BAB 5 Misi rahasia (3)

26 15 66
                                    

...DISISI LAIN...

"Oh jadi di rumahnya tidak ada siapa-siapa, kesempatan ku untuk melakukan misi rahasia menjatuhkan karirnya," ujar orang misterius.

Orang misterius itu nyuruh ajudan mengambilkan hp yang sedang dicharge di lemari yang lumayan jauh. Ia menyerahkan hp orang itu. Orang itu menelepon kenalannya yang bekerja sebagai PSK.

Telepon tersambung, "Halo Yuni, kamu sedang apa? Bisakah aku minta bantuan mu?"

"Aku sedang rebahan aja ci, ada apa yah?" jawab Yuni.

"Nanti Sore kalau mau uang 90 juta, ketemu di tempat karoke."

"Oke ci dengan senang hati aku terima."

Telepon tertutup, ia menyuruh ajudan untuk tutup mulut tentang obrolan tadi. Ia melanjutkan tugas-tugas sampai sore hari.

Di sore hari, "Makasih yah, saya pamit dulu." Ajudan menutup pintu mobilnya, dan memberi hormat. Mobil pun melaju keluar Markas besar. Di lampu merah, ia mengganti seragamnya dengan seragam wanita pada umumnya. Untung saja kacanya hitam, jadi tak terlihat siapapun disekitar.

Gedung-gedung pecakar langit mulai menyalakan lampu, di persimpangan jalan, ia belok kanan. Tak kurang dari 10 menit, ia sampai ditujuan. Orang itu turun memasuki tempat karoke. Ia sudah ditunggu PSK di kursi paling pojok. "Maaf aku telat sis." Wanita itu menggeleng.

"Jadi? Apa tugasnya?" tanya wanita PSK.

"Mudah saja," Ia berbisik padanya dan berkata pelan," Kamu cukup meniduri kapolda palacci yang bernama Yuki lalu kamu foto deh. Kebetulan rumahnya sepi tidak ada orang, kamu bisa ngelakuin berbagai cara agar berhasil."

"Cuman itu?"

"Yup cuman itu, kalau berhasil langsung aku transfer ke rekeningmu," ujarnya.

Mereka bersalaman tanda sepakat, wanita itu pergi kemudian disusul oleh orang misterius yang juga pergi.

...Kembali ke cerita utama...

Mobil Tesla S Plaidnya terpakir di halaman. Koridor yang sepi terlihat sangat lebar dan luas, Yuki membuka pintu ruangannya dan duduk membuka dokumen laporan yang tiap hari datang.

Suara langkah kaki terdengar sampai ruangannya, Yuki merasa merinding. Pintu terbuka yang perlahan menampakan wajahnya. "Ya ampun kamu nganggetin aja," ujar Yuki.

"Hahahaha maaf, tumben banget kamu ke sini malam," kata Antonius.

"Aku kesiangan bangunnya," jawab Yuki lalu berkata lagi, "Sewaktu aku di bar, aku tertidur di sana, tapi tiba-tiba saja aku terbangun di rumah. Samar-samar aku melihat orang berambut panjang, entah itu wanita atau laki-laki, aku tak ingat. Saat ini pun Bibi Siti pembantuku sedang pulang kampung, jadi gak mungkin kalau ia ngantar aku naik taksi."

Ia paham maksudnya, "Baiklah, kau mau menyuruh ku untuk menyelidiki siapa orang yang ngantar kamu ke rumah kan?"

"Tepat, ku mohon ya. Soalnya aku belum selesai menyelesaikan dokumen ini." menunjuk dokumen-dokumen menempuk layaknya gunung yang siap meletus.

Antonius menerimanya, ia dan 4 anggota lainnya ikut penyelidikan yang keliatannya sepele. Dia berharap kalau orang yang mengantarnya pulang ke rumah bukan musuhnya. Dia melanjutkan mengerjakan dokumen-dokumen itu.

...Ke cerita Antonius...

Bar yang mulai rame pengunjung tiba-tiba didatangi satu mobil polisi, mereka melihatinya bercampur takut. Antonius keluar dari mobil diikuti para bawahannya, ia masuk dan langsung bertanya ke bartender sambil membawa buku catatan dan pulpen untuk dicatat.

DESIRE POLICE (VERSI FULL ADA DI FIZZO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang