacakan pesan.

Ciiiit, Mobil rem mendadak membuat goncangan yang kencang, untung saja mereka pakai sabuk pengaman.

Mobil memutar balik tak jadi ke tempat gengnya, dengan kecepatan sangat penuh yang diluar batas, Izumi menampar dirinya yang akhirnya kecepatan kembali normal. "ADA APA SAT! KENDALIKAN DIRIMU DULU, KAU BOLEH MARAH TAPI JANGAN SEKARANG!" bentak Izumi.

"Maaf."

Sesampainya, Yuki berlari masuk kantor. Kondisi kantor sepi, hanya ada 10 mobil yang terparkir. "Woy tunggu aku, sat pake acara sendal copot segala!" Izumi menyusulnya belari. Ia menyusul ketertinggalannya dari Yuki. Di depan pintu, dia melihat sahabatnya di belakang, berpindah melihat ke halaman yang tampak kedua sendal tergeletak di sana.

"Sendal mu ketinggalan noh," ujar Yuki.

"Sengaja."

Jantung Yuki berdetak kencang di depan pintu ruangannya, keringat keluar banyak. Izumi melihatnya kasihan, ia pun membukakan pintu dan masuk lebih dulu. Sontak membuat pengunjung yang menunggunya kaget bukan main, karena yang ada dihadapannya itu orang paling ditakuti negara Intania.

"Si-Si—siapa kau!"

"Pura-pura goblok apa gimana nih kepala jaksa," mendekat ke jaksa saling menempelkan kepala, Izumi menatap matanya penuh kebencian.

"Oh jenderal, perlu diketahui kalau kepala jaksa ini juga melakukan suap loh."

"Jaga bicaramu orang asing!" geram Jhonatan, sikapnya tenang karena tak ada bukti yang mendukung izumi.

"Izumi, ada perlu apa kau datang kemari? Dimana Yuki?" tanya Roy.

"Yuki ada di sini. Yuki tenanglah, kau tidak perlu takut ke mereka. Jika mereka ini melakukan hal kurang ajar padamu, langsung ku tembak mereka di sini." Mengeluarkan pistol di saku, menodongkan satu per satu ke arah mereka, Roy berdiri. "Duduk, siapa yang menyuruh kau berdiri!" ucap Izumi, Roy pun kembali duduk.

DESIRE POLICE (VERSI FULL ADA DI FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang